"Mau nonton film apa?" tanya Chiko sembari berjalan melewati pintu bening yang di atasnya terdapat tulisan XXI. Ia bingung, pasalnya Adrian hanya mengajaknya saja, tapi tidak tau apa yang akan di tontonnya nanti.
"Hm, horor?" Chiko mengangguk, yang berarti menyetujui pendapat Adrian. Ia juga sudah lama tak menonton film bergenre horor, biasanya jika ia pergi ke bioskop, Chiko selalu menonton film romance, atau komedi. "Yaudah bayar gih," suruh Adrian.
Chiko memberhentikan langkahnya, kemudian menatap serta mengerutkan dahi tepat ke arah Adrian. "Hah? Gue?" Adrian tak membalas. "Gak! Yang ngajak itu harus bayarin." Chiko bersedikap.
"Lah? Tapi kalo lo yang ngajak gue kemana-mana, itu kan yang selalu bayar gue." Chiko menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Lalu pandangannya kemana-mana. Ia juga sedikit malu mendengar kata-kata Adrian.
"Y-ya itu kan lo nya aja yang mau bayarin, jadi ya ... gue gak bisa nolak rejeki."
"Masa?" Adrian ikut bersedikap, pandangannya menatap tajam Chiko yang sedang fokus melihat daftar film yang akan segera tayang.
Perdebatan kecil mereka menimbulkan kegaduhan, sehingga membuat orang-orang disekitar terganggu dan melihat kearah mereka heran dan juga sinis. Chiko membalas tajam pandangan satu pengunjung yang melihat kearahnya remeh. "Apa lo!" Adrian menutup mata Chiko. Ia membawa lelaki itu menjauh dari mbak-mbak tadi.
"Gak usah gitu, udah cepet bayar. Mau mulai tuh film," lontar Adrian berusaha meyakinkan pria di sampingnya. Chiko meninggalkan Adrian, ia berjalan dengan langkah yang di hentak menuju tempat pembelian tiket.
"Ck, anjing lo. Ngejak tapi gak mau bayarin," bisik Chiko pelan yang masih bisa didengar oleh Adrian. Lelaki yang lebih tinggi dari Chiko itu tertawa melihat Chiko yang kesal. Ia merasa menang jika membuat lelaki itu marah. "Nih." Chiko menyerahkan kasar tiket itu pada Adrian yang tengah duduk. Dengan senang hati Adrian menerimanya.
"Sesekali anjing, gak usah ngeluh terus."
"Gimana gak ngeluh. Enam puluh ribu gue hangus, cuman buat nonton. Plis sayang banget, itu bisa buat beli boba sama chiken." Chiko menekuk mulutnya lucu.
Adrian menghela napas kasar, kemudian dirinya mengajak Chiko untuk menunggu didepan studio yang akan menjadi tempat nontonnya nanti. Chiko diam, tapi ia masih mengikuti kemana Adrian berjalan. Hingga dirinya sampai pada Studio 2. Mereka duduk di kusi yang telah di sediakan.
"Marah?"
"Pake nanya!"
Adrian mendekatkan diri ke Chiko, kemudian merogoh sakunya. "Nih." Adrian menyerahkan satu lembar uang berwarna merah kepada Chiko. Tentu saja lelaki itu heran mengapa tiba-tiba Adrian memberinya uang.
"Buat apa?" tanya Chiko halus. Sepertinya lelaki itu sudah tak marah lagi, terlihat dari nada bicaranya yang lebih pelan dari sebelumnya.
"Ya elo lah, kembali empat puluh ribu." Chiko langsung menerima uang ratusan ribu itu, kemudian langsung memasukkannya dalam celana yang dirinya kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG BOSS [BxB]
Teen Fiction[🔞🔞] "Kiko itu punya gue, gak ada satupun orang yang bisa ambil dari gue." -Adrian Deffanka. "Nama gue Chiko! Bukan Kiko!" -Chiko Elvano. Start: 200622 Finish: Cover: Pinterest [M-PREG] [PERJODOHAN] [REVISI SETELAH TAMAT]