Chapter 32

543 75 25
                                    

Istana Wu Shui.

Su Junzhu duduk di ruang kerjanya sambil menatap tumpukan kertas di depannya. Tangannya lama-lama bisa pegal akibat terlalu sering memegang kuas. Apakah di dunia ini tidak ada bolpoin? Lebih baik menulis dengan bolpoin dibanding dengan kuas. Rasanya ia seperti menulis kaligrafi setiap hari.

Merepotkan...

Ia menggebrak mejanya. "Serius aku sesibuk ini?! Ini terlalu banyak! Aku lama-lama bisa gila setiap hari duduk sambil menulis. Apakah ini sekolah? Setiap hari selalu menulis dan menulis. Untuk pertama kalinya aku menyesal menjadi raja iblis...."

Meski Su Junzhu selalu menggerutu, tapi ia selalu menyelesaikan semua tugasnya. Dengan terus mengoceh. Berterimakasihlah kepada ingatan Su Zhenzhu. Ingat, Su Junzhu bukan anak jurusan politik, dia adalah anak jurusan desainer. Hidupnya dalam sehari berubah menjadi seratus delapan puluh derajat!

Jika ia seandainya tidak bereinkarnasi ke dunia ini, kemungkinan ia akan terus melanjutkan kuliah fashionnya. Kemudian lulus, lalu bekerja di sebuah perusahaan ternama seperti D1or, Supr3m3, L0u1s Vu1tt0n, Gucc1, Un1gl0, dan merek terkenal lainnya.

Tapi itu sudah berlalu.

Su Junzhu selalu bekerja paruh waktu semenjak ia masih sekolah menengah atas. Alasannya simpel, orang tuanya takkan pernah peduli padanya. Mereka lebih sayang kepada kakaknya, karena kakaknya memutuskan kuliah di jurusan Hubungan Internasional. Berbeda dengan dirinya. Orang tuanya ingin kedua anaknya bekerja di bidang politik.

Tapi Su Junzhu tidak menyukainya, ia mengatakan, kalau bekerja di politik itu kejam. Mental juga harus kuat, dan tidak boleh tergiur oleh kekayaan. Jika kau kalah dalam pemilihan partai, maka bersiaplah kehilangan uang puluhan milyar untuk mengikuti pemilihan partai. Politik itu kejam.

Itulah sebabnya orangtuanya takkan mau membiayai kuliahnya jika ia tetap ingin memilih bidang desainer. Su Junzhu juga tak perduli. Orangtuanya tipe yang pilih kasih. Semenjak lulus SMA, dia langsung pergi dari rumah orang tuanya. Bekerja paruh waktu, mendaftar kuliah dengan tes, dan hasilnya ia lulus. 

Sayangnya mimpinya harus hancur karena perkara novel itu!

Dan alhasil Su Junzhu berada di dunia lain.

Namun bakatnya tak hilang. Ia masih mengembangkan bakat desainernya. Faktanya, yang kadang membuatkan pakaian Shao Yu, Huo Yunjin, dan Chong Gua adalah dia. Ya, itu karena mereka bertiga dijadikan kelinci percobaannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Su Junzhu menyelesaikan tugasnya di saat sore hari. Tangannya gemeter karena terlalu banyak menulis.

"Akhirnya selesai..." gumamnya.

Ia melihat langit sudah berwarna jingga. Ia langsung keluar dari ruangannya dan memutuskan untuk berjalan-jalan saja di istana.

Suara air mengalir yang menenangkan, bunga-bunga teratai yang tumbuh di dalam istana, bahkan memiliki kolam. Istana Wu Shui didominasi oleh bunga teratai, karena mengingat istana ini dipenuhi aliran air. Ada beraneka macam bunga teratai. Ada bunga teratai yang berwarna putih, ada juga yang berwarna merah muda, ada yang bunganya lebat, ada juga bunga teratai yang besar.

Di dalam kolam itu juga ada banyak ikan di bawahnya. Semua aneka ragam ikan ada di air. Ada juga ikan yang kecil sampai besar. Pernah Su Junzhu mencoba memancing ikan di kolam istananya. Itu karena dia isenng. Ketika ikan itu memakan umpannya, Su Junzhu merasakan ikan ini sangat besar. Ketika ia menariknya, ia kaget melihat ikan itu. Dia barusan menangkap ikan arwana besar berwarna merah.

Jika di dunianya, mungkin jika ia jual bisa menafkahi dirinya selama sepuluh tahun tanpa bekerja.

Su Junzhu melihat Huo Yunjin yang sedang duduk di gazebo taman di pinggir kolam teratai. Ia terlihat sedang meminum teh sambil memandang kolam itu.

SIBLING - SVSSS fanfic story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang