Happy Reading!❤️
Regan berlari menyusul Nasya ke arah belakang sekolah.
"Nasya!" Mendengar itu, Nasya berhenti.
"Nasya!"
Sebelum berbalik, Nasya menghembuskan nafas pelan.
"Apa?"
"Gak usah pura-pura"
"Pura-pura apa sih"
"Nangis mah nangis aja"
"Apaan sih gak jelas lo"
"Gue tau soal yang tadi di kantin, lo gak usah pura-pura didepan gue"
"Gini ya gan, terserah mereka mau ngapain, gue gak bakalan peduli"
Setalah mengatakan itu, Nasya memutuskan pergi ke kelas karena sebentar lagi juga bell berbunyi.
Nasya telah sampai di kelas, saat masuk ke kelas anak-anak yang sudah duduk di bangkunya menatap sinis Nasya.
"Lo kemana aja sih Sya, gue chat lo gak dibales"
"Dari toilet, hp gue mati Dev sorry ya"
"Iya, lo gapapa kan?"
"Emang gue kenapa, santai aja Dev"
••••
Didepan gerbang sekolah Nasya berdiri, menunggu Naufan menjemputnya.
"Sya" Panggil seseorang dibelakang.
"Apa Tal?" Jawab Nasya, orang itu Talia.
"Gue mau minta maaf, gue beneran gak tau kalo lo tunangan Micko, dan gue gak nyangka Micko bakalan ngelakuin yang tadi dikantin itu, Micko sama gue saling suka Sya, gue mohon sama lo relain Micko sama gue"
"Lo tenang aja Tal, gue sama sekali gak suka sama Micko, kita itu cuma tunangan aja, gak lebih, gue juga tau Micko sukanya sama lo"
"Makasih banyak Sya, kalo gitu gue nyari Micko dulu ya"
Kenapa menyedihkan sekali hidup Nasya, bukan itu yang sebenarnya ingin ia sampaikan kepada Talia, ia ingin mengatakan bahwa ia juga bingung dengan perasaannya sendiri, ia nyaman berada didekat Micko, ia senang jika bermain dengan Micko, ia tidak suka Micko dekat dengan perempuan lain, apakah ia sudah jatuh cinta kepada Micko?
Entahlah.
••••
Nasya masuk ke mobil yang dikendarai Naufan tanpa menyapa Naufan, sang kakak bingung melihat adik perempuannya, tidak biasanya dia seperti itu.
Naufan yang sedari tadi melihat Nasya diam sambil melihat ke jendela mobil mulai kesal, kenapa adiknya itu, apakah dia sedang sedih? mau bertanya tetapi gengsi.
15 menit sudah perjalanan, akhirnya mereka berdua tiba di rumah, tanpa mengucapkan apapun Nasya langsung keluar dari mobil, hari ini rasanya seperti lebih panjang dari hari biasanya, dan membuat mood nya buruk.
"Tu anak napa sih" Gerutu Naufan yang masih berada didalam mobil.
Sudah jam 7 malam, namun Nasya belum juga keluar dari kamarnya, karena ayahnya terus menelpon katanya ingin video call dengan anak-anaknya, Naufan memutuskan untuk pergi ke kamar Nasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PULANG [ ON GOING ]
Teen FictionHanya menceritakan kehidupan seorang Nasya dan masalah yang mewarnai kehidupannya.