Happy reading
Leo sedang nongkrong dengan teman-temannya di sebuah cafe. Mereka nongkrong di bagian luar cafe, supaya bisa merokok. "Eh Leo, lo sama Windy udah gak deket ya? Kok lo udah mepetin si Rini aja tuh," tanya Arjuna penasaran. Leo tersenyum angkuh. "Gue bosen sama Windy cuy, mana rese pula, males gue."
"Jadi gue mepetin aja si Rini, kalem anaknya." Marco menggelengkan kepalanya. "Ckckckck, bener-bener ya lu fakboi, lu gak takut mereka berantem? Mereka kan temenan deket."
"Mereka berantem urusan merekalah bukan urusan gue, ngapain gue pikirin," ucap Leo sambil menghembuskan asap rokok. "Tapi gue lama-lama males juga sama si Rini." Setelah Leo berkata seperti itu kepala Leo pun digeplak sama Heri. Mana bunyinya keras. Semua tatapan tertuju pada mereka, namun mereka abaikan, tidak peduli dengan tatapan-tatapan itu.
"Elu dikasih Windy ngomel karena rese, okelah gue ngerti, lah ini dikasih Rini yang kalem masih aja ngomel, lu maunya yang gimana sih anjrit, kesel gue lama-lama," omel Heri panjang lebar, bingung dengan selera wanita Leo. "Ya gimana ya, gue bosen anjir sama Rini, diajakin jalan susah banget anjir, orang tuanya strict banget gila."
"Yaudah pacaran aja sama tembok sana, capek gue lihat lo gonta-ganti cewek mulu," celetuk Mario, lelah dengan kelakuan temannya itu. Setelah Marco berkata seperti itu, tiba-tiba seorang perempuan melewati meja mereka.
Perempuan itu menggunakan masker, sehingga wajahnya tak sepenuhnya terlihat, tetapi perempuan itu memiliki tubuh idaman para gadis, dan penampilan feminim. Meski wajahnya tertutup, tapi perempuan itu dapat membuat penghuni cafe bagian luar menatap ke arahnya, tak terkecuali dengan Leo dan kawan-kawan. "Gila broo, cakep banget," ucap Heri heboh.
"Iya gila, badannya juga beuh, bagus banget," kata Marco menyetujui Heri.
"Leo, lo kan terkenal sebagai penakluk cewek nih, coba godain ceweknya, mau kagak sama lo? Kalau berhasil gue traktir lo seminggu deh," tantang Arjun. Leo yang memiliki harga diri yang tinggi tentu langsung menerima taruhan itu.
"Halah, gitu doang mah gampang, jangan meremehkan kemampuan merayu gue," kata Leo sambil menyisir rambutnya ke belakang dengan sok keren.
"Dih najis banget gue liatnya," julid Heri. Leo mengabaikan perkataan Heri dan mulai mendekati perempuan itu. "Kiw cantik, boleh minta nomornya nggak?" tanya Leo percaya diri. Perempuan itu melirik Leo. "Boleh kok Mas," ucapnya sambil membuka masker tak lupa dengan senyum sumringah. Leo hanya bisa terdiam.
Bukan terdiam karena terpesona, tapi karena kaget dengan suara yang keluar dari mulut sosok didepannya, dan kaget dengan janggut disekitarnya area mulutnya. Ia kemudian melirik bagian bawah sosok itu. Leo semakin terkejut, ada sesuatu yang menonjol. Bajingann, gue kira yanti, ternyata yanto anjing. Batin Leo berteriak.
"Maaf mba, eh mas, eh mba saya kayaknya salah orang, permisi," ucap Leo dengan sesopan mungkin. Saat hendak pergi tangan Leo ditahan."Loh, Mas kok gitu? Kalau mau mah bilang aja Mas gak usah sok salah orang gitu," kata perempuan—eh ralat, kata sosok itu dengan genit, sambil mengedipkan matanya.
"Oh enggak kok, saya yakin salah orang, permisi." Leo langsung melepaskan tangannya dan langsung pergi, berpikir bahwa sosok itu sudah pergi meninggalkanya. Saat Leo berbalik ke belakang, sosok itu malah mengejarnya, mau tidak mau Leo ikut berlari.
"MAS GAK BISA GITU DONG, SAYA UDAH TERLANJUR BAPER NIH, TANGGUNG JAWAB MASS!!" teriaknya sambil mengejar Leo.
Leo yang dikejar ikut membalas teriakannya. "TANGGUNG JAWAB APAAN WOI?!! GUE KAGAK HAMILIN LO!! JAUH-JAUH DARI GUE LO BEKANTAN, UDAH DIBILANG GUE SALAH ORANG."
Sosok itu malah berlari tambah kencang. "MAS JANGAN TINGGALIN AKUH!! MASS GANTENGG!!" Leo juga menambah kecepatan larinya. "ENYAH LO YANTO, ENYAHH!!"
GUE DULU BUAT SALAH APA SIH DI KEHIDUPAN SEBELUMNYA, KOK BISA KETEMU MODELAN KAYAK DIA ANJRIT. Batin Leo berteriak sembari berlari.
Disisi lain teman-temannya Leo malah ketawa terbahak-bahak melihat peristiwa itu. "BHAKS, TERNYATA BERBIJI," ledek Heri sembari tertawa ngakak, tak lupa sambil merekam kejadian itu untuk dinaikkan ke story instagram.
Marco sudah berguling-guling di lantai, bahkan air matanya sudah turun saking ngakaknya. Tak beda jauh dengan dua temannya, Arjun pun sudah terlihat bengek karena peristiwa itu. "Si Leo kebanyakan main cewek sih, kena kan dia."
"MAMAH, ADEL, HARSA TOLONGIN GUE PLISS!!" teriak Leo yang masih dikejar oleh sosok itu.
"MASS!! TANGGUNG JAWAB UDAH BAPERIN AKUH! MAS JANGAN LARI! AKU GAK GIGIT KOK!"
***
Leo rn:
Hi, back with me!
Gimana part ini? Lucu nggak? Ehehe kasih pendapat kalian dong.
Btw si Leo kayaknya kena karma gara2 sifatnya yang playboy abiez.
Jangan lupa vote sama komen yahh.