2. Di jodohin??

4.3K 94 7
                                    

"Dijodohin? Gak!" ucap keduanya bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dijodohin? Gak!" ucap keduanya bersamaan.

Setelah menonton bioskop tadi Adrian mampir ke rumah Chiko karena ada orang tuanya disana. Tapi sepertinya ia sangat menyesali itu, tau-tau dirinya tidak usah mampir jika tau pada akhirnya akan seperti ini.

"Aku gak mau di jodohin sama orang kaya gitu." Jari telunjuk Chiko arahkan ke Adrian yang tengah duduk disampingnya. Ia menatap marah orang tersebut.

"Lo pikir gue mau? Enggak!" Setelah tatapan yang memanaskan tadi, keduanya memalingkan wajah ke lawan arah.

Marco menghembuskan napas pasrah. "Mau gak mau ya harus mau!" Mendengar itu lantas keduanya mengumpat dalam hati. "Kalau bisa nanti kita percepat perjodohan ini."

"Apa-apaan sih, Pah!" Adrian berdiri, ia tidak terima dengan apa yang direncanakan orang tuanya ini.

"Duduk! Yang sopan kamu!" Adrian menurutinya, ia kembali duduk seperti semula. Namun hatinya tak menghindarkan bahwa dirinya sangat amat marah.

"Mih, plis ya jangan jodoh-jodohan kaya gini," bujuk Chiko pada Clara—maminya.

Clara tersenyum, kemudian mengelus tangan anaknya itu. "Mungkin ini yang terbaik, apalagi juga kalian udah mengenal dari lama, dan otomatis udah tau satu sama lain."

"Nah bener tuh," ucap Nessa setuju dengan perkataan Clara.

"Gak!!" Adrian dan Chiko kompak berucap.

"Ya sudah gampang sih, tinggal pilih—"

"Ya ya ya, pilih perjodohan ini atau semua vasilitas papa rampas. Ini ancaman klasik tau, Pa," potong Adrian pada ucapan Marco tadi.

"Itu tau, tinggal pilih aja." Marco tersenyum kepada orang tua Chiko. Ia yakin bahwa ancaman ini akan berhasil seratus persen.

"Kok kalian jadi egois sih?" Chiko berucap pelan. Ucapannya itu masih bisa didengarkan oleh orang yang berada disekitar.

"Kita gak egois. Kita udah mikirin ini matang-matang." Rama—papi Chiko mencoba menjelaskan. Tapi sepertinya anaknya itu kekeh tak ingin di jodohkan.

"Terserah." Chiko bersandar lemas, menutup mata serta memijat pelipisnya. Ia pasrah dengan semuanya.

"Tapi kita masih sekolah?"

"Lebih cepat lebih baik." Marco membalas pertanyaan putranya dengan nada yang lembut namun terkesan tegas. "Jadi gimana? Setuju kan?"

"Gatau."

"Oke deal, itu artinya kamu setuju," lontar Marco. Kemudian ia bersalaman dengan Rama. "Calon besan."

"Karena persiapan sudah semua, kita tinggal menikahkan mereka saja." Ucapan Nessa yang diberi anggukan oleh para orang tua.

"Emang kapan, Ma?"

"Besok."

Adrian batuk dan menepuk-nepuk dadanya. Chiko bangkit dari sandarannya, dan melamun sekejap. "Besok!?" Lagi-lagi keduanya mengatakan hal yang sama dengan bersamaan. Apakah ini tandanya jodoh?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BIG BOSS [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang