Level 001

6 3 0
                                    

   Setelah enam menit perjalanan kapsul pun sampai didepan halte, aku beruntung halte ini tepat berada didepan gedung Real eye jadi aku tidak perlu repot-repot berjalan jauh lagi

   Pintu kapsul terbuka, aku segera bangkit dan bergegas melompat turun dari kapsul

   dan berjalan memasuki gedung Real eye. bangunan ini terlihat begitu unik seperti berbentuk balok namun membentuk spiral

   Bukan hanya unik bangunan ini sangat besar dan juga mewah sekali bagian depannya terbuat dari beton berwarna putih dan diselingi kaca biru dengan tepinya berwarna hitam legam

   Kaca itu begitu tebal dan juga sangat mengkilap, sangking mengkilap nya kaca itu seperti sebuah cermin, memantulkan bayangan bayangan bangunan disekitarnya

   Dan tentunya didepan beton itu ada sebuah logo game dan nama gedung tersebut 'Real Eye' berwarna hitam mengkilap dengan sebuah corak khasnya, berwarna merah pada setiap ujung hurufnya

   setelah cukup aku mengagumi bagian luarnya, aku pun masuk kedalam melalui pintu masuk yang terbuat dari kaca biru

   Aku pikir diluar sudah keren, namun ternyata aku salah dalamnya jauh lebih kerenn lagii!

   aku melihat dan meneliti sekeliling banyak sekali animatronik animatronik game terkenal yang berkumpul disini

   dan juga ada beberapa poster game yang terpajang di dinding ruangan

   bukan gedung game namanya kalo tidak ada monitor yang segede gaban dengan satu set alat game dan juga VR, monitor itu terletak tak jauh dari pintu utama

   "Selamat datang di perusahaan kami, silahkan melihat-lihat" sapa seorang perempuan seraya tersenyum hangat

   Aku menoleh kemudian mendesah, berjalan menghampiri kedua perempuan yang sedang duduk dimeja

   “Permisi mau nanya tempat perilisan game baru dimana yah? game reality”

   "Ohhh... Jadi tuan tamu undangan toh, Kebetulan yang lain sudah berkumpul diatas"

   Perempuan berambut coklat pun berdiri dan menghampiri Putra

   "Mari saya antarkan"

   Putra pun mengangguk, kemudian perempuan itu berjalan lebih dulu dan disusul oleh Putra

   tiga menit berlalu mereka kini sampai didepan sebuah double pintu berwarna coklat dengan corak khas putih disekitarnya

   Perempuan itu membuka kan pintu

   "Silahkan masuk ke dalam"

   "Makasihh"

   Perempuan itu pun tersenyum manis

   "Sama sama, tuan"

   Putra pun masuk kedalam dan meneliti sekeliling

   ‘tempat ini rame banget, kira kira ada tempat duduk yang kosong ga yah?’

   ‘Nahh ketemu, ada kursi kosong disudut tiang’ Gumam putra

   Putra pun berjalan menuju kursi kosong tersebut, ia pun sampai didepan kursi itu hendak mendudukinya namun...

   “Ngapain kamu deketin aku!? Hah!”

   Putra kaget dan terpatung kaku mendengar suara teriakan seorang perempuan cantik yang sedang duduk santai disebelah kursi kosong itu

   “Ma- mau duduk”

   “Ohh”

   ‘Ni Cewe galak amat, ya ampun’

World Fantasy : AwakenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang