O1: Daugther Of Hebihime

1.3K 149 6
                                    

━━━❝Aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━❝Aku...akan mengadopsi anak ini. Dia adalah anakku sekarang

Hancock bahkan tidak tau,sudah berapa lama dia menatap bayi kecil yang sedang tidur dengan nyenyak di dalam kasur bayinya.

Bayi itu terlihat berusia sekitar 1-2 bulan.

Saat Hancock pertama kali melihat bayi itu,dia merasakan sesuatu yang sulit dideskripsikan.

Apakah rasa khawatir? Kasihan? Yakali dia merasakan hal itu pada laki laki. Mungkin kalau bayi laki laki dia masih bisa toleransi,karena usianya masih beberapa bulan,kan?

Tapi bayi yang sedang tidur saat ini adalah perempuan.

Kebetulan? Mungkin saja. Karena di Amazon Lily bayi yang lahir selalu perempuan.

Dan sekarang malah muncul bayi perempuan pula!?

Agar lebih detail mari kita flashback dulu.

-FLASHBACK-

"Hebihime-Sama! Ada kabar darurat!" Seorang nenek-nenek berlari kearah Hancock dengan cemas dan ngos-ngosan.

Hancock yang sedang bermalas-malasan di tahtanya dengan Salome,berbalik menatap Nyonba.

"Hm? Ada apa,Nyonba?" Tanya Hancock saat melihat nenek bernama Nyonba tersebut ngos-ngosan.

Nyonba sesaat mengambil nafas,"Ada bayi perempuan ditemukan di hutan!"

Alis Hancock sedikit bertaut,"Bayi? Maksudmu,ada yang menemukan Bayi dihutan?"

Nyonba mengangguk,"Haik,Hebihime-Sama!"

"Kalau begitu,antarkan bayi itu padaku. Aku mau melihatnya." Nyonba lalu memerintahkan para prajurit Kuja untuk membawa bayi yang ditemukan tersebut. Tentu saja mereka menggendongnya dengan hati-hati.

Hancock sedikit kaget karena baru kali ini seorang bayi memasuki istananya. Hancock lalu meminta penjelasan.

"Ada apa ini? Kenapa ada bayi disini?" Tanya Hancock. Harusnya kalau ada bayi yang lahir gausah ke Hancock segala buat nunjukin tuh bayi lahir. Tapi karena ini katanya bayi yang ditemukan di hutan wajar harus dilaporkan pada Hancock.

"Maafkan saya,Hebihime-Sama. Ketika sedang berburu,saya mendengar suara tangisan. Saya pikir itu hanya imajinasi saya,tapi suara tangisannya makin kencang dan membuat saya tambah khawatir. Saya lalu mencari asal suara itu lalu menemukan seorang bayi yang tergeletak di semak-semak. Saya kaget lalu membawa dan menceritakannya pada semua yang ikut berburu dengan saya saat itu. Kami sepakat lalu membawanya kesini,Hebihime-Sama." Jelas seorang prajurit suku,kita sebut saja Jessie.

"Bukankah bisa saja itu anak yang baru saja lahir di pulau ini lalu dibuang?" Tanya Hancock.

"Awalnya kami kira begitu,kami sempat bertanya pada beberapa orang tapi mereka bilang tak ada yang tau soal bayi di hutan." Ucap Jessie.

"Begitu ya..." Hancock sesaat menatap bayi itu. Dia mendekat lalu mengulurkan tangan isyarat untuk mengendong bayi tersebut.

Bayi yang tertidur di lengan Hancock nampak sangat manis dan tenang. Rambutnya yang sedikit berwarna (H/C) dan matanya yang tertutup,membuatnya sulit mengetahui warna matanya.

"Kasihan ya..." Gumam Hancock pelan.

"Hebihime-Sama?"

Hancock terdiam sesaat,lalu menatap mereka semua,"Aku yang akan merawat bayi ini. Bayi ini akan dalam perawatanku." Ucap Hancock.

Semuanya nampak sedikit kaget.

"Apa anda yakin,Hebihime-Sama?" Tanya Nyonba.

Hancock mengangguk,"Iya,Nyonba. Aku akan merawat anak ini. Mulai sekarang aku yang bertanggung jawab merawatnya."

Nyonba lalu menghela nafas,"Ya sebenarnya aku tak masalah. Kita semua wanita disini,jadi setidaknya kita cukup mahir mengurus anak." Ucap Nyonba.

Saat itulah Sang Ratu Bajak Laut,telah mengangkat putri pertamanya.

-PRESENT TIME-

Satu jam berlalu semenjak Hancock menatap bayi itu. Entah kenapa dia merasa sangat lekat padanya.

Tak lama bayi itu perlahan membuka matanya. Terlihatlah mata indah (E/C) bayi itu. Bercucuran air mata tanda bayi tersebut akan menangis.

Bayi itu menangis seperti bayi baru lahir pada umumnya membuat satu istana bergegas ke ruangan Hancock.

"Anee-Sama!? Ada apa!?" Pekik kedua saudari Hancock,Marigold dan Sandersonia. Terlihat juga beberapa prajurit Kuja datang dengan mereka. Dan tentunya Nyonba juga.

Hancock perlahan mengangkat bayi yang menangis itu,tak melepas pandangannya yang menatap sang bayi,Hancock berkata,"Tidak ada apapun. Tapi bayi ini...cukup manis ya." Gumam Hancock sambil tersenyum.

Kedua saudarinya menghela nafas. "Anee-Sama,kau sangat terikat dengan bayi itu,ya." Ucap Marigold.

"Ya...aku sangat terikat dengannya. Dia seperti bayiku sendiri meski aku hanya merawatnya..." Hancock lalu menimang bayi itu agar lebih tenang.

Hancock lalu tersadar dan berucap,"Benar...aku terikat dengannya..seperti seorang ibu....Ya,itu dia. Aku...akan mengadopsi anak ini. Dia adalah anakku sekarang." Ucap Hancock tersenyum. Itu adalah pertama kalinya Hancock tersenyum pada sesuatu yang ia anggap berharga dan ia sayangi.

Lah terus kedua saudarinya dianggap apaan ya//g.

Semua yang ada di ruangan tersebut terdiam lalu terpesona,"Hebihime-Sama..."

"Kalau begitu,dia adalah putri Ular baru di pulau ini ya?" Ucap Nyonba.

"Nama apa yang akan kau berikan padanya,Hebihime-Sama?"

Hancock menatap bayi itu,"Namanya adalah...Boa (Name)"

Inilah awal dari Sang Ratu Bajak Laut dan Putrinya,menjalani kehidupan ibu dan anak bersama di dunia bajak laut.

Inilah awal dari Sang Ratu Bajak Laut dan Putrinya,menjalani kehidupan ibu dan anak bersama di dunia bajak laut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak banyak yang mau diomongin soal nih chapter. Cuma berharap kalian enjoy saja semua ceritaku yang lain juga:)

Jangan kupa Votkom Minna!! Bye bye~

𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘!!【B.HANCOCK】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang