"PAPA VAMPIR JANGAN GIGIT MAMA TAEYOUNG!!!" Taeyoung mendorong papanya menjauh dari mamanya itu sampai terduduk.
"Astaga Taeyoung Taehyung!" Kaget papa Jeon yg baru pulang berkerja dan sudah mendengar suara teriakan dari cucu kesayangannya Taeyoung a.k.a tahta tertinggi di keluarga Jeon dan Kim bagaimana tidak dia adalah cucu pertama dari kedua keluarga tersebut ditambah Taehyung sang anak tunggal dan Rose anak perempuan pertama di keluarga Jeon, jangan salah meskipun Taeyoung adalah anak yg sangat dimanjakan oleh kekayaan dan kasih sayang dari kedua keluarga berbeda marga itu dia adalah anak yg cukup pintar bahkan dijuluki God of language oleh guru bahasa Spanyol nya Jung Hoseok jangan salah meski masih berumur 3 tahun Taehyung sudah menyewa guru private untuk Taeyoung karena anaknya sendiri yg memintanya mau tidak mau dia akan menuruti anaknya itu lagipula kemungkinan Taeyoung akan mewarisi perusahaan milik Taehyung nanti bahkan guru private Taeyoung yg lain sudah memprediksi bahwa Taeyoung akan mendapatkan gelar diploma kehormatan saat sudah SMA nanti bagaimana tidak bahkan tanpa belajar Taeyoung sudah dapat mempelajari bahasa Inggris dan mengucapkannya dalam aksen British yg mungkin turunan dari Rose.
"Kakek! Tadi papa mengigit leher mama!" Ucapnya mengadu kepada kakeknya.
Kakeknya hanya terkekeh melihat tingkah cucunya tersebut "Taeyoung bagaimana jika kita ikut kakek melihat sunset bersama paman Jungkook dan aunty Lisa saja?" Tawarnya kepada Taeyoung.
"Ah tapi kek kau tahu? Taeyoung tidak suka melihat sunset?" Jawab Taeyoung sambil mencabbikan bibirnya.
"Loh emangnya kenapa? Tumben sekali" Taehyung yg penasaran ikut dalam obrolan tersebut karena biasanya Taeyoung akan senang jika diajak melihat sunset.
"Melihat matahari terbenam sama saja seperti menghitung pasir pa hanya akan membuat kita kelelahan, membuang buang waktu, membosankan dan aku benci menunggu matahari itu tengelam" celotehnya.
"Baiklah kau benar papa dan kakek juga tidak suka menunggu, bagaimana jika kita membakar daging!" Ucap Taehyung bersemangat.
"Itu lebih baik mari kita ajak nenek juga!" Ucap Taeyoung.
"Dan mama?" Tanya Taeyoung dan langsung menoleh dan menemukan mamanya mengolesi lehernya dengan salep.
Semua orang mengikuti arah pandang Taeyoung kecuali Taehyung yg memberi kode dengan cara mengedipkan sebelah matanya.
"Ah mama akan menyusul nanti jangan lupa ajak Tante Lisa dan paman Jungkook ok" ucap Rose sambil menatap Taeyoung.
"Taeyoung duduk aja ya biar kita semua yg bakar dagingnya ok" ucap Jungkook lembut sambil mengusap rambut Taeyoung.
"Tapi kan Taeyoung niatnya ikut bakar bakar bukan duduk sendiri di sini" ucapnya merengek.
"Taeyoung nanti kalo tangannya kena daging panas gimana?" Sambung Lisa yg ikut melarang Taeyoung.
"Taeyoung papa lebih setuju kalau kamu bakar uang papa daripada bakar daging" ucap Taehyung sambil menghampiri mereka.
"Taeyoung kenapa?" Tanya Rose yg baru datang dengan mata polosnya yg bersinar dan hanya mengenakan baju tidur setengah paha dan cardigan yg menutupi bahunya yg polos.
Glek
Bagaimana Jungkook dan Taehyung tidak menelan ludah mereka sendiri bahkan Lisa yg notabenenya adalah seorang perempuan juga tergoda 'kakak gue pake pelet apa si?' ucap Jungkook di dalam hati.
'duh gue yg cewe aja ke goda apalagi para cowo nanti'
"Ah Rose Taeyoung ingin ikut membakar daging jadi tentu saja aku melarangnya" ucap Taehyung penuh penekanan, dia juga orang yg masih normal dan sudah mempunyai istri bagaimana miliknya tidak mengeras saat dia melihat istrinya memakai pakaian seperti itu.
"Kok jadi formal?" Ucap Rose yg merasakan hawa tak enak dari mereka bertiga 'shit' umpat Jungkook dan Taehyung sedangkan Lisa sudah melarikan diri dari sana.
"Sudah lah ayo kita membatu nenek dan kakek!" Sela Taeyoung.
"Anak pintar ayo kita bantu nenek dan kakek sekarang" ucap Taehyung bersemangat.
"Bukankah dia tadi bilang kalau dia melarang Taeyoung ikut membakar daging" ucap Rose sambil menggelengkan kepalanya.
"Entahlah mungkin dia tergoda kak" ucap Jungkook yg masih menemani Rose memantau Taeyoung entah kenapa dia sangat nyaman ketika dekat dengan Rose berdua saja bahkan dia merasakan euphoria jika berdekatan dengan Rose.
"Oh iya kak apakah mawar didepan rumah adalah milikmu?" Tanya Jungkook.
"Hei kenapa begitu formal ngomongnya biasa saja kali Kook, untuk bunga mawar yg didepan rumah itu memang milikku yg sudah aku tanam denganmu saat masih kecil apakah kau melupakannya?" Ucap Rose sambil menatap mata Jungkook pandangan itu sangat polos dan teduh ditambah mata Jungkook yg memang sudah bulat dari kecil.
'Jungkook! Hati hati jangan sampai tanganmu tertusuk durinya!'
'kau habis ngapain hah! Kenapa bisa seperti ini!'
'jangan menjadi adik yg bandel Jungkook!'
'Jungkook Kak Tae habis meneleponku huaa senangnya!!'
'selamat tinggal Kook jaga mama dan papa baik baik ya!'
'ingatan itu seiring waktu berjalan ingatan itu kembali padaku tanpa rasa sakit yg menerpa kepalaku bukankah ini keajaiban? Kenangan seindah bunga mawar yg bermekaran dan suasana tenang di pagi hari tapi jangan salah bunga itu tetaplah berduri dan pagi tetaplah dingin' batin Jungkook sedih meratapi nasibnya, padahal belum genap satu hari ingatan dan rasa itu sudah kembali lagi ke tempat awalnya tahta tertinggi di hati dan pikiran Jungkook.
Jangan lupa baca cerita yg lainnya dan voment ya! Sorry banget wee klo cerita yg lain belum up ,-

KAMU SEDANG MEMBACA
she is my SISTER? [on going]
عشوائي[My Sister] 20 tahun Rose dan adiknya berpisah karena Rose yg melanjutkan pendidikannya di New Zealand bersama keluarga Kim, dan 20 tahun yg lalu pula adiknya koma dan hilang ingatan, anehnya keluarga Jeon tidak memberi tahu Jungkook jika dia mempun...