LLP - Act14

1.5K 13 0
                                    

Besok harinya Firiya segera check out setelah dirinya sadar sehabis dientot oleh pak Cokro itu. Jam menunjukan pukul 2 pagi, Firiya mau tak mau juga harus segera check out karena pasti ia akan disuruh untuk sarapan bersama dengan kedua orang tuanya ini. Saat memesan taxi online, sial bagi Fir karena ia tak kunjung mendapatkan driver yang mau mengambil pesanannya. Akhirnya, Firiya memutuskan untuk menggunakan ojek online dan langsung saja ada driver yang mengambil.

Tak lama menunggu, ojek online ini datang dengan atribut lengkap.

"Mas Firiya?" Katanya dengan nada yang aneh.

"Iya mas saya, dengan mas Sesar?"

"Iya mas saya, boleh mas silahkan naik."

Perjalanan dari lokasi hotel yang dipilih oleh Firiya ini memang cukup jauh dari rumahnya. Kondisi malam yang dingin, ditambah lagi Fir hanya mengenakan kemeja saja tanpa jaket, tentu sukses membuat dirinya menggigil selama di perjalanan.

"Mas, abis ngapain mas dari hotel? Kok ga nginep disana aja mas?" Tanya sang tukang ojek online ini memecah keheningan malam.

"Abis main tadi mas sama temen dan ga enak kalau stay disana. Jadinya saya balik aja mas." Ucap Firiya dengan tersenyum meski dirinya tahu jika tukang ojek ini tak bisa melihat ekspresinya.

"Ohh gitu mas." Jawabnya panjang.

"Ngomong-ngomong mas, nanti berhenti di pom bentar ya buat isi bensin. Gapapa?"

Fir menjawab pertanyaan tukang ojek ini dan segeralah mereka menepi di pom bensin terdekat. Meski malam hari, rupanya tempat pengisian bensin ini cukup ramai sehingga mereka harus mengantri 4 motor lainnya. Firiya sudah turun dari motor, ia berdiri sambil melihat handphonenya menunggu sang tukang ojek selesai mengisi bensin. Yang tak tahu oleh Firiya, mata sang tukang ojek ini menatap tajam ke arah badan Fir. Dirinya yang hanya terbalut kemeja yang mana kancing atas terlepas, celana jeans ketat yang membuat pantat semoknya timbul terlihat, apalagi bekas cupangan yang diberikan oleh pak Cokro itu, terlihat sangat jelas oleh tukang ojek ini.

Selesai mengisi bensin, sesaat sebelum Firiya hendak naik ke atas motor, tiba-tiba mas Sesar tukang ojek online ini langsung membuka jaketnya dan memasangkannya pada Firiya.

"Biar ga kedinginan mas, kasian masnya nampak kedinginan." Ucap mas Sesar ini.

Firiya begitu terkejut dengan sikap tukang ojek online ini. Ia pun baru sadar melihat penampilan tukang ojek yang mengambil pesanannya. Mas-mas Jawa, mungkin seumuran 30 an dengan badan besar tegap. Ia hanya mengenakan kaos putih saja di balik jaketnya, terlihat putingnya yang sudah mengecap di balik kaosnya itu. Wajahnya yang tadi tertutup buff ini ia buka sekarang, cukup tampan dengan kumis dan jambang tipis yang menghiasi wajahnya. Senyum mas Sesar tukang ojek online ini sangat menarik menurut Firiya. Ditambah lagi, dirinya selalu menggaruk-garuk selangkangannya dan terlihat sudah menggembung dibalik celana jeans yang ia pakai.

Perjalanan kembali berlanjut, bau aroma keringat dari jaket mas Sesar ini tercium lekat di hidung Firiya. Sebenarnya, dirinya sudah terlampau lelah karena baru saja ia bermain bersama pak Cokro. Namun, siapa yang tak terangsang dengan aroma yang begitu menggoda birahinya itu. Kontolnya seketika mulai kembali menegang, gairah mudanya sungguh membawa sekarang. Mas Sesar masih mencoba mengajak Fir berbicara. Memanfaatkan kesempatan itu, Fir mulai mendekatkan dirinya lebih, hingga mas Sesar sendiri sadar dengan kontol Firiya yang ngaceng itu menekan pinggangnya. 

– – – –

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini. Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di https://karyakarsa.com/rakarsag

Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Laki Laki Perkasa" juga cerita-cerita lain milik Author seperti

"Keluarga Berbeda" - "Para Pejantan I" - "Terapi Kejantanan" - "Ero-Mantica" - "Para Pejantan II" telah tersedia di sana.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati pada platform web karyakarsa.
Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,
Rakarsag

– – – –

*ps : this story is based on what author's wild imagination as per the main character is a persona of author in real life. Though author never had one like author describes in here, but author wish one day author could fulfil these kind of sex ;)

Laki Laki PerkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang