Star ( part 2 )

65 5 0
                                    

𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗱𝘂𝗮 [ Last Part ]

          Kau tau boomerang? Tidak peduli seberapa jauh kau melemparnya boomerang akan selalu kembali ke titik awal ia berasal. Begitu pula ketika dua jiwa ditakdirkan untuk tetap bersama. Sesulit apapun jalan yang harus dilalui, seberapa banyak waktu yang harus terlewati rasa itu tidak akan terhenti oleh uji yang disuguh semesta.

          Yugi berhasil mewujudkan impiannya. Ia menekan kontrak dengan salah satu Agency ternama, menjalani pelatihan selama beberapa bulan yang membuatku jadi tidak bisa bertemu dengannya. Bahkan untuk menelphone dan berkirim pesan juga sulit. Meski begitu aku tetap bahagia sebab ini adalah hal yang selalu Yugi inginkan. Masa pelatihan Yugi akhirnya selesai tidak sampai setahun. Besok ia akan memulai debutnya.

        Dan hal yang lebih membuatku senang hari ini Yugi pulang ke apartmentnya jadi kami bisa bertemu. Sepanjang hari Yugi bercerita banyak perihal apa saja yang dia alami dan bagaimana gugupnya ia untuk show case debutnya esok hari.

"Aku tidak pernah berencana untuk jadi penyanyi. Selama ini aku lebih fokus membuat lagu."

"Kau berbakat, Gi. Aku tau kau akan bisa sukses lebih dari yang selama ini kau harapkan."

"Kau yakin?"

"Eum. Aku yakin. Dan juga mereka membuat pilihan tepat. Wajah tampanmu terlalu sia-sia jika di sembunyikan dibalik layar."

"Aku jelek, Lara. Orang lain terlihat menakjubkan dengan lipatan mata ganda dan rahang tegas serta tubuh yang tinggi."

"Kau tidak lebih buruk dari siapapun, Min Yugi. Kau tampan dan penuh bakat yang membuatmu bersinar. Kau juga punya sisi menarikmu sendiri."

        Aku mendekat mempersempit jarak antara kami, menangkup wajah pucatnya. Mencoba mengusir keraguan yang memenuhi sepasang netra dengan ekor mata tajam tersebut.

"Besok akan jadi hari yang tidak terlupakan. Seorang bintang yang bersinar terang akan lahir. Siapapun yang menatapnya pasti akan jatuh hati."

"Terima kasih untuk selalu bersamaku, La. Aku bisa melalui ini karena memilikimu yang selalu menjagaku. Berjanjilah untuk tetap bersamaku."

"Aku berjanji."

         Manusia hanya bisa mengikrar harapan tanpa bisa memastikan benar akan menepatinya. Sebab masa depan terlalu buram untuk dapat diterka.

*****

         Min Yugi menjelma menjadi bintang terang di langit yang tidak dapat ku jangkau. Seiring waktu sosoknya terasa semakin jauh. Hubungan ini belum berakhir namun seolah tidak ada juga.

"Dua ice Americano." ucapku sambil menyodorkan cup take away coffee pada dua orang gadis SMA. Keduanya sudah menyelesaikan pembayaran tapi belum juga beranjak dan masih memperhatikanku.

"Apa kakak kenal Suga?" aku sedikit tertegun mendengar pernyataannya. Apa maksud dari pertanyaan remaja ini padaku.

"Ah, tentu. Bukankah dia penyanyi yang terkenal itu. Yang sering muncul di tv dan iklan diluar sana."

"Kakak yakin tidak mengenalnya secara pribadi?"

"Aku tidak kenal. Maaf, tapi aku masih punya pekerjaan yang harus diselesaikan. Semoga harimu menyenangkan." ucapku memberi kode agar mereka segera berhenti bertanya. Keduanya melangkah ke luar namun aku masih bisa mendengar jelas apa mereka bicarakan sepanjang jalan.

"𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯𝘬𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘮𝘪𝘳𝘪𝘱?"
"𝘋𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘥𝘪 𝘧𝘰𝘵𝘰 𝘪𝘵𝘶."
"𝘈𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘢."

Love And Life ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang