Chapter 3

5 0 0
                                    

Setelah puas menyusuri kota dan mencicipi berbagai macam jajanan di pinggir jalan, kavin memutuskan untuk mengantarkan nara pulang kembali dikarenakan hari yang sudah malam. Kavin tidak pergi sampai larut karena tidak mau membuat mama nara khawatir akan mereka.

Kavin segera mengantarkan nara kerumahnya dan Ketika tiba dirumahnya nara, kavin melihat sebuah mobil hitam terparkir tepat di depan garasi rumah nara. Namun, yang membuatnya tercengang ia merasa familiar dengan plat mobil tersebut.

Kavin teringat sesuatu, plat itu ...

Plat mobil yang menabrak aura 6 bulan lalu.

Kavin terdiam, ia melamun sampai ia tidak sadar bahwa dia telah mengabaikan nara yang sedari tadi sedang mengajaknya berbicara.

"vin? ada apa? Kok ngelamun?"

"daritada aku ngajak kamu ngomong loh"

Kavin menyadarkan dirinya

"itu mobil siapa ra?" tanya kavin ragu

"oh itu mobil ka abidzar, kaka aku yang udah kuliah"

"emang kenapa vin? kok tiba tiba nanya gitu?"

"gapapa ko raa, aku langsung pulang aja ya"

"loh ga mampir dulu?"

"gausah ra, titip salam ya buat bunda"

"oh yaudah, makasih ya vin"

Setelah nara turun kavin langsung melajukan mobilnya menuju kerumahnya

ketika sampai dirumah kavin bergegas menuju kamarnya, rumahnya sepi dikarenakan bunda sudah tidur dan ayahnya yang sedang dinas. Saat dikamar kavin langsung merebahkan tubuhnya diatas Kasur dan memikirkan plat nomor yang baru saja ia lihat.

"apa mungkin kakanya nara yang nabrak aura waktu itu?"

"berarti kakanya nara sama aja udah membunuh aura"

"jadi yang bikin aura kehilangan nyawanya itu kakanya nara?"

Kavin terus bertanya tanya pada dirinya dan memikirkan berbagai macam kemungkinan.


Sudah seminggu kavin tidak menghubungi nara, ia mengabaikan seluruh pesan dari nara dan memilih menghindar Ketika berada di sekolah.

Pagi ini, kavin berjalan menuju kelas dan tiba tiba saja nara memanggilnya

"vin, kavin"

Namun kavin memilih untuk pura pura tidak mendengar

"vin, kamu kenapa sih?"

"udahan ra, aku mau udahan" ucap kavin pelan

"apanya vin yang mau di udahin?"

"hubungan kita ra"

"kamu kenapa sih vin? aku bikin salah? Kamu tiba-tiba banget minta udahan padahal sebelumnya kita ga ada masalah apa apa, bahkan kamu ngeabaiin chat aku berhari hari, aku berusaha ngehubungin kamu tapi gapernah kamu angkat" jelas nara

"maaf ra, aku gabisa kasih tau alasannya tapi intinya aku mau udahan"

Setelah mengatakan itu kavin beranjak pergi dan meninggalkan nara.

Sebenarnya kavin juga tidak mau mengakhiri hubungan mereka, tapi ia juga tidak sanggup menerima kenyataan bahwa kakak pacarnya lah yang telah merenggut nyawa temannya.

Untuk urusan membawa ke jalur hukum biarlah kavin yang mengurusnya

Namun, usai mungkin akan jadi jalan terbaik untuk mereka.

Kavinara telah usai.

KavinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang