PROLOG

6 1 0
                                    

HAI

SELAMAT DATANG DI CERITAKU

"Aku gamau Pa!" Gadis yang masih terbalut seragam SMA itu berdiri dengan raut masam setelah mendengar ucapan sang Papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku gamau Pa!" Gadis yang masih terbalut seragam SMA itu berdiri dengan raut masam setelah mendengar ucapan sang Papa. Ia berkacak pinggang dengan wajah menantang.

"Turunkan tanganmu, seorang anak gadis berani berbuat begitu di depan orangtua, mau jadi apa kamu?" Sang Papa menatap tajam putrinya yang berlaku tidak sopan dihadapannya. Adeeva Frendry Natalie, Putri tunggal dari Handoko Bagaskara, perempuan yang penuh kebebasan dan tidak mengenal kata sopan santun sama sekali dihidupnya. Hnadoko selaku Ayah yang bertanggung jawab, tidak ingin putrinya semakin tenggelam kedalam pergaulan yang tidak baik, maka ia memilih untuk menjodohkannya dengan seorang laki-laki yang menurutnya pantas mendampingi putrinya dan memperbaiki sikap Putrinya.

"Pokoknya Adeeva nggak mau, apapun konsekuensinya adeeva tetap gamau. Lagian tau sendiri Adeeva itu masih sekolah dan satu lagi aku udah punya leo." Adeeva berusaha mencari jawaban Pas agar Papanya membatalkan rencana gilanya ini.

Perjodohan? Menikah? Yang benar saja! Bisa-bisa ia terikat dan nggak bebas lagi kemana-mana seperti biasanya. No, itu sama sekali tidak boleh terjadi, tidak bisa.

"Menikah saat kamu masih anak sekolah itu bukan masalah besar, justru akan lebih baik untuk perubahan sikap kamu yang makin hari makin gak beres itu, Papa akan urus semua kesekolah.dan kamu juga tau kan sekolah itu milik papa."

"Dan untuk si leo-leo itu, papa tau dia sama sekali bukan orang yang terbaik buat kamu."

Adeeva merasa tidak terima dengan ucapan papanya yang mengatakan Leo bukan yang terbaik bagi dia. Emang tau apa papanya selama ini? Hanya sibuk dengan pekerjaannya tanpa memikirkan putrinya. Sementara Leo, orang yang selalu ada buat Adeeva saat dia butuh, dan sekarang papanya bilang Leo bukan yang terbaik? Lelucon macam apa ini?

"Tau apa papa kalo Leo bukan yang terbaik buat Adeeva? Hah?" Adeeva semakin berani menantang Handoko. Bahkan, raut wajahnya kentara sekali akan kemarahan.

"Dengan mengajak kamu dugem tiap malam,apa itu bisa disebut baik? Dengan membiarkan kamu menjadi bebas dan tidak terkendali, apa itu baik?" Handoko memang tau soal kekasih anaknya itu. karena pembantu rumah mereka sering melaporkan bahwa Leo setiap malam yang larut mengantarkan Adeeva sudah dalam keadaan mabuk berat.

"Papa rasa, dengan dua contoh yang papa sebutkan barusan, sudah jelas menggambarkan bahwa Leo itu bukan yang terbaik. Laki-laki yang baik, justru menjaga kekasihnya untu terhindar dari duniayang seperti itu, bukan malah mengantarkannya untuk terjerumus, Paham!"

Adeeva mengepalkan tangannya. Sekalipun papanya tau betapa buruknya perilaku Leo, bukan berarti papanya bebas mencap Leo. Ingat, hanya Leo yang ada saat ia butuh, meski dalam lingkup yang berbeda.

"Papa ga usah mengungkapkan keburukan leo, kalo papa sendiri belum tentu baik. Selama ini saat adeeva butuh, papa emang selalu ada? Alasannya apa? Kerja, kerja, kerja. Aku juga butuh waktu papa!" Teriak Adeeva mengeluarkan seluruh uneg-unegnya. Airmata yang sedari tadi ia tahan menggenang begitu saja tanpa bisa dicegah.

"Papa kerja juga buat kamu nak, kamu ga paham sama pikiran papa. Papa rasa dengan mencukupi semua kebutuhan kamu, itu udah cukup, jangan ada protes lagi."

Adeeva terkekeh miris. Jawaban papanya jelas sekali bukan jawaban yang ia harapkan.

"Cuti sehari buat Quality time bareng aku kayaknya ga bakal bikin perusahaan papa bangkrut deh, alasan klasik kalo sampe papa bilang papa kerja buat aku." Adeeva berucap dengan nada tersendat, jujur ia merasa sesak di dadanya sekarang.

"Udahlah pah, stop dengan ide gila ini. Jelas tidak akan membantu sama sekali. Aku bakal terus-terusan bersikap kayak gini, bahkan ketika dijodohin sekalipun, jadi bakalan sia-sia" Adeeva menyeka kasar air matanya dan hendak berlalu dari hadapan Handoko.

"Menolak perjodohan ini sama dengan kamu siap papa buang." Ucapan Handoko yang terdengar seperti ancaman menghentikan niat Adeeva untuk berlalu.

"Papa jahat, papa jahat. Semenjak mama pergi, papa berubah."

"Terserah. Perjodohan ini tetap berjalan dan pernikahannya akan dilaksanakan secepatnya." Handoko mempertegas ucapannya.

"Puas-puasin deh pah ngendaliin hidup aku, sekalipun aku sendiri gak suka itu. Karena pada dasarnya papa akan tetap menang meskipun papa salah." Adeeva berlalu setelah berucap demikian.ia benar-benar hancur hari ini. Cinta pertamanya menghancurkannya.

"Kamu bakal tau semua dibalik tujuan Papa, Nak!"

"Kamu bakal tau semua dibalik tujuan Papa, Nak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Welcome to Bad Wife!

Cerita ini aku tulis dengan pertimbangan genre cerita yang aku suka. Kayak aku selama ini selalu nulis dan selalu stop gitu ditengah jalan. Jelas alasannya kehabisan idedan gak ada niat buat ngelanjutin. Terus, aku mikri gitu apasih yang buat aku kekgini? Dan ternyata jawabannya adalah aku keseringan nulis cerita dengan genre yang gak aku suka dan sering banget nulis cerita dengan genre yang lagi naik daun, iyah minim ide lah kan. Namanya, ngikut-ngikut trend dan bukan dari hati sendiri.

Nah, sejak saat itu aku memutuskan untuk menulis cerita dengan genre yang aku sukain. Iya memang sih aku suka banget yang ceritanya soal perjodohan perjodohan gitu. Dan aku juga suka lihat ada tokohnya yang tersiksa, terutama sicewek kwkwk (Jiwa-jiwa psikopat memang).

Aku berharap cerita ini bakal sampai ending. Karena aku juga manusia yang susah konsisten sama satu kegiatan. Tapi, aku bakal usahain bakal konsisten di karya ini.

Kalian harus dukung aku iya! Gamau tau, harus! KWKWKW🤣

Maafqeun aku yang jadi curhat ygy

FOLLOW+VOTE+KOMENTAR

Sandiolonia

Istri Sah dari Ooh Sehun dan Bestinya Kim Mingyu

BAD WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang