3

638 85 5
                                    

HAPPY READING


BRAKK...

Aldo mendobrak pintu, dan alangkah terkejutnya dia saat melihat Zee yang tergeletak dilantai dengan hidung yang mengeluarkan darah.

"Ka, ka bangun lu kenapa!" Ujar Aldo menepuk pipi Zee, lalu ia mengecek pernapasannya dan Alhamdulillah masih bernapas.

"Mih pih, cepetan kesini" Aldo berteriak panik memanggil gracio dan Shani.

Mendengar teriakan anaknya itu, gracio dan Shani buru' menghampirinya

"Ada apa si ald.." Belum sempat Shani menyelesaikan ucapannya mereka berdua dikagetkan oleh Zee yang pingsan.

"Do Zee kenapa, kenapa bisa pingsan begini?" Histeris Shani.

"Aku juga ga tau mih, pas aku dobrak pintunya dia udah pingsan"
ujar Aldo.

"Pih, Zee kenapa" tangis Shani pecah.

"Udah' sekarang kita bawa Zee ke rumah sakit, do kamu bawa Zee ke mobil. Papih mau ambil kunci mobilnya dulu" ujar gracio lalu pergi.

***
Rumah sakit

"Sus, suster" teriak Aldo memanggil suster

Lalu datang seorang suster menghampiri mereka.

"Sus, cepat tolong anak saya dia ada di mobil" ujar Shani

"Baik Bu, sebentar rekan saya sedang membawa brankar kesini" ujar suster.

"Cepat bantu pindahkan Pasien" ucap suster ke pada rekannya yang telah sampai.

Buru' mereka memindahkan Zee ke brankar lalu membantu mendorongnya.

"Mohon maaf keluarga pasien tidak boleh masuk terlebih dahulu, kami dan dokter akan memeriksa nya"

"Sus, saya harus masuk, saya ingin menemani anak saya" ujar Shani sembari menangis.

"Maaf bu, ini sudah menjadi prosedur rumah sakit" ujar suster tersebut lalu menutup pintu.

"Udah mih, Zee pasti baik' aja" gracio memeluk Shani dan mengusap usap punggungnya.

Sedangkan Aldo duduk dikursi,menunduk sembari menutup wajahnya dengan gusar.

Cklek

Dokter keluar dari ruangan, lalu buru' mereka bertiga menghampiri dokter tersebut.

"Dok,bagaimana kondisi anak saya" tanya Shani.

"Begini, orang tua pasien bisa ikut keruangan saya" ujar dokter tersebut

Gracio dan Shani pun mengangguk setuju.

"Bentar papi hubungi keluarga ashel dulu"

Tut...Tut..

Ckk, gak diangkat lagi

Mungkin mereka sibuk, coba hubungi adiknya ashel, gracio pun mengangguk.

"Hallo"

"Iya ini om gracio raisha, kamu beritahu kakak mu kalau Zee masuk rumah sakit.

"Iya"

"Rumah sakit Medika"

"Iya, kami tunggu"

Tut

"Aldo, kamu jagain dulu kakakmu ya" ujar gracio.

Aldo pun masuk ke kamar rawat Zee.

Cklek..

Aldo membuka pintu lalu duduk dikursi sebelah brankar zee.

Ia menatap alat' medis yang terpasang di tubuh kakaknya itu dengan sedih.

"Ka, lo kenapa sih? Tiba' pingsan, padahal kan ini hari yang Lo tunggu-tunggu" ucap Aldo dengan mata yang memerah.

"Jangan buat kita khawatir napa, hikss" pecah sudah tangis Aldo yang sedari tadi ia tahan.

"Shhh" ringis Zee pelan

"Ka, Lo udah sadar gue panggil dokter dulu" Aldo ingin keluar, tapi tangannya di cekal oleh zee.

"Jangan, gue mau ngomong sama lo" ucap Zee

"Kenapa" ucap Aldo kembali duduk.

"Gue mau Lo gantiin gue buat nikah sama ashel" ucap Zee

"Lo gila ya, kenapa harus gue yang gantiin? Kan masih ada Lo disini. Ada' aja" ucap Aldo kaget.

"Umur gue udah gak lama lagi, jadi gue mohon sama lo turutin permintaan terakhir gue ya" mohon Zee.

































PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang