10

3K 239 9
                                    

Suasana kantin yang ramai tidak jadi penghalang bagi beberapa siswa untuk mengisi perutnya.

Dua sahabat sejati yang selalu bersama dimanapun dan kapanpun ikut meramaikannya. Mereka terlihat berada di salah satu meja yang ada di tengah dengan beberapa makanan di depannya.

Biasanya mereka duduk di pinggiran atau ngga ya pojok. Tapi berhubung mereka dateng ke kantinnya agak telat jadi tinggal beberapa meja yang ada di tengah.

Ketika sedang menikmati makanannya, tiba tiba saja ada yang mengganggu kegiatan mereka.

"Bang."

Keduanya menoleh, ada satu cowo yang tiba tiba menghampiri mereka dan langsung duduk di sebelah Al.

Hanya Al yang membalas sapaannya dengan deheman sedangkan El masih melanjutkan makannya.

"Bang El makannya jangan cepet cepet ga bakal gue ambil juga."

El menghentikan kegiatannya dan menatap cowo di sebelah Al dengan tajam.

"Mau apa lo kesini?"

"Santuy bang, gue kesini baik baik ga mau ngajak ribut."

Al yang udah selesai makan langsung liat orang di sebelahnya dengan tatapan bertanya.

"Ngapain kesini Ki?" Tanya Al dengan nada yang kalem.

"Eh itu bang. Jumat kan ada tanding di SMA sebelah dan nanti sore ada latihan. Kebetulan pak Didi gabisa hadir, jadi beliau nyuruh Lo yang jadi pelatihnya." Jelas Nuki.

Al ngangguk dan liatin El yang tadi sempat berhentiin makannya dan sekarang udah lanjut makan tanpa merasa terganggu.

"Kayaknya gabisa deh, gue udah ada janji ama El. Nanti gue suruh Bian atau yang lain buat ngelatih."

El yang merasa namanya di bawa bawa langsung menatap temannya itu. Perasaan mereka ga ada janji deh.

El liat ke arah Nuki yang lagi ngangguk ngangguk dan tiba tiba noleh ke arah dirinya.

"Mau kencan ya bang?" Tanya Nuki dengan nada yang menggoda.

"Iyalah. Emang lo, udah jomblo ngenes lagi."

"Yaelah bang, situ juga jomblo kali."

"Seenggaknya gue ada yang bisa di ajak jalan ya!"

"Orang lain mah jalan ama pacarnya, lah ini tiap hari berduaan kagak ada statusnya." Nuki mencibir sambil bangkit dari duduknya.

Tapi sebelum dia melangkah ada aja yang mengganggunya.

"AKHH!"

Suara jeritan seseorang yang terdengar nyaring membuat beberapa orang mencari sumber suaranya.

"Anjing bang El sakit tangan gue." Nuki mengumpat sambil mengelus tangannya.

"Ga peduli."

Jadi pelakunya itu El, dia memukulkan sendok ke tangan Nuki. Kalo sendok dari plastik sih ga kerasa, tapi ini yang di buat dari besi makannya dia kesakitan. El juga mukulnya ga main main lagi.

"Galak banget sih bang, pantes jomblo. Bang Al, kok lo betah si ama dia." Tanya Nuki saat melihat Al yang cekikikan sendiri.

"Udah deh lo mendingan pergi aja sono."

Al kasian aja liat dekelnya yang dari tadi kena omel temennya itu, makanya dia nyuruh cepet cepet pergi.

"Ini kan gue mau pergi, macan depan lo aja yang ngajak gue ribut mulu."

El yang mau nglemparin tempat tisu di depannya langsung berhenti ketika Al menatapnya sambil memegang tangannya.

"Udah El ga usah di ladenin."

Cuman Temen!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang