onee

81 18 18
                                    


Assalamualaikum, selamat datang di ceritaku.. Bantu koreksi bila ada kesalahan dalam kata-kata atau jika terdapat part yang perlu diganti yaa.. Bantu vote + komen juga biar author bisa semangat nulis cerita lagi, happy reading!



Siapa yang tidak ingin memiliki banyak trofi, piagam bahkan medali? tentu hampir setiap orang ingin memiliki sebuah prestasi yang dapat diabadikan dengan sebuah penghargaan. Termasuk bagi seorang Senja Aurelia. Ia memiliki ambisi besar untuk mewujudkan mimpinya itu. Dengan harapan, kedua orangtuanya bangga dengan prestasi yang berhasil ia raih. Ia bersekolah di salah satu sekolah yang cukup favorit di kotanya. Kanan kirinya adalah siswa-siswi dengan sejuta prestasinya. Seringkali Senja merasa insecure dengan mereka, namun ia selalu berhasil menghentikan rasa insecurenya.

Suatu hari, ramai terlihat siswa-siswi yang bergerombol di depan papan pengumuman. Ada suatu perlombaan cerdas cermat tingkat kota, dan sekolah ini akan mengirimkan Tim putri yang terdiri dari 3 peserta. Kabar tersebut sampai ke telinga Senja. Dan kebetulan, gurunya menawarkan Senja untuk mengikuti lomba cerdas cermat tersebut.

Senja berpikir sejenak, "Apa aku mampu? Tapi aku harus yakin dengan diriku sendiri,” batinnya.

"Emm, saya berminat, tapi saya harus meminta izin kepada orangtua saya terlebih dahulu,” pinta Senja.

"Silakan,” jawab Bu Uli.

Usai jam pulang sekolah, ia bergegas pulang ke rumah dan menemui orangtuanya untuk meminta izin mengikuti lomba tersebut.

Keringat dingin mengalir di pipi gadis 16 tahun tersebut. Senja terlihat gugup dan berpikiran bahwa ia mungkin tidak akan diizinkan.Namun, tebakannya salah, sang bunda dengan senang hati mengizinkan putrinya untuk mengikuti lomba tersebut.

"Pesan bunda, kalo kamu berminat, kamu harus sanggup menanggung pahitnya nanti," tutur Bunda.

Senja segera menghubungi Bu Uli untuk menginformasikan bahwa dirinya sudah mendapatkan izin dari orangtuanya.

"Oke nak, besok kamu bisa mulai berlatih bersama 2 rekanmu, Olivia dan Anna. Tempat latihan di perpustakaan, saya tunggu sepulang sekolah."

***

Keesokan harinya, mereka bertiga menemui Bu Uli di tempat yang sudah dijanjikan. Bu Uli memberikan sebuah lembar kisi-kisi materi lomba yang harus dipelajari. Selain itu, beliau juga memberikan pengarahan seputar lomba yang akan mereka geluti.

Hari demi hari mereka terus berlatih. Memang lelah di awal, namun kesuksesan menanti di akhir. Kata-kata itulah yang sering terdengar dari Bu Uli. Mereka tidak selalu berlatih sendiri-sendiri, terkadang mereka berlatih bersama agar bisa melatih kekompakan. Setiap 2 hari sekali, mereka akan diarahkan lagi oleh Bu Uli.
H-1, mereka sedang mempersiapkan keperluan seperti seragam, P3K, dan beberapa keperluan lomba lainnya. Bu Uli juga kembali mengulas sedikit demi sedikit materi lomba agar bisa memperkuat daya ingat mereka.

Sampai di hari H, mereka akan melaksanakan seleksi lomba terlebih dahulu. Waktu yang diberikan adalah 40 menit untuk menjawab 100 butir soal seleksi.

Berkat do'a dan kerja keras mereka, sesi seleksi berjalan dengan sangat lancar. Dan ternyata, nilai yang mereka dapatkan sangat memuaskan, mereka masuk ke tiga besar. Kini, mereka tinggal menunggu besok untuk masuk ke babak final.

Raut wajah mereka tampak sangat sumringah mendengar kabar baik itu. Tak lupa, mereka bersyukur karena apa yang mereka raih saat ini juga atas seizin Allah SWT.

***

Gimana readers? tunggu next partnya yaa, see u <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana readers? tunggu next partnya yaa, see u <3

JANGAN PUTUS ASA, SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang