4

607 90 3
                                    

Warning!!!
ini cuma cerita ya jadi jangan dibawa sampai ke real life, ini cuma karangan penulis aja👍

____________________________________

Happy reading

"Umur gue udah gak lama lagi, jadi gue mohon sama lo turutin permintaan terakhir gue ya" ujar Zee sembari menahan sakit.

"Lo ngomong apaan sih! Lo pasti sembuh. Lo pasti sehat kaya biasanya jadi jangan ngomong sembarangan"ucap Aldo kesal.

Zee menggelengkan kepalanya
"Enggak do, gue punya penyakit leukimia. Jadi harapan gue untuk hidup itu kecil " jelas Zee lirih yang membuat adiknya itu kaget.

"Enggak, Lo bohong Iya kan" ujar Aldo menggelengkan kepalanya ia masih tidak mempercayai ucapan sang kaka.

Zee menggelengkan kepalanya
"Kenapa Lo gak bilang ke kita kalau Lo punya penyakit separah ini ka!!" ucap Aldo yang emosi mendengarnya.

"Gue gak mau ngerepotin kalian semua" ucap Zee.

"Lo bodoh tau gak sih!!" Aldo berdiri lalu mengacak-acak rambut nya dengan emosi

Zee paham pasti adiknya itu sangat kaget dan marah kepadanya. Apakabar orang tuanya kalau mereka mengetahui ini semua.

"Do mamih sama papih kemana" tanya Zee.

"Mereka lagi di ruangan dokter" jawab aldo yang sedikit lebih tenang, Aldo lalu duduk kembali dan menatap Zee sedih.

Zee hanya mengangguk, mungkin ini saatnya mereka untuk mengetahuinya.

"Terus lo selama ini nahan sakit sendirian gitu?, Gue ngerasa gak berguna tau gak jadi adik lo ka. Seharusnya Lo ceritain ini semua ke gue" ujar Aldo dengan suara bergetar.

"Maafin gue do"

Aggrhhh..

Tiba' Zee kembali merasakan sakit dikepalanya.

"Ka, kaa tunggu gue panggil dokter dulu" panik Aldo lalu berlari keluar.

***
"Jadi begini pak bu,saudara Zee mempunyai penyakit leukimia dari lima bulan belakangan ini" ucap dokter memberi tahu kedua orangtua zee

"APAA" kaget Shani dan gracio

"Ya, Zee menyuruh saya untuk menutupi semua ini, dia bilang tidak ingin merepotkan keluarganya, dan selama itu Zee bolak-balik kesini untuk menjalankan kemoterapi" jelas dokter tersebut.

"Apa masih ada harapan untuk Zee bisa sembuh Dok" tanya gracio sembari menenangkan Shani yang syok dan menangis.

"Kalau itu kita serahkan saja pada yang diatas, karena penyakit yang diderita Zee sudah stadium akhir. Tapi kami akan berusaha sebisa mungkin untuk membantu proses pengobatan zee" jelas dokter.

Tok..tok..tok..

Dok..dokter" suster datang dengan terburu-buru

"Pasien Zee, kepalanya kembali sakit dok" ucap suster tersebut.

Mendengar hal tersebut Buru' mereka semua menuju kamar Zee.

Setelah sampai mereka melihat  Zee sedang memegangi kepalanya sembari Meringis.

"Zee, sayang kamu kenapa hikss. Bertahan ya kamu pasti sembuh nak" Shani memeeluk Zee sambil meneteskan air mata.

Ia tak tega melihat anaknya kesakitan seperti ini.

Dokter buru' menyuntikan obat agar sakit Zee mereda.

Dirasa sudah tidak sesakit tadi, Zee menatap Aldo dan menyuruhnya mendekat.

"Gue mohon ya do turuti permintaan gue yang tadi" ucap Zee lirih.

Cklek

"Zee" ashel buru' menghampiri Zee dan langsung memeluknya

"Hai cantiknya aku" Zee mengelus Surai lembut ashel.

"Kamu gak apa-apakan" tanya ashel menangkup wajah Zee yang terlihat pucat.

Zee menggelengkan kepalanya dengan lemah.

"Shel aku ada satu permintaan untuk kamu dan aldo" ujar Zee mengelus pipi ashel

"Apaa" jawab ashel.

"Aku mau kamu menikah dengan Aldo adik aku"

Deg

PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang