Prolog

18 5 0
                                    

   Langit malam kini cerah, cahaya bulan purnama menyoroti hamparan bunga yang begitu indah dan berwarna warni, ada beberapa bintik cahaya kecil yang berlalu lalang menerangkan hamparan bunga itu

   Suasana disini begitu sejuk dan juga menenangkan, hanya ada suara kepakkan sayap kunang kunang dan siulan angin yang menerpa dedaunan

   Dan ditengah semua itu, Putra tertidur diatas hamparan rumput hijau. Menatap kosong langit-langit yang dipenuhi dengan bintik-bintik cahaya redup

   Kini cahaya bulan menyoroti wajah Putra. Ia mengangkat tangannya untuk menutupi sorot cahaya bulan, kemudian ia pun tersenyum

   “Aku ingat sejak kecil, aku selalu berandai-andai ingin menjadi seperti character game” menurunkan tangannya dan mengelap kedua matanya yang basah itu

   “Andai saja, aku tidak berpikir seperti itu, Mungkin saja semua bencana ini
tidak akan pernah terjadi....”
_________________________________________

Flashback awal mula bencana itu terjadi

21 Desember 2022

   Waktu itu, aku masih bersekolah di bangku SMP, kelas dua. Seluruh teman teman sekelasku, ketika jam istirahat selalu saja membicarakan rumor tentang Project Realize,

   Yang sedang dikembangkan oleh ratusan Perusahaan game ternama yang dipimpin oleh Perusahaan game terbesar, Real Eye.

   Dan Meraka lah yang memberikan ide tentang Project Realize tersebut

   Awalnya aku berpikir bahwa itu hanya sebuah rumor dan tidak akan pernah menjadi kenyataan

   Namun.....
_________________________________________

15 April 2025

   Cuaca pagi diluar begitu indah, cahaya matahari menyoroti sebuah jendela kecil dan kemudian menyoroti wajah lesu Putra yang terbaring kaku diatas kasur

   Kringggg.....

   Alarm pun bernyanyi, menandakan bahwa kini sudah pagi hari. Namun Putra masih saja tertidur pulas

   karena getaran alarm tersebut begitu hebat. kini alarm tersebut berada diujung tanduk, rak tempel

   Plukk.....

   Alarm tersebut telak mengenai wajah Putra

   “AWW! SIAPA SIH, YANG NIMPUK PAKE ALARM!” Ia berteriak sembari mengelap hidungnya yang berdarah itu

   Ia celangak celinguk mencari siapa yang menimpuk nya tadi, namun nihil ia tidak menemukan siapa pun di kamarnya

   Putra hanya mendapati tumpukan baju yang terkapar dimana mana. “Ughh.... kamarku berantakan sekali, mau ngerapihin cuman mager” Putra beranjak dari kasurnya dan meregangkan tubuhnya

   “Huaapp..... tadi siapa sih yang nimpuk pake alarm, ga bisa ngehargain orang lagi tidur apa?”

   Terlihat jelas bahwa ia begitu kelelahan dari wajahnya begitu lesu, rambut acak-acakan, ada garis hitam dibawah kelopak matanya dan baju yang ya kenakan begitu kusut.

   Ia pun melihat ada bayangan dibalik tirai jendela nya, membuka tirainya dan....

   “KAU YAH, CHOKY. YANG NIMPUK SAYA PAKE ALARM”

   Choky pun menoleh dan menatapnya malas, seolah olah tidak peduli. karena kesal dia memaki maki choky

   Kucing itu sama sekali tidak memperdulikan teriakan putra ia justru dengan santainya berjalan dan melompat ke balkon rumahnya.

World Fantasy : AwakenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang