assalamualaikum bestiee
"manusia tak akan sadar sebelum merasakan kehilangan"
adistya pramesti
" aku akan menunggumu membalas perasaanku hingga kamu sadar,atau hingga rasa ini perlahan memudar "
ucap disya disetiap sujud terakhir disepertiga malamnya untuk laki laki yang sudah lama dicrus in dan sekarang sah menjadi suaminya karena perjodohan kedua orang tuanya ,namun suaminya masih belum selesai dengan masalalunya
"maafkan aku disya ini alasanku mengatakan kepadamu dari awal karena aku tak ingin membuatmu lebih sakit "
jawab aldo yang mendengar doa doa istrinya disepertiga malamnya, setelah itu ia melanjutkan tidurnya
"mas aldo terimakasih untuk lukanya untuk rasa sakitnya setelah sekian lama aku sabar bukan buah manis yang aku dapat hari ke hari bertambah sakit,dan saat ini juga aku memutuskan akan mundur ,aku akan mengurus perceraian kita"
disya mengatakan dengan mantap perasaanya kepada aldo setelah sekian lama cintanya bertepuk sebelah tangan
"sya kamu becanda kan,mas udah mulai bisa membuka hati untuk kamu ,istri mas sya "
aldo mendekat kemudia disya menjauh enggan berdekatan dengan aldo ,dengan tatapan memohon aldo bersimpuh di kaki disya
"semua sudah terlambat mas ,mengapa saat rasa ku sudah hilang kamu baru membalasnya ? apakah manusia harus kehilangan dulu baru sadar ? dimana kamu saat aku mengemis perhatian padamu mas ? ,dimana saat aku sangat butuh kamu? dan sekarang baru sadar? maaf aku tidak bisa memaafkan mu lagi ,rasa ku telah hilang itu juga karena ulahmu sendiri"
disya pergi dari hadapan aldo dan membawa kopernya masuk kedalam taxi yang sudah dipesan
"mas nyesel maafin mas sya,mas akan memperbaikinya sya"
tatapan kosong aldo menatap punggung disya yang menjauh menaik i taksikini hanya tinggal penyesalan
KAMU SEDANG MEMBACA
lelah menunggu
General Fiction" aku akan menunggu sampai pun hingga kamu mencintaiku ,ataupun sampai kematian memanggilku" adistya pramesti:)