[End] I Just Want to Divorce

🌻41-42

🌻ch 41

"Kenapa kamu begitu keras, kamu tidak diterima?" Ye Fei mengangkat alisnya dan tersenyum licik, "Kalau begitu aku pergi."

Setelah dia selesai berbicara, dia berbalik dan tampak seperti akan pergi.

Yan Xiao melangkah, memegang pergelangan tangannya, dan berkata "tidak" dengan gugup. Tarik dia ke kantor dan tutup pintu dengan kuat.

Ye Fei membiarkannya memimpin, menoleh untuk melihat tempat di mana Yan Xiao biasanya bekerja, dan memuji: "Kamu cukup bagus di sini."

Ruang yang luas dipenuhi dengan cahaya alami dan memiliki jendela besar dari lantai ke langit-langit. Melihat keluar dari jendela, Anda dapat melihat gedung-gedung tinggi di kota dan laut biru.

Dekorasi rumah sangat sederhana, tetapi tanpa menghilangkan rasa desain. Ye Fei duduk di sofa dengan penuh minat dan menghela nafas: "Dibandingkan denganmu, kantorku seperti ruangan yang kasar."

Dia bertanya kepada Yan Xiao, "Apakah rencana desain untuk gedung baru perusahaan Anda telah diselesaikan? Apakah gaya ini akan berlanjut?"

Yan Xiao tidak menjawab.

Ye Fei mengangkat kepalanya: "Ada apa? Aku sedang dalam suasana hati yang sangat buruk ..."

Sebelum sebuah kalimat selesai, bibir Yan Xiao dicium.

Yan Xiao memegang leher dan belakang kepala Ye Fei dengan kedua tangan, mengangkat wajahnya dengan paksa, menekannya ke bagian belakang sofa, dan menciumnya dengan paksa.

Ye Fei mengedipkan matanya karena terkejut, lalu dia menundukkan matanya, melingkarkan tangannya di bahu Yan Xiao, dan menciumnya.

Kecuali saat mabuk, ini adalah pertama kalinya Yan Xiao menciumnya dengan begitu ganas. Ye Fei terengah-engah, pinggangnya sangat lemah sehingga dia tidak bisa berdiri tegak, dan pada akhirnya dia hampir tidak bisa menjawab.

Yan Xiao menekannya, bibirnya yang panas mulai berangsur-angsur turun di beberapa titik.

Mencium di suatu tempat di leher, Ye Fei tiba-tiba mengerang. Dia juga ditikam empat kali di leher selama EMG kemarin.

Gerakan Yan Xiao tiba-tiba berhenti.

Ye Fei tersentak sebentar, lalu menatapnya dengan seringai: "Di mana lagi kamu ingin berciuman?"

“Maaf.” Yan Xiao segera meminta maaf dan menarik Ye Fei ke atas.

Ekspresi wajahnya tidak berubah, tetapi bulu matanya sedikit terkulai, terlihat sangat bersalah dan kesal.

Hati Ye Fei melunak seketika.

"Kamu bisa berciuman," dia membungkuk dan menarik kausnya ke bawah, memperlihatkan tulang selangkanya yang halus, dengan senyum di sudut bibirnya, "Nyalakan saja."

Yan Xiao memperhatikannya diam-diam untuk beberapa saat, lalu dengan sabar menarik leher Ye Fei ke belakang lagi, dan omong-omong membantunya memilah ujung pakaiannya yang kusut.

Ye Fei melihat gerakannya yang sedikit canggung, dan senyum di matanya semakin dalam. Dia bersandar pada Yan Xiao, bermain dengan jari-jarinya yang ramping, dan tidak berbicara.

“Kenapa kamu datang ke sini tiba-tiba?” Setelah beberapa saat, Yan Xiao bertanya pada Ye Fei.

Ye Fei bertanya balik, "Bagaimana menurutmu?"

Yan Xiao meraih dagu Ye Fei, menatapnya, dan berkata perlahan, "Aku tidak tahu."

"Oh?" Ye Fei curiga bahwa Yan Xiao sengaja berpura-pura bodoh. Dia menyipitkan matanya, dan di bawah tatapan penuh harap Yan Xiao, dia berkata, "Lupakan saja jika kamu tidak tahu."