07

348 88 0
                                    

Kini Eliska sudah berada di rumah, dan Eliska sedang mengerjakan tugas sekolah nya.

"Dek.." panggil sang kakak.

Eliska tidak menjawab panggilan sang kakak sebab ia tengah fokus mengerjakan dan tidak ingin di ganggu.

Lalu terdengar suara pintu terbuka, kakak nya itu segera masuk ke dalam kamar Eliska tanpa menutup pintu nya lagi.

"Kirain gak ada, di panggil gak nyaut" ucap kakak nya.

"Mau apa sih kak?" tetap fokus pada tugas yang sedang di kerjakan nya.

"kakak mau ngasih tau sesuatu" ucap kakak nya dengan raut muka sedih.

Eliska menoleh pada sang kakak "Yaudah tinggal bilang" ucap Eliska sambil melanjutkan mengerjakan tugas nya.

"Entar deh kalo kamu udah beres ngerjain tugas" lalu kakak nya mengelus kepala sang adik.

"Kakak kenapa sih? Aneh banget" Eliska heran melihat sikap kakak nya itu.

"Ini tentang pacar kamu Dek.."

"Kai? Emang ada apa?" tanya Eliska penasaran.

"Iya makanya beresin dulu tugas nya, kalo mau tau" lalu kak Cakra tersenyum.

"Iya deh.. aku mau seleseiin dulu tugas sekolah ku"

"Kalo udah beres tugas nya, entar kamu temuin Kakak di ruang tengah ya" Eliska hanya mengangguk.

Setelah itu ka cakra langsung keluar dan tidak lupa menutup kembali pintu kamar Eliska. Setelah menghabiskan sekitar 30 menit mengerjakan tugas, Eliska langsung menemui kakak nya yang berada di ruang tengah.

"Kak.. Kakak..." panggil Eliska sambil berjalan ke arah ruang tengah.

"Sini dek.." kak Cakra menepuk kursi soffa sebelah nya yang kosong. Eliska mengangguk lalu berlari kecil ke arah sang kakak dan duduk di sebelah nya.

"Dek, sebenernya Kai.." Kak Cakra menjeda dulu perkataannya.

"Iya apa?" Eliska terlalu penasaran dengan apa yang akan di katakan oleh kakak nya itu tentang pacar nya.

"Kai, dia pergi keluar Negeri buat nerusin sekolah nya di sana. Dan dia berangkat hari ini"

"Maksud kakak?" Eliska memang sangat tidak mengerti dengan apa yang barusan kakak nya sampaikan.

"Dia pindah ke luar Negeri, dia nerusin sekolah nya di sana, dan entah kapan dia bakalan kembali ke Korea"

Seketika Eliska menjatuhkan buliran beningnya dan tidak dapat mengeluar kan kata apapun. ia terlalu kaget oleh apa yang di katakan kakak nya, mengapa Kai tidak bicara langsung pada nya, jika ia akan pergi meninggalkan diri nya.

"Kakak bohong kan?" tanya Eliska dengan air mata nya yang terus menerus keluar.

Kak Cakra langsung saja memeluk Eliska dan mengelus punggung nya lembut "Kakak gak bohong"

"kenapa Kai gak bilang langsung ke aku Kak" Eliska sangat kecewa pada Kai, percayalah hati nya kini sangat sakit sekali.

Kak Cakra lalu melepaskan pelukan nya dan menyeka air mata adik nya itu yang tidak ada henti nya, ia juga sangat amat sakit melihat adik kesayangan nya menangis seperti ini.

...

Di sisi lain, Kai kini tengah berada di dalam pesawat dengan raut muka yang sangat tidak bersemangat, ia terus memikirkan Eliska tanpa henti.

"Gue.. benci diri gue sendiri" satu buliran bening  lolos begitu saja menuju pipi nya

"Eliska..." bisik nya dengan terus melihat foto sang kekasih yang berada di layar ponsel nya.

[ Janji Setia ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang