Jeno mengunjungi makam ayah dan ibunya. Ia meletakkan bingkisan bunga pada setiap makam. Orang tua jeno meninggal pada kecelakaan mobil bertahun tahun yang lalu.
"Ayah, ibu. Beberapa hari kebelakang semua terasa mimpi, banyak kejadian tak terduga. Semoga pilihan ku tepat."
Satu jam jeno habiskan untuk mencurahkan isi hatinya. Sekarang jeno berpamitan dengan keduanya dan pulang kerumah.
Ditempat lain lebih tepatnya dirumah jaemin terdengar suara rusuh. Ia membersihkan salah satu dari kamar tamu rumahnya.
Meletakkan kasur di ranjang, memakaikan sprei pada kasur. Membersihkan debu-debu dimeja dan kursi. Membuka jendela membiarkan udara masuk. Mengepel lantai. Menyapu dan memperbaiki lampu yang rusak.
Terlalu lama jaemin tidak membersihkan kamar tamu tersebut sehingga kotor terbengkalai.
"Akhirnya selesai! Haduh cape"
Dengan lap dipundaknya dan sapu digenggamnya jaemin terlihat seperti pembantu. Ia meletakkan peralatan bersih bersih ketempatnya.Jaemin membersihkan kamar tamunya sebab jeno tak mau tidur seranjang dengan jaemin. Ya sudah, menurut jaemin mereka juga belum kenal lama.
Setelah mandi, jaemin merebahkan tubuhnya. Terkantuk-kantuk sebab lelah.
Kakao!
Notif dari hp membuat kantuk jaemin menghilang. Tangannya meraba meja berusaha mengambil hpnya. Dapat!
Lee jeno
Aku sudah sampai didepan rumah mu.Jaemin berlari kedepan dan membuka pintu lebar lebar. Membiarkan sang omega masuk dengan kopernya. Jaemin menuntun jeno sampai kedepan kamar tamu.
"Ini kamarmu. Kalau butuh bantuan panggil saja aku, oke?" Jeno menganggukkan kepalanya. Membuka koper dan meletakkan pakaiannya kedalam lemari. Rampung, jeno terheran mengapa jaemin diam ditempat yang sama.
Tersadar dari lamunannya, jaemin menanyai jeno "mau makan apa? Aku masakkan hari ini sebagai selebrasi tinggal denganku."
"Sup rumput laut cukup" jaemin mengerti, ia bergegas pergi kedapur dan memasak sup rumput laut dan aneka macam makanan lain. Sementara jeno ia langsung mandi. Setelah rapi ia menyusul jaemin yang berada didapur.
"Jaemin? Sudah selesai memasaknya?" Jeno menarik satu kursi counter dan mendudukinya.
"Oh belum, sebentar lagi matang. Tolong bantu aku menata makanan yang lain dan menata piring"
Selesai menata piring dan makanan. Jeno duduk manis dimeja makan. "Sup rumput laut tiba!" Jaemin membawa panci berisi sup rumput laut dengan asap panas yang mengepul.
Jaemin meletakkan sup panas itu dengan hati hati, melepas apron dan sarung tangan oven kemudian meletakkannya sesuai tempat. Saat kembali kemeja makan tercium feromon jeno menguar pelan menunjukkan bahwa ia senang. Tanpa sadar jaemin tersenyum dan ikut mengeluarkan feromonnya.
Menarik kursi dan mendudukinya tepat didepan jeno duduk. "Selamat makan!" Ucap mereka berdua. Malam itu menjadi malam pertama mereka yang berkesan.
Nathan note=
Maaf ga bisa memberikan yang terbaik kali ini. Masalah internal dateng terus ke gua dan gua butuh waktu. Hope you enjoy to this chap. sorry kalau ceritanya gaje.
KAMU SEDANG MEMBACA
mate [JaemJen]
Werewolf"aku akan bertanggungjawab terhadap mu, maafkan aku. Kita mulai hidup baru bersama okay?" Jaemin mengelus pemilik surai hitam dengan kasih sayang. Alerts! Short chapter, ABOverse, lapak jaemjen ya ^^.