Bagian 2 : The Begining of Badut

20 1 0
                                    

Kurang dari sepuluh menit Saka sampai di tempat yang tadi Hana berikan. Napasnya terengah dan masih belum kembali normal bahkan saat melihat wajah kebingungan Hana dan Iqbal.

"Cepet banget?" Bukan sapaan yang keluar dari mulut Hana, melainkan pertanyaan itu ditambah dengan wajah cengo Hana yang jujur saja masih sangat cantik di mata Saka.

Saka terkekeh canggung, "Tadi kebetulan lagi deket sini," alibinya.

Iqbal berdiri lalu mendekat. "Sorry ya bro, jadi ngerepotin!" ujarnya merasa tidak enak.

"H-hah? Enggak ngerepotin kok!" seru Saka sambil menatap Hana.

Hana tersenyum tenang. "Motor lo boleh dipake Iqbal dulu 'kan, Sak? Dia mau latihan basket soalnya, ini udah lumayan telat."

Mana bisa Saka menolak permintaan Hana. Berdiri di depan gadis itu saja cukup membuat Saka mati kutu sampai mengangguki apa saja yang keluar dari mulut Hana.

"Untung aja deket sini ada bengkel, kalo nggak, gue bakal ngerasa bersalah kalo lo yang harus bawa motor Iqbal ke bengkel," ujar Hana lagi sambil membereskan ranselnya bersiap-siap pulang karena hari sudah mulai gelap.

Di depan Saka, Iqbal mengusap rambut Hana, merapikan rambut lembut gadis itu yang sudah berantakan akibat terlalu lelah belajar karena Hana selalu pulang lebih lama dibanding Saka dan Bitha sebab menunggu Iqbal istirahat latihan basket agar bisa mengantarnya pulang sebelum adzan Maghrib berkumandang.

"Jaket lo boleh dipake cewek gue dulu? Jaket gue ketinggalan di lapangan soalnya," pinta Iqbal yang tak mungkin juga Saka tolak karena ini berkenaan dengan Hana.

Tubuh Saka menegang. Cewek gue, kata Iqbal. Mata bulatnya sedikit bergetar, ludah di mulutnya sulit ia telan mendengar fakta yang mengejutkan ini. Ya, sebenarnya tidak terlalu mengejutkan juga karena semua orang tahu dan setuju bahwa Hana dan Iqbal saling melengkapi, tinggal tunggu resmi saja.

Hanya saja, Saka terlalu kaget untuk kenyataan yang terjadi secepat ini. Baru saja Saka menyadari bahwa ia menyukai Hana, ia langsung dihantam oleh kenyataan menyakitkan.

Saka memberikan jaketnya pada Hana. "Kalian udah pacaran?" tanya Saka yang sedikit mengejutkan Hana karena tidak biasanya lelaki itu penasaran dengan kehidupan orang lain.

"Iya Sak, hehe!" Hana menjawab dengan malu-malu.

Dalam sekejap, jaket Saka sudah menutupi tubuh mungil Hana. Gadis itu sangat lucu tenggelam di jaket Saka yang berukuran besar. Saka ikut terkekeh menatapnya, meski hatinya semakin remuk saat melihat Iqbal memeluk tubuh gadis itu saking gemasnya ia pada sang kekasih.

"Jadi, besok berangkat sekolah gak bareng gue lagi, Han?" tanya Saka basa-basi sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Meskipun sudah tahu jawabannya, Saka hanya ingin memastikannya saja.

Hana mengangguk. "Sebenernya udah dari dulu Iqbal mau jemput gue, tapi gue gak enak aja sama dia soalnya rumah kita 'kan beda arah," jawabnya memberi penjelasan.

Jawaban panjang lebar itu hanya bisa membuat Saka mengangguk saja. "Congrats ya! Makin semangat belajarnya dong lo, Han!" Saka mencoba bercanda, sekalian menertawai rasa sakitnya.

"Hahaha, bisa aja! Thanks ya Sak, semoga cepet nyusul sama Sansa!"

Gadis ini ... Bisa-bisanya meledeki Saka di saat Saka mengalami patah hati pertamanya.

"Loh? Saka sama Sansa?" tanya Iqbal yang juga mengenal Sansa karena memang sekelas juga dengannya.

"Iya, Bal! Gemes gak sih? Sansa yang bawel sama Saka yang tsundere!" seru Hana dengan antusias.

Saka terkekeh canggung, sudah tidak memiliki energi lagi untuk menanggapi sepasang kekasih itu.

"Gue anter Hana dulu ya, Sak!" pamit Iqbal yang hanya diangguki oleh Saka seperti orang bodoh. "Tukeran motornya besok aja di parkiran sekolah, thanks ya bro!"

"Duluan, Sak! Makasih ya! Sampai ketemu besok!" Hana melambaikan tangan pada Saka. Tangan mungilnya tertutupi lengan jaket Saka membuatnya terlihat ribuan kali lebih menggemaskan.

Mata Saka berbinar tetapi hatinya semakin remuk. Ternyata begini rasanya menyukai kekasih orang.

Bandeng Presto (3)

Saka : Kalo mau balik, balik aja ya, gue kayanya masih lama

Orbitha : SEJAK KAPAN ANJRIIITTT SAKALAA, KOK GUE GAK NGEHHH?????

Wanda : Lu dmn btw?

Saka : Lu aja yang bego, Tha, bucinin bang Justin mulu

Saka : Di bengkel deket sekolah

Theo : busettt??? sama siapaa??

Orbitha : Anak anjing HAHAHA gue ga boleh cengin lu sama Sansa lagi donggg??? Baru juga mau gue jodohin T_____T

Wanda : Gue tetep tim Saka-Sansa sihhhhhhhh, gila lu naksir cewek orang

Saka : Sendiri

Theo : ANJINGG WKWKWKWK BADUT LUW

Wanda : Makanya sama Sansa ae, kasih kontaknya Tha

Orbitha : HAHAHAH OKAYYY GUE JUGA TIM SANSAKA

Theo : Anjayyyy cocok bgt namanya besti

Wanda : BARU SADARRR ANJRRTTT GEMES BANGETTTT JADIAN DAH LU SAK SAMA SANSA

Orbitha : Gue udah izin ke Sansa, kontaknya gue pc lu ya Sak, kalo share di sini takut dijailin Theo

Theo : Mbahmu, lu berharap gue digibeng Dayu haahhhhh

Wanda : Wkwkwkwk good luck, Sak. Sometimes dicintai jauh lebih indah daripada mencintai, try to love Sansa deh. She's pretty, kind, and cute tho

Orbitha : SETUJUUU PARAHH, Sansa mungkin ngga selembut Hana, tapi Sansa tuh menyenangkan gituu lu paham gasihhh

Theo : Menyenangkan kaya ayang Dayu<3

Wanda : Dayu galak

Theo : NGACA

Saka : Thanks??? I guess

Orbitha : SOK COOL BANGET NAJIS

Jujur, Saka tidak bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini karena membaca nama Sansa saja cukup membuat tubuhnya panas dingin. Belum lagi ocehan teman-temannya yang membuat Saka terkekeh kecil. Entah apa yang dirasakan Saka saat ini. Di satu sisi Saka sakit hati, di sisi lain jantung Saka berpacu lebih cepat karena Sansa.

Saka : Bitha
Saka : Anjinggg HAHAHA Hana jadian sama Iqbal

-to be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cotton Candy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang