Perjodohan

20 4 1
                                    

"Ali abang kamu mana?" Tanya umi pada Ali adik kandung gus fatih

"Ada umi bang fatih lagi di kamar" Jawab Ali.

"Fatih" Panggil umi dan abi

"Iya umi abi, ada apa?" Tanya fatih

"Bisa abi dan umi bicara sama kamu? Kamu sibuk?" Tanya abi gus fatih

"Bisa bi, mi. Fatih juga tidak sibuk"

Gus fatih duduk disebelah kiri abinya dan sebelah kanan abinya ada umi dan Ali adiknya.

"Abi, umi mau bicara apa?"

"Kalau di fikir-fikir kaisya orangnya baik yah, dia juga tadi bantuin umi belanja ke pasar." Terang umi rara

"Ekhmm... " Dehem Ali

"E-ee iya, terus kenapa umi?" Tanya fatih yang

"Umi dan abi berniat untuk menjodohkan kamu dengan kaisya, "

DEGG

Jantung fatih berdebar sangat kencang, saat umi rara berbicara seperti itu.

"Umi apa yang umi bicarakan saat ini hanya pembicaraan semata kan? Umi becanda ya?" Pasti fatih

"Serius fatih
Abi dan umi berniat menjodohkan kamu dengan kaisya" Jelas Abi.

"Tapi bi, mi kaisya juga belum tentu menerima perjodohan ini. Dan apa umi sudah bilang ini ke orangnya langsung?"

"Umi belum bicara langsung sama kaisya, tapi umi yakin kaisya tidak menolaknya",

"Lebih baik di bicarakan dulu ke kaisya langsung umi" Ucap fatih.

"Tapi bagaimana dengan kamu nak?" Tanya abi

"Fatih coba fikir fikir dulu ya umi abi, lagi pula fatih blm kepikiran sampai kesitu hubungan fatih sama kaisya cuma sebatas guru dan murid"

"Mau tunggu apa lagi fatih, abi yakin kamu bisa mendidik istri kamu kelak bukan hanya sebagai seorang santri" Ucap umi.

"Nanti dulu yah umi abi, fatih mau istirahat dulu"

"Iya abi kasih waktu kamu buat fikirkan soal ini, tapi jangan lama-lama ya nak mikirnya" Ucap abi

Ucapan dari abi hanya dibalas dengan anggukan dan senyuman dari fatih

"Kalau gitu fatih ke kamar dulu" Ucap fatih

"Iya nak" Jawab umi dan abi

........

Kaisya sedang berjalan-jalan di asrama sore hari yang sebentar lagi mau maghrib, tiba tiba...

"Kaisya" Panggil gus fatih menghampiri kaisya,

"Eh gus fatih" Cengengesan kaisya

"Kenapa masih disini?"

"Gerah gus, ngadem dulu" Jawab kaisya dengan santai

"Cepat siap-siap, sebentar lagi adzan maghrib" Suruh gus fatih,

"Sebentar dulu ya

"SEKARANG!" Tegas gus fatih dengan nada yang dingin

"15 menit" Tawar kaisya, yang membuat amarah gus fatih terpancing

"5 menit harus sudah siap" Suruh gus fatih tidak memperdulikan tawaran kaisya tadi.

"10 menit"

JLEBB

Gus fatih memukul lutut kaisya dengan cambukan yang dari tadi di tangannya, ia kadang memang suka membawa itu untuk anak-anak nakal.

Takdirku Bersama Gus FatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang