E.L (Part 5)

1.9K 12 5
                                    

 Di part sebelumnya aku udah bilang buat siap-siap pegang kipas atau pacarnya ya.... wkwkwk #bukanmaksudmenjerumuskan

Kalaupun part ini g sepanas yang kalian bahkan aku bayangkan sendiri mungkin memang cerita kayak gini bukan bidang yang patut aku tanganin. tapi karena aku sudah memulai maka sebagai wujud tanggung jawabku, aku harus menyelesaikan cerita ini. Semangat Terus Author D_Amor!!!! #nyemangatindirisendirisambilmenangisterharu

okelah kalau begitu author D_Amor gak mau kebanyakan curcol lah ya... Happy Reading dan hati-hati Typo dimana-mana,hehehe...

18+

~~~~~~+++++~~~~+++++~~~~++++++~~~~+++++~~~~++++++~~~~~++++

~~~~~~+++++~~~~~+++++~~~~~++++++~~~~~+++++++~~~~+++++~~~~~

 Kulempar tubuh Ica diatas ranjang tidurku dan aku tindih ia. Mata yang indah, kini memancarkan keraguan namun terpancar sinar yang begitu teduh.

"Sayang, aku akan memiliki mu semalaman ini.bersiaplah menerimaku di dalammu." Ucapku padanya. Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku ketika melihatnya menganggukkan kepala cantik itu.

Di dalam otakku sekarang hanyalah menguasainya semalaman ini, kakak sungguh-sungguh menginginkanmu sayang.


Jeilano POV

Ku kecupi seluruh wajah menggemaskan adik kecilku ini. Aku berani bersumpah kalau ia sangatlah cantik, manis, dan juga menggoda iman para kaum Adam dengan keluguan yang dimilikinya itu. Aku sungguh tergila gila padanya. Ingin selalu menguasainya, memastikan bahwa tiada pria bahkan orang lain yang memilikinya.

Egois? ya, memang seperti itulah diriku. Tapi biarkanlah, toh selama ini tidak ada orang yang aku rugikan dengan keegoisanku. Hingga saat ini, aku masih bisa bernafas lega tanpa halangan yang berarti, kecuali oleh perasaan sister complex yang kumiliki sekarang.

Kecupan - kecupan basahku turun menyeluruh di tubuhnya. Hisapan - hisapan kecil yang menimbulkan bercak kemerahan di leher putih milik Ica, jilatan panas yang menyertainya membuat Ica makin menggelinjat tak karuan. Ku telusuri tulang selangkanya bergantian kanan dan kiri. Aroma wangi baby masih sesekali menguar dari tubuh Ica. Ia masih suka menggunakan bedak bayi yang pengasuhnya belikan beberapa kali ketika datang untuk membereskan rumah. "A-aahh...kak! geli ih! hahaha!!!"


Mendengar tawa Ica ketika aku menjilati pusarnya, membuatku merasakan kebahagiaan tersendiri. Naik keatas menuju payudaranya yang baru saja berkembang. Menghisapinya, sesekali ku tiup-tiup makin membuatnya meringis kegelian. Tangan - tangan mungilnya sesekali menjambak rambut belakangku. Mengusapnya lalu perlahan - lahan dijambakinya kecil - kecil, kemudian tangan satunya lagi mencengkeram bahuku. seakan ia tak tahan akan perlakuanku ini. Ia meminta lebih? mungkin....


Kutegakkan tubuhku, kemudian melepas kaos yang aku pakai. Juga tak lupa celana pendek yang di pakai Ica. Aku ingin menguasainya malam ini lagi. Dengan bantuan Ica yang mengangkat sedikit pantat kecilnya yang mengkel itu. Ya Tuhan, ketika ia baru mengalami pertumbuhan dini saja ia sudah memiliki body yang membuat para pria meneteskan air liurnya. Apalagi nanti ketika ia benar - benar sudah menjadi wanita dewasa. Aku tidak bisa membayangkannya, sungguh tak bisa membayangkannya. "Sial" Umpatku karena memikirkan hal tersebut. Belum apa - apa aku sudah cemburu saja.

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang