7

850 103 36
                                    

*flashback

"Pangeran, jika anda tidak menginginkan pernikahan ini, saya rasa saya dapat mendiskusikannya lagi dengan Yang Mulia Raja."

Kiba membungkukkan badan nya dengan hormat ketika menghadap pada putra mahkota yang sebentar lagi akan naik tahta.

"tidak perlu Kiba."

"tapi Pangeran, anda mungkin tidak menyukai putri mahkota dari kerajaan Olivier."

"itulah inti dari pernikahan politik, Kiba. bukan kah memang harusnya begitu? kalau pun ada yang telah saling mencintai sebelum pernikahan politik itu di laksanakan. itu mungkin sebuah keberuntungan, nyatanya menikah dengan kepentingan politik itu hanyalah hitam di atas putih. anda tidak bisa memilih."

"tapi saya bisa berusaha mendiskusikannya dengan penasihat Raja, Pangeran."

Naruto menatap sebuah lukisan dari putri mahkota kerajaan Olivier, seorang gadis cantik bermata hijau dengan surai merah muda yang khas. legenda mengatakan bahwa mereka memiliki daya magis yang memikat dengan tubuh dan pesona nya, mungkin benar adanya. Pada pandangan pertama, Naruto sempat terpesona pada wajah mungil dengan kulit seputih porselen itu.

Ia ingat pernah beberapa kali berjumpa di kelas kebangsawanan, seorang gadis yang sering kali menjadi bahan pembicaraan para pangeran bahkan sebelum pesta debutan.

"tidak perlu, jika ayah sudah menentukannya hanya dalam sehari tanpa pertimbangan saya, itu berarti ayah memang menginginkan gadis ini. dalam kata lain, Maja Valeria butuh Olivier."

"baik Pangeran, saya mengerti."

*

"Tuan Putri, saya sangat senang mendengar kabar pernikahan anda. saya rasa Yang Mulia putra mahkota Naruto itu adalah yang paling cocok untuk anda."

seorang pelayan wanita dengan surai gelapnya tersenyum sumringah sembari mengepang surai merah muda panjang Sakura. yang lainnya nampak menanggapi dengan anggukan setuju.

"apa itu benar?" Sakura bertanya dengan rendah hati. ia tau siapa itu Naruto, seorang pangeran sekaligus putra mahkota yang diminta naik tahta di usia muda.

usia dua puluhan masih sangat muda untuk memimpin sebuah Negara. Namun, Raja yang sekarang masih menjabat di Maja Valeria yang merupakan ayah kandung Naruto merasa bahwa kepemimpinan nya sudah membutuhkan pembaharuan maka dari itu ia meminta putranya untuk naik tahta, dan syarat untuk itu adalah menikah.

Sakura sudah tau sejak lama siapa pemuda itu, pemuda dengan surai pirang dan kulit kecoklatan serta iris mata yang biru secerah musim panas, mereka beberapa kali bertemu di kelas kebangsawanan dan pemuda itu adalah seorang pria dengan perangai keras namun ramah dengan senyumnya yang manis.

sesungguhnya sudah lama Sakura mengaguminya, terutama saat melihat bagaimana keahlian memanah pria itu, sangat memukau.

bagaimana bisa seseorang begitu ahli bahkan di pertemuan pertama kelas memanah mereka?

ia adalah seorang Ksatria yang tangguh meskipun saat itu ia masih baru berusia 16 tahun.

bahkan di pesta debutan pun para Lady dan Tuan putri dari berbagai wilayah berebut untuk menjadi pasangannya walaupun pada akhirnya dia lebih memilih datang tanpa pasangan, tapi itu justru memicu pertengkaran saat para gadis berebut ingin menjadi yang pertama berdansa dengan nya. Sakura tentu ingin juga tapi ia tak punya keberanian untuk terlalu menonjol seperti itu, ia hanya memperhatikan dari jauh.

ketika Yang Mulia Raja Kizashi, ayah nya mengumumkan bahwa ia akan segera menikah, Sakura tidak pernah berpikir bahwa itu adalah Naruto. ia pikir pangeran dari kerajaan Philips akan menjadi pilihan yang lebih di dahulukan, mengingat jarak kerajaan mereka yang tidak begitu jauh, Negeri mereka saling bertetangga dan mereka juga memiliki putra mahkota yang beberapa tahun lagi akan naik tahta meskipun memang usia mereka cukup jauh, tapi Sakura pernah bertemu sekilas dengan putra mahkota kerajaan Philips di kelas kebangsawanan juga ketika pertemuan akhir tahun, sebab para senior ikut serta pada acara itu sebagai contoh nyata.

OUR DESTINY (Narusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang