B

6 1 0
                                    

Bagian 2 || Farfalla.

•••

SMA Garuda Nusantara. Sama seperti kebanyakan SMA lainnya, tempat para siswa belajar dan menghabiskan setengah hari mereka disana.

Dari desain, SMA GN terbilang cukup unik. Jurusan IPA dan IPS terpisah dalam gedung yang berbeda dengan desain yang berbeda pula. Bangunan yang tak selaras dipadukan dengan pepohonan yang cukup rimbun meninggalkan kesan teduh dari sekolah itu.

Terletak di tengah tengah kota membuat sekolah ini cukup strategis, saat pulang sekolah kebanyakan siswanya mampir ke cafe atau mall yang memang dekat dari sekolah.

Untuk kelas 10 dan 11 jam belajar mereka selesai di jam 2 siang. Sedangkan kelas 12 ada kelas tambahan sampai jam 4:30.

Seperti saat sekarang ini, di salah satu cafe yang berada tepat disamping SMA GN terdapat banyak muda mudi yang rata rata berasal dari SMA itu sendiri.

"Terus pulang dari situ ada bapak bapak pake motor pucekin gue, lo bayangin jadi gue rasanya gimana! gada angin gada ujan di pucekin! apa ga gue kobok kobok isi dunia!"

"Terus ga lo pucekin balik?"

"Yaiyalah! Yakali kaga. Mana bapak-bapaknya botak, gigi tonggos terus jarinya pendek sok sok-an ngepucek! ga pantes banget taik."

Lalu seisi meja tersebut tertawa. Disudut cafe, di meja paling pojok terdapat sekumpulan gadis gadis yang tengah mengopi ria.

Meja yang berisikan 4 orang tersebut sangat ramai diselingi obrolan dan candaan.

"Btw Kay, gue kemarin liat Zidan bonceng cewek lain masa."

Raut wajah yang semulanya tercetak senyum yang begitu memikat itu pudar perlahan meninggalkan guratan gusar.

"Gue tau." Lirihan itu membuat ketiga temannya menaruh simpati, karna memang Zidan terlalu sempurna untuk Kayra.

"Lo harus putusin Zidan si kata gue Kay! ini bukan pertama kalinya dia kaya gini!" Gadis dengan dandanan paling menor di grup itu angkat suara, menandakan kebencian kepada kekasih sahabatnya. Sayna namanya.

"Kalo gue putusin dia gara gara ngebonceng cewek, harusnya gue lakuin itu setahun yang lalu." Sungguh mendengar hal itu dari mulut Kayra membuat teman temannya ingin menempeleng kepala gadis manis itu.

"MAKANYA SEKARANG AJA HEH! DARIPADA TAMBAH TERLAMBAT." Lalu gadis yang lain juga ikut angkat suara, berteriak yang siapa tahu bisa menyadarkan manusia bodoh dihadapannya. Nama panggilannya Acha, sepupu jauh Kayra. Ibaratnya, mama nenek dari neneknya mereka adalah sepupu juga.

"Udahlah Ca! orang bucin tolol lo ceramahin bikin ludah lo terbuang sia sia." Bahkan Yora, gadis paling kalem dan tidak banyak tingkah juga ikut ikutan mengomentari hubungan Kayra yang tak tahu ujungnya dimana.

Tingg.. tring..

Terdengar deringan ponsel membuat mereka mengecek ponsel masing masing, mengabaikan permasalahan Zidan kampret itu. Lalu Kayra tiba tiba berdiri dari tempat duduknya izin ingin mengangkat telpon.

"Pasti Zidan!" Acha berseru tak senang, ia bukannya tak suka jika kawannya sedang menjalin kasih. Acha tak masalah Kayra dengan siapapun asal jangan cowok kampret yang selalu merusuhi hidup Kayra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEHIDRASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang