BAD WIFE 1

3 1 0
                                    

HAI

Handoko menenggak minuman di depannya, lalu kemudian berdehem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Handoko menenggak minuman di depannya, lalu kemudian berdehem. Di hadapannya, seorang lelaki terlihat duduk dengan canggung.

"Kamu terima permintaan saya?" Tanya Handoko dengan sorot mata yang tak lepas dari pemuda yang menunduk di depannya.

"Tenang saja, soal bayaran saya pasti akan berikan. Dan masa depanmu tidak akan terenggut. Kamu menikahinya untuk menjaga dia dari perilaku buruknya, dan hanya berlaku satu tahun kedepan." Lanjut Handoko meyakinkan karena raut pemuda itu terlihat ragu-ragu.

Pemuda didepan Handoko itu hanya diam, otaknya masih mencerna baik-baik tawaran Handoko. Ia juga masih memikirkan jawaban yang tepat untuk penawaran ini. Kedua tangannya juga saling bertautan karena gugup, karena ia sadar bahwa sekarang ia berhadapan dengan seorang kolega bisnis yang tentunya bukan orang sembarangan.

"Apa lagi yang kamu ragukan? Tenang, biaya hidupmu disini sampai lulus sekolah saya bayar, dan orangtuamu juga akan saya kirimkan bulanannya." Ujar Handoko meyakinkan lagi, karena lelaki itu tak kunjung memberi jawaban.

"Apa yang membuat om percaya kepada saya?" Tanya pemuda itu menatap Handoko dengan takut-takut.

Handoko tertawa mendengar pertanyaan itu.

"Jelas saya percaya, sekali saya lihat kamu, saya sudah yakin kamu orang yang tepat." Handoko menepuk bahu pemuda itu.

Flashback On..

"Kakek tidak apa-apa?" Seorang laki-laki dengan kaos hitam bertuliskan WISH dengan celana merah selutut dan ditangannya terdapat kresek hitam bertanya kepada seorang pria tua yang kebetulan ia lewati di jalanan sore itu. Nampak kakek tua itu sedang mengaduh kesakitan sambil memegangi perutnya.

"Saya lapar." Jawab Kakek tua itu dengan nada lemah. " Sudah dua hari belum makan nak," Lanjutnya sambil terus memegangi perutnya.

Nampak lelaki itu tertegun dengan jawaban sang Kakek. Ia melihat kresek hitam yang tergantung ditangannya. Tadi, ia keluar membeli makanan untuk makan malamnya dengan uang pas-pasan. Ia melepaskan kresek hitam berisi makanan dan satu botol air minum itu dari tangannya.

"Ini untuk kakek, silahkan kakek makan." Ujar Lelaki itu menyerahkan kresek di tangannya. Biar saja ia menahan lapar mala mini, toh tadi siang sudah makan meski sedikit, daripada si kakek yang sudah dua hari belum makan.

Sang Kakek menerima kresek hitam itu dengan mata berbinar. Ia melebarkan senyumanya kepada lelaki itu.

"Terimakasih banyak nak, semoga Tuhan membalas kebaikanmu." Ucap Kakek itu tulus. Ia benar-benar berterimakasih dipertemukan dengan pemuda itu sore ini.

"Sama-sama kakek. Iya sudah saya tinggal iya kek, saya mau pulang dulu." Lelaki itu bangkit dari jongkoknya.

"Hati-hati nak, sekali lagi terimakasih iya!"

BAD WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang