SELAMAT DATANG DI CERITA
BACKSTREET⚠️ WARNING‼️ PLAGIAT DILARANG MAMPIR ⚠️
HAPPY READING
-Vina menghela napas panjang saat berjalan masuk ke ruang OSIS.
Hari ini adalah hari yang panjang. Persiapan pemilihan Ketua dan Wakil OSIS semakin padat, dan itu berarti lebih banyak waktu yang harus dihabiskan bersama Abizar.
Bukan masalah sebenarnya. Abizar adalah rekan yang baik, profesional, dan punya visi yang sama dengannya. Mereka memang harus sering berdiskusi, merancang program, dan memastikan semuanya berjalan lancar.
Lalu Vina menatap layar ponselnya yang baru saja bergetar. Pesan dari Gala masuk.
Gala: Hari ini gak bisa ketemu juga?
Vina menggigit bibirnya, merasa sedikit bersalah. Ini sudah ke sekian kalinya ia harus menolak ajakan Gala untuk bertemu. Bukan karena ia tidak mau, tapi karena kesibukannya di OSIS yang semakin padat.
Vina: Maaf, Gala. Hari ini ada rapat lagi. Abis itu harus survei tempat buat acara OSIS sama Abizar.
Vina menunggu, tapi tidak ada balasan. Dadanya mulai terasa tidak nyaman. Ia tahu, Gala pasti berusaha mengerti, tapi bagaimana pun juga, Vina tidak bisa memungkiri bahwa situasi ini terlihat buruk.
Selama ini, setiap Gala mengajaknya pergi, ia selalu punya alasan untuk menolak. Tapi kalau bersama Abizar, ia selalu bisa pergi. Ya, tentu saja, karena ini tentang organisasi. Tapi tetap saja, siapa pun yang melihat pasti akan berpikir macam-macam.
Tak lama kemudian, akhirnya Gala membalas.
Gala: Oke. Hati-hati, ya.
Singkat. Tanpa protes. Tanpa pertanyaan lebih lanjut.
Vina menatap pesan itu cukup lama. Rasanya ada yang aneh. Gala biasanya bukan tipe yang diam saja kalau sedang kesal atau cemburu. Tapi kenapa sekarang justru terlihat terlalu tenang?
Vina menghela napas panjang. Ia tidak ingin Gala salah paham. Maka, tanpa berpikir panjang, ia langsung mengetik pesan lain.
Vina: Kamu gak apa-apa? Jangan salah paham, ya. Ini semua cuma urusan OSIS.
Lagi-lagi, Gala tidak langsung membalas. Namun, beberapa detik kemudian, pesan itu masuk.
Gala: Aku tau. Kamu gak perlu khawatir.
Jawaban itu seharusnya membuat Vina lega, tapi entah kenapa, justru membuat hatinya semakin tidak tenang.
Di satu sisi, Vina lega karena Gala bilang mengerti. Tapi di sisi lain, ia merasa ada sesuatu yang ditahan oleh cowok itu.
Lalu Vina mengunci ponselnya dan kembali fokus ke meja rapat. Di hadapannya, Abizar sedang menjelaskan konsep acara yang akan mereka jalankan nanti. Tapi entah kenapa, Vina sulit berkonsentrasi.
"Pikirannya lagi ke mana, Kak Vina?" tanya Abizar, membuat Vina tersentak.
"Eh?" Vina mengerjap. "Gak, gak ke mana-mana."
Abizar menaikkan satu alis, seolah tidak percaya. "Yakin? Dari tadi keliatan kayak lagi mikirin sesuatu."
Vina menggeleng cepat. "Gak kok, lanjut aja."
Meski begitu, pikirannya tetap melayang ke Gala.
Setelah rapat selesai, mereka harus langsung pergi untuk survei tempat acara.
Saat keluar dari ruang OSIS, Vina otomatis meraih ponselnya dan membuka chat terakhir dari Gala.
Apa dia harus menghubunginya lagi?
Tapi kalau Gala benar-benar tidak apa-apa, Vina tidak ingin terkesan seperti berlebihan.
Saat dia masih ragu, Abizar sudah berjalan lebih dulu ke arah parkiran. "Ayo, Kak Vina. Kita gak punya banyak waktu," katanya.
Vina menggigit bibirnya. Akhirnya, ia hanya mengetik pesan singkat sebelum memasukkan ponselnya ke dalam tas.
•••
don't forget to vote n comment ‼️
![](https://img.wattpad.com/cover/307406679-288-k653370.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET (SELESAI)
RandomJudul awal Gavin: Gala × Vina Judul baru BACKSTREET Start: 14/04/22 Finish: 04/08/22 ••• Vina diam-diam berpacaran dengan Gala, kapten basket populer yang jadi crush-nya sejak SMP. Tapi anehnya, justru Vina yang meminta hubungan mereka dirahasiaka...