O1; sering terlambat.

301 22 0
                                    

“Waahh!”

Yuna, sosok jangkung dengan pakaian seragam olahraganya mendongak ke atas setelah menyelesaikan tugas hukumannya.

Dengan keringat perlahan menurun ke lehernya mampu membuat sosok lain membuang muka.

Dengan bersidekap di sana, dengan pipi merona memerah.

Nasibnya malang, dia bangun pagi-pagi, berangkat sekolah dan bahkan bus tidak muncul menyebabkan dia terlambat hari ini dan

Ya, tentu saja, dia dihukum.

Dan ia pun segera menoleh samping, melihat kakak kelasnya masih setia mengawasinya, was-was jika ia tidak melaksanakan tugasnya.

“Aku sudah selesaikan tugasku,” ujarnya sambil tersenyum.

Alih-alih membuatnya tersenyum, justeru ia mendapatkan tatapan dingin darinya.

“Oh, bagus, sana ke kelas kamu sekarang, jangan bolos.”

Gadis jangkung itu masih tersenyum, “siap, nona manis.”

Langkahnya seketika terhenti saat Yuna memberikan nama panggilan khusus untuknya segera menoleh belakang.

“Kamu sengaja ya?”

Yuna miringkan kepala sedikit, mengedip matanya polos, “aku sengaja? Tidak mungkin, panggilan itu hanya untukmu.”

Yuna melangkah ke depan, membuat Lia melangkah mundur, apalagi ia harus mengangkat kepalanya guna lihat gadis itu.

Yuna tersenyum lebar, menjadi salah satu hobinya sejak dulu.

“Kakak gemas, aku pamit dulu,” katanya sambil mengacak-acak surai kakak kelasnya.

Lia, mematung setelah mendapat perilaku yang amat membahayakan jantungnya.

Apalagi dia ditatap lembut dan memperlakukannya seperti anak kecil.

Tidak!

Lia tidak mungkin jatuh cinta pada adik kelasnya, itu memalukan!

Lia menampar pipinya sendiri, memberikan kesadaran agar fokus pada tugasnya untuk menghukum murid yang sering telat.

“Lia, apa yang kamu lakukan di sini?”

Lia mengedipkan matanya berkali-kali, tunggu apakah ini balasannya?

Mengapa dia menghadapi dua manusia bertubuh tiang menghampirinya.

Apakah lelaki itu akan memperlakukannya seperti Yuna lakukan tadi?

“Ah, tadi aku mengawasi siswi menjalankan tugas hukumannya, sekarang sudah selesai.”

Soobin manggut-manggut mengerti, memang benar adanya, terkadang ada siswi atau siswa sering membuat hal.

Lagi-lagi mereka terpaksa harus menangani mereka.

“Baiklah, jangan lupa nanti kita ada pertemuan setelah istirahat,” Soobin tersenyum sambil mengacak rambutnya pelan.

Ah, menyebalkan.

— s o m e t h i n g m o r e —

“Shin Yuna, kamu telat lagi.”

Yuna cuma memasang senyum lebarnya, apalagi melihat wajah kesal dari Lia itu sangat menggemaskan.

“Kamu sengaja, ‘kan?” Tanyanya menatapnya tajam.

Justeru senyuman Yuna terukir manis, “ya, aku sengaja karena aku ingin bertemu denganmu.”

Lia menatapnya datar sedangkan sahabatnya terkekeh geli; “astaga, lucu tapi maaf ya, kamu tetap menjalankan hukuman kamu.”

something more • roommates [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang