Vote dan komen ya!
enjoy
*
Seorang pelayan tergopoh-gopoh sembari membawa bayi dalam gendonganya, ia tak tau lagi harus dikemanakan bayi mungil ini. Sungguh malang nasibnya, belum genap 3 jam ia melihat dunia. Tapi sang raja dengan tega akan membunuhnya.
Flashback on
"Yang mulia, bayi anda telah lahir. Cantik dan sehat, semuanya lengkap. Selamat yang mulia." ucap seorang tabib wanita dengan rasa haru.
Tanpa menoleh ke tabib, sosok yang di panggil 'yang mulia' segera memasuki ruangan tempat sang pujaan hati berjuang.
"Kau sudah berjanji akan memberikanku bayi laki-laki Clarinne." dengan suara rendah, lelaki itu berucap. Sedangkan perempuan yang masih lemas diatas paraduannya, hanya mampu tersenyum kecut.
"Ini bukan kuasaku yang mulia, maafkan aku,"
"baiklah, akan kubunuh anak ini. Keturunan Theodoric pertama haruslah laki-laki." tepat setelah mengucapkan kata-kata tersebut. Sosok yang dipanggil yang mulia mengeluarkan pedang kesayangan yang selalu ia bawa kemana-mana, dan akan menikam bayi di depannya.
Clarinne yang melihat itu segera menjadi tameng untuk anaknya, kejadiannya begitu cepat. Seolah jika kau berkedip kau akan tertinggal suatu hal. Benar saja, pedang itu malah meleset dan menancap di punggung sang istri.
"CLARINNE!"
Raja Theodoric membulatkan matanya tak percaya, wanitanya yang selama ini paling ia sayangi diantara kedua selir kerajaan. Rela mengorbankan diri demi menyelamatkan seorang bayi perempuan?
Amarah Raja Theodoric kian memuncak, rasa takut, khawatir, dan benci menjadi satu dalam dirinya. Ia pun keluar ruangan dengan rasa bersalah sekaligus rasa ingin membunuh kian bergelora.
Karena tempramen raja Theodoric yang menyeramkan, ia pun mengamuk di istana. Semua orang ketakutan, sang tiran kembali menunjukkan taring akibat ulahnya sendiri.
"Stella,"
Tak lama kemudian, pelayan pribadi ratu Clarinne menghampiri. Raut terkejut sekaligus panik terlihat jelas diwajah pelayan itu, dia seakan tak percaya. Junjungannya yang digadang-gadang adalah kesayangan raja dalam harem, telah di tusuk oleh rajanya sendiri.
"Yang mulia..." pelayan Stella tak mampu lagi berkata-kata, ia segera membantu ratu Clarinne tapi sebelum itu.
"Aku tidak semudah itu mati Stella, jangan khawatir. Sekarang aku memiliki tugas untukmu, bawalah putriku pergi kerumahmu. Tunggu aku disana Stella."
"Tap..tapi, bagaimana dengan anda yang mulia? Anda harus diobati segera, hiks" Pelayan Stella tak mampu lagi menahan air mata, dan ia mengusap air mata itu segera mungkin. Bagaimanapun dia juga harus kuat, mengingat di depannya adalah seorang ratu yang dihormati seluruh warga Xarchnesland.
"Ssst, kau tak ingin melihatku marah bukan? Cepat pergi, sebelum raja kembali."
Lalu, dengan derai air mata pelayan Stella menggendong putri kecil yang bahkan belum memiliki nama.
"Stella."
"Hamba yang mulia."
"Jaga putriku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Gone
Fanfic[ON GOING] Laura tak mengerti, awalnya ia pikir telah mati saat setelah jatuh dari rooftop sekolah. Tapi nyatanya dia kini tengah berada disebuah rumah dengan ornamen Eropa kuno, namun ia bertransmigrasi menjadi seorang bayi baru lahir. Bukan menemp...