Chapter 01

42.4K 164 3
                                    

Happy reading!

Vote & komen

Pagi itu Aileen Arsyila Benitez sudah bersiap dengan seragam sekolahnya untuk berangkat ke sekolah.

" Selamat Pagi pa,ma,dek" sapa Aileen saat melihat kedua orangtuanya dan sang adik yang sudah berada di meja makan.

"Pagi sayang" balas kedua orang tua aileen.

"Pagi kakak" balas Aleena–adik perempuan dari Aileen dan kakaknya yang sekarang baru masuk sekolah dasar.

"Kakak belum bangun?" Tanya Aileen saat tidak menemukan kakaknya di meja makan.

"Mung—"

"Morning" Ucapan Hendra–papa, terpotong oleh sapaan pagi yang berasal dari Alden Rafael Benitez–kakak Aileen.

"Udah bangun sayang?" Tanya Dina–mama.

"Hm"

Setelah beberapa menit kemudian sarapan pagi mereka pun sudah selesai.

"Papa berangkat" ucap Hendra sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Aku ikut papa ya?" Tanya Aileen karena dia masih tidak di perbolehkan untuk mengendarai kendaraan padahal dirinya sudah 17 tahun.menyebalkan.

"Maapin papa sayang jalur kantor papa dan sekolah kamu ga searah, Kamu ikut kak Alden dan uang jajan kamu ada di kak Alden" balas Hendra sehingga membuat Aileen cemberut.

"Ga usah manja" celetuk Alden tiba tiba yang melihat Aileen cemberut. "Alden berangkat,Aileen cepat jika tidak ingin saya tinggal" ucap Alden dingin sambil menyalimi kedua orangtuanya.

"Yaudah aku juga berangkat pa,ma" ucap lesu Aileen menyalimi kedua orang tua nya dan berlari mengikuti kakaknya karena takut ditinggal.

Saat sudah diluar rumah Aileen langsung melangkah menghampiri kakaknya yang sudah ada di dalam mobilnya. Aileen pun langsung masuk di samping kemudi mobil itu.

Setelah beberapa menit kemudian mobil yang berisikan Aileen dan Alden telah sampai di sekolah SMA CENDANA yang terkenal elit.

"Uang jajan kamu" ucap Alden sambil memberi lima lembar uang berwarna merah. "kurang?" Tanya Alden saat dirasa adik kesayangannya itu hanya memandangi uang yang di beri olehnya.

"H-ha? ee-enggak kok kak ini cukup" jawab aileen gugup . "Aku masuk sekolah ya kak" lanjut Aileen sambil membuka pintu mobil.

"E-eh kenapa kak?" Tanya Aileen karena disaat ingin keluar malah tangannya ditahan oleh sang kakak.

"Kiss me" uh,dengan suara yang rendah dan seraknya berhasil membuat Aileen meremang. "Cepat jika kau tidak ingin terlambat" lanjut Alden saat melihat Aileen terdiam dengan keterkejutannya.

Cup

Di pipi.aileen mengecup Alden lalu melepaskan cekalan tangan Alden yang masih berada di pergelangan tangan nya dan membuka pintu mobil,tapi tiba tiba

Cup

Bukan,bukan di pipi Alden mengecup Aileen tapi di bibir ditambah dengan lumatan.membuat bibir aileen sedikit bengkak.

"Mpmhhh-kakk" tegur Aileen menepuk dada alden saat Alden tidak melepaskan tautan bibir mereka.

Saat Alden sudah melepaskan tautan bibir mereka Aileen segera membuka pintu mobil dan keluar secepatnya.

Dan Alden menjalankan mobil nya menuju kantor dengan senyuman tipis di bibir nya.

*****

Saat ini Aileen sudah berada di dalam kelasnya melamun memikirkan hal yang terjadi saat tadi di mobil bersama kakaknya.

Alden memang sering meminta kecupan kepada Aileen di pipi maupun di bibir, sebenarnya Aileen tidak mau tapi ancaman Alden dan juga tatapan nya membuat Aileen tidak berani menolak.

"PAGI GUYSS MITA YANG CANTIK SUDAH DATANG" Teriak mita–teman sebangku dari Aileen.

"Berisik toa masjid" ucap rangga– si ketua kelas.

"Yehh terserah gue dong samsul" balas mita dengan sewot.

"Samsul bapa gue anjing" teriak murid lainnya yang tidak di hiraukan oleh Mita.

"Aileen bibir Lo bengkak why?" Tanya Mita dengan campuran bahasanya saat melihat bibir Aileen sedikit bengkak.

"

H-hah?emang iya?" Bingung Aileen dan mengaca pada layar ponselnya.

"Iya eh tapi bukannya kalau bibir bengkak itu udah cipokan ya? Nah berarti Lo udah cipokan dong eh tapi sama siapa?" Cerocos Mita dengan segala ke kepoannya.

"E-engga lah mit, bibir aku kayanya cuma bengkak biasa" kilah Aileen.

"Iya kali ya" itu percakapan terakhir mereka karena jam masuk sudah berbunyi.

*****

Kriiing

Bel pulang sekolah berbunyi sehingga banyak murid yang berebutan ingin keluar kelas lalu pulang dan merebahkan badan di kasur yang membuat nyaman.

"Lo pulang sama siapa ai?" Tanya Mita saat mereka berdua sedang berjalan di koridor menuju parkiran sekolah.

"Aku kayanya naik ojek online aja mit, kalau kamu?" Jawab aileen sekaligus dengan bertanya kepada mita.

"Gue biasa di jemput, Lo mau nebeng?"

"Gausah mit ga enak ke kamunya" tolak Aileen pasalnya  arah rumah Mita dan Aileen sangat berbalik arah.

"Lo mah segala gaenakan sama gue,padahal kan kita itu sahabatan" ucap Mita dengan cemberut.

Aileen terkekeh. "Kamu ga usah gitu bibirnya mit jelek" ucap Aileen.

Mita yang mendengar itu langsung melotot. "Sialan Lo ai" geram Mita dengan muka merah.

"Hahahaha aku bercanda kok mit kamu jangan marah gitu dong" Aileen menyeka air matanya yang di sebabkan ketawa lebih tepatnya menertawakan Mita.

"Ya terserah Lo deh, tuh supir gue udah ada, gue duluan bye" Mita melambaikan tangannya sambil berjalan menuju mobil milikknya.

"Iya hati hati"

Aileen pun berjalan menuju halte yang berada di depan sekolah lalu menghidupkan handphone nya.

Tin tin tin

Aileen mendongak melihat siapa orang yang berada di dalam mobil silver asing itu, tapi ternyata tidak terlihat karena kaca mobil yang tidak tembus pandang.

Keberuntungan sepertinya berpihak pada Aileen sehingga seseorang yang berada di dalam mobil menurunkan kaca mobilnya agar terlihat muka dirinya.

Lalu Aileen menunduk untuk melihat seseorang itu yg ternyata...

*****

Hargai author dengan tiga hal yakni:
Follow, Vote & komen!

Byeee....😻

Brother 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang