E.L (part 2)

1.8K 20 2
                                    

Nih...udah aku lanjutin cerita abal aku, wkwkwk!!! Aku cuma mau bilang awas typo dimana-mana.....

Happy reading all!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aisyah POV

Ng? Kenapa tanganku rasanya kebas ya? Keram,seperti ada yang menindihnya. Perlahan - lahan kubuka mataku menyesuaikan dengan cahaya yang masuk melalui celah - celah jendela kamar. Kamar? Eh? Aku baru sadar kalau aku sedang tidak berada di kamarku sendiri. Lalu ini dimana?

"Aaaaa...!!!" Teriakku kaget karena sosok tampan tidur disebelahku sembari lengannya yang kekar mendekapku.

"Ssshh.... Ica!masih pagi, jangan teriak - teriak!" Ucap kak Jei parau khas orang bangun tidur. "Eh...em!!??!? Kak, kenapa Ica bisa ada disini?"tanyaku bingung . ''Cup'...aduk kakak yang paling cantik dan manis ini masa' lupa sama yang semalam? " jawab kak jei sambil menciumi kening dan pelipis ku. "Emh..kak Jei,stop! Jam berapa sekarang? Ica harus sekolah hari ini! '' kataku yang mulai geram dengan perilaku kakak tampanku ini.

''Oke, tapi kamu mandi disini saja ya!'' "Iya deh,iya!" Aku hanya menuruti katanya dan langsung menyeret kakiku menuju kamar mandinya (kak Jei).

Dirumah ini ada 3 kamar mandi dan 1 toilet untuk tamu. Ya,meskipun kami jarang menerimkka tamu tapi siapa tau nanti kalau ada yang mau bertamu, hahaha#abaikan. 1 kamar mandi dikamar mama dan papa, 1 dikamar kak Jei dan 1 disebelah kamar mbak Verin. 1 toilet dipojok ruang tamu. Eh,loh? Kok malah ngebahas kamar mandi sih? He...he..he...

''Cklek" kubuka pintu kamar mandi setelah setengah jam aku didalamnya namun tak satupun aku temui orang diluar sini.''Kak jei! Kak. ...'' panggil ku. Tidak ada sahutan sama sekali. ''Paling mandi diluar. Baguslah.'' Kataku lalu melenggang pergi dari kamar kak Jei. Sebelum keluar aku segera menyambar buku tulis yang tergeletak dilantai. Buku Pr ku yang malang. ''Pr? Ha, pr! ....'' pikirku panik setengah mati berlari kecil kearah kamar ku.Tapi, duk...

"Aduh....'' ringisku karena menabrak tubuh kokoh menjulang tinggi didepan ku. ''Dasar adik kecil. Makanya kalau jalan yang benar sayang! Cup.'' Kata kak Jei yang diakhiri dengan lumatan lembut dibibir dan sedikit remasan dibagian belakang tubuhku. ''Emh..h..! '' kemudian kusahuti dengan erangan tertahan dariku. ''Tak usah panik dan memusingkan prmu. Ckckck! Manisnya. '' kata kak Jei.

"Ih, gimana sih! Gak usah panik? Gampang banget ngomongnya,huh!" Dumelku sendiri didalam hati. Bergegas kupakai seragam sekolah dan dengan panik kuperiksa buku tugas ku. "Wah....PR ku sudah selesai rupanya. Terimakasih Kak Jei ku." Diselingi cekikikan sendiri. Dengan sedikit berlari aku turun dan menuju keruang makan yang rupanya teelah ada kak jei dan mbak vei disana. "Pagi mbak Vei!" Sapaku riang. "Pagi Ca!" Jawab kak Jei.

"Ish...kok malah kak Jei dih yang jawab! Kan aku nyapa mbak Verin!" Protesku. Kak jei mendengus kesal karena ucapanku tersebut. "Ha..ha.ha!sudahlah...kenapa kalian tidak pernah akur? Pagi juga Ica cantik."jawab mbak verin dengan kekehan kecil dan senyumnya yang jujur bikin aku iri banget! -Ya Tuhan,diusia ku yang masih belia ini aku sudah tahu perasaan iri?- dan dibalas kak Jei dengan senyum misteriusnya itu.

"Um,mbak...kemarin mbak pulang jam berapa?malam banget ya?kok aku gak tahu klau mbak verin sudah pulang?" Tanyaku cerewet pada mbak verin. "Gak terlalu malam sih!pas aku pulang kerumah terus tanya kak jei kamu dimana? Katanya lagi tidur dikamar kak jei karena kelelahan,jadi yasudah..." jawab mbak Vei panjang lebar. Mendengar penjelasan mbak vei membuatku jadi teringat kejadian sore kemarin. Aku kak Jei, dan ranjangnya...

Blush....

Seketika kurasakan pipiku memanas mengingat semua itu. "Hei Ica,malah ngelamun! Cepatlah habiskan sarapan mu! Kakak tunggu di mobil. " kata kak jei dari kebungkamannya tadi. Namun malah membuat mbak vei melongo mendengar nya. "Sejak kapan kak Jei jadi care gitu sama kamu Ca?" "Entahlah! " jawabku dengan mengangkat bahu acuh.

Tinnn...tin

Suara klakson panjang yang membuatku bergegas menjejalkan sarapn yang tersisa kedalam mulut ku yang mungil. "Iya sebentar!mbak aku duluan ya!" Pamit ku pada mbak vei. "Oh iya!trus mbak vei gimana?" Tanyaku padanya seketika. "Kan mbak vei ada yang jemput sendiri. "Jawaban mbak vei membuat ku lega seketika. "Ok,da...!"

"Em...kak." "ya." Jawab nya tanpa menoleh padaku. "Kenapa kakak mau mengantarku berangkat ke sekolah? Kakak gak takut telat? Bawa mobil lagi. ..kan macet kak! Ica bisa diantar pak Har." Kataku mengatakan pertanyaan yang sedari tadi bergelantungan ria di otak cerdasku -jiah,lupakan- . "Cerewetnya adik kakak! Memang kenapa kalau diantar kak jei? Gak suka?" Katanya sambil mengacak rambut ku sayang. "Bukan kak!" Balasku cepat. "Terus?" Tanyanya. "Ya...udah sih!" Jawabku mulai acuh pada kak Jei. Terdengar kekehan dari kak Jei. Perjalananpun terlewati dengan canda tawa dan kebersamaan yang begitu hangat. Meskipun tak sehangat ataupun (malah) sepanas sore yang terjadi kemarin.

Dalam hati aku bersyukur karena kakakku yang terkenal judes dan tampan itu kini berubah menjadi ramah dan menyenangkan tanpa mengurangi ketampanannya. Ingin rasanya aku bersorak bak pemain cheer leader seperti di sekolah mbak vei. Terima kasih Tuhan! Bisikku dalam hati.

Bersambung...

~~\\\|\\\|||\\|~~~~~|||||¤¤¤\\\\\\~~¤÷

Maaf ya guys! Cerita aku terlalu abal dan ngebosenin. Yah apa daya! Maklumin ya kawan namanya juga pemula....
Aku cuma mau nyampein maaf!!!beribu ribu maaf! Udah lama,ceritanya abal gak bermutu,tapi ya sudahlah. Saya tetap terima segala macam bentuk kritikan dan komenan kok...Alhamdulillah kalau di komen yang bagus bagus,apalagi di vote... ha..ha..ha! Oke,sekarang cau ke part selanjutnya,tetap ditunggu ya friends... Bye!!!

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang