capter 3

38 11 7
                                    

Di pagi yang sejuk, ibu Stella sudah disibukkan dengan ulah Jasmine. Bayi yang baru bisa merangkak itu selalu saja mengikuti kemanapun Ibu Stella pergi, sepeerti saat ini contohnya.

"Jasmine, duduk dulu ya. Ibu mau memasak sebentar, kita harus cepat. Karena nanti akan ada pesta panen strawberry besar-besaran di alun-alun kota, kita tak boleh melewatkan ini."

"Beyyi?"

"Iya, strawberry. Kau suka bukan? Jadi, ayo duduk sebentar biar ibu buatkan sarapan lalu kita pergi."

"Yayaya"

Seakan mengerti apa yang diucapkan Stella, bayi itupun duduk diam di karpet yang disediakan Stella. Bagaimana tidak mengerti? Tubuh ini dihuni arwah gadis beranjak dewasa.

Di alun-alun kota, sudah banyak sekali orang berkumpul untuk meramaikan kegiatan yang diadakan setahun sekali ini. Sebagai bentuk rasa syukur atas kelimpahan nikmat yang tersedia, Raja terdahulu selalu mengadakan pesta yang bisa dinikmati untuk semua kalangan rakyat.

Ngomong-ngomong, Raja Theodoric akhirnya mengangkat selir Maura menjadi ratu di kerajaan Xarchesland.

Sedih? Iya

'Lalu bagaimana dengan bunda Clarinne?' benak Jasmine kecil.

Selir Maura dulunya menjabat sebagai penasehat kerajaan, hebat bukan? Ya kalau tidak hebat tak mungkin Raja menikahinya. Fondasi harus kokoh untuk membangun lebih tinggi dan megah suatu bangunan, begitulah kiranya penggalan masa depan kerajaan ini. Dengan bingkai wanita-wanita hebat di belakang raja, tameng negri untuk setiap persoalan yang tiada henti. Ibu dari semua ibu,

"Hei, bunda Clarinne juga hebat kak afsheen!"

Iya, tentu saja mendiang Ratu Clarinne adalah yang terbaik sepanjang masa. Walaupun dia hanya menjabat 5 tahun, tapi berkat kepiawaiannya mengurus negri mendampingi Raja Theodoric. Akhirnya, negri ini bisa terlepas dari kemiskinan yang mengerikan. Sedikit demi sedikit, para warga telah memiliki penghasilan. Dengan pajak yang menurun, tidak sampai disitu. Ratu Clarinne dulunya adalah ahli sastra, rangkaian indah yang terucap dari mulutnya. Mampu membuat Raja Theodoric akhirnya meresmikan sekolah untuk anak-anak kalangan kebawah, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki rumah.

Sungguh, lima tahun terakhir sangat berarti bagi seluruh rakyat Xarchesland. Kematiannya yang misterius, kadang membuat kabar burung masih saja berlalu lalang. Tapi, Ratu Maura berhasil meredam berita itu dan meyakinkan semua orang. Kalau mendiang ratu dan putri meninggal karena ratu terkena penyakit. Dan putri meninggal saat setelah dilahirkan. Sangat bisa ditebak bukan?

Tapi Ratu Maura bukanlah ratu jahat nan licik, dia baik. Buktinya hingga saat ini dia sering berkunjung ke panti asuhan atau memberi makan mereka yang tak memiliki tempat tinggal, sembari meminta doa untuk mendiang ratu sebelumnya dan putri yang telah dipanggil lebih awal.

Kebaikan Ratu Maura, sedikit demi mengobati kerinduan semua orang dengan Ratu Clarinne. Kata mereka, kedua ratu ini memiliki kebajikan yang hampir serupa.

Untuk selir terakhir yang dimiliki raja bernama,  Selir Nerine. Peri laut, seperti arti namanya. Selir Nerine juga disayangi semua orang, tapi dia jarang terlihat. Dia pemalu, tapi dia dibutuhkan. Dia hadir, tapi terlihat kecil. Seperti peri. Dia sangat sabar, dahulu saat dia diangkat menjadi selir. Bukan para wanita raja yang membelenggu dan tak suka dengannya, tapi raja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Princess GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang