awal pertemuan.

10 1 0
                                    

Hari ini merupakan hari Senin. Ini merupakan hari dimana Lyla pergi ke sekolah. "Sudah waktunya". Ucap Lyla. Dia kemudian mengunci pintu kamar apartemennya dan segera pergi ke sekolah. Di perjalanan menuju sekolah, Lyla bertemu dengan sahabatnya sejak kecil, Clara. "Lyla". Sapa Clara dengan senyum lebar diwajahnya. "Selamat pagi". Ucap Clara setelah mendekat kearah Lyla. "Selamat pagi juga". Ucap Lyla. Kemudian mereka berdua mengobrol mengenai hal-hal yang ingin mereka utarakan. "Eh. Sepulang sekolah bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan ke mall bersama?." Ajak Clara. Walaupun Lyla sangat ingin ikut tapi, dia ada acara dengan Greening Club. "Sebenarnya aku ingin ikut. Tapi aku masih ada urusan dengan Greening Club. Sepulang sekolah". Tolak Lyla halus. "Ya. Sayang sekali. Padahal kalau kau ikut malah lebih seru". Clara hanya mengendus kesal karena Lyla tidak bisa ikut. Tetapi mau bagaimana lagi, Lyla adalah murid teladan. Mengajaknya untuk jalan-jalan bukanlah hal yang mudah. Di pintu gerbang sekolah mereka bertemu dengan teman kecil mereka yang lain. Daniel. "Nona Stellar jangan lupa sepulang sekolah." Ucapnya dingin dan meninggalkan mereka berdua. Clara yang melihat hal tersebut menjadi kesal. "Dasar pria menyebalkan. Sok dingin. Es batu. Aku benar-benar benci sekali dengan orang itu. Apa-apaan dia bersikap seperti itu kepada kita. Terutama kau." Umpat Clara yang berusaha dibendung oleh Lyla namun gagal. "C-Clara. Jangan keras-keras. Nanti kau bisa dimarahi oleh bagian ketertiban." Ucap Lyla berusaha menenangkan Clara. Sebenarnya Lyla sendiri tidak tau mengapa teman kecilnya, Daniel berubah 180° menjadi orang yang sangat asing bagi mereka. Namun Lyla berusaha untuk berfikir positif kalau Daniel hanya berusaha untuk dewasa. Mereka bersekolah di SMP étoile. SMP elit

Disebuah tempat yang tidak jauh dari tersebut terdapat dua orang yang sedang berjalan-jalan mencari seseorang. "Apa kau tahu dimana dia, Maple?." Tanya seorang laki-laki sambil meminum tapioka teanya. "Keith. Dia masih berumur 14 tahun. Dan ini hari Senin. Sudah pasti dia sedang ada disekolah." Jawabnya sambil melihat sebuah alat yang mirip Radar. "Tapi. Dilihat dari tempat dia sekolah. Aku bisa pastikan. SMP itu adalah tempat dia bersekolah." Ucap Maple sambil menutup radarnya.
"Tutut"
"Ah. Ada pesan dari Kyle dan Hailey. Mereka sudah dapat tempat kita untuk tinggal. Dan kebetulan sekali kita menjadi tetangga dari anak itu". Ucap Keith sambil membaca pesannya. "Begitu, ya?. Baguslah. Kita bisa lebih dekat untuk mengawasi anak itu." Kata Maple sambil meminum orange float miliknya. "Lalu, bagaimana dengan Cherry dan Flora?." Tanya Keith pada Maple. "Mereka akan telat saat mereka datang ke dunia ini. Mereka sepertinya mencari informasi tentang Blancos dan Stella Stone." Kata Maple menghabiskan Orange floatnya. Setelah menghabiskan tapioka tea miliknya, Keith segera menarik tangan maple dan mengajaknya pergi. "Sementara itu, ayo kita cari pakaian untuk kita berenam." Ucapnya sambil menarik tangan Maple. "Baiklah-baiklah. Tapi biarkan aku membayar dulu". Kata Maple mengambil uang dan membayar ke kasir.

Pada saat istirahat, Lyla yang hendak makan bersama Clara bertemu dengan wali kelasnya, Mrs. Emily. "Nona Stellar, aku sudah meminta tolong Mr. Rudolph untuk membebaskan dirimu untuk kegiatan Greening Hari ini. Mengingat kau akan mengikuti lomba matematika. Jadi sepulang sekolah nanti, aku ingin kau mengikuti bimbingan" ucap Mrs. Emily memberi informasi pada Lyla. "Terima kasih." Ucap Lyla pelan. Sebenarnya menjadi seorang siswi teladan itu benar-benar hal yang bagus. Tetapi disaat yang sama dia merasa kesepian karena dia tidak punya waktu untuk bersenang-senang. Walaupun itu hanya sekali. "Ada apa?". Tanya Clara yang rupanya sudah ada disampingnya. "Mrs. Emily meminta aku untuk melakukan bimbingan sepulang sekolah. Yang artinya aku tidak ikut kegiatan Greening Hari ini." Ucap Lyla sambil membawa bekalnya untuk dimakan bersama dengan Clara. "Kau tahu tidak guru baru itu ada empat orang." Ucap salah seorang siswi perempuan yang berlalu lalang. "Tidak mereka memang ada empat tapi hanya satu orang yang menjadi guru. Dua orang adalah petugas perpustakaan dan satu orang adalah petugas UKS". Jawab temannya. Lyla yang penasaran bertanya kepada Clara. "Clara. Mereka membicarakan tentang siapa?" Tanya Clara. "Ah. Mereka membicarakan soal rumor tentang pegawai baru sekolah. Seorang wanita dan tiga orang pria. Dan rumornya salah seorang pria itu dan si wanita sudah bertunangan." Bisik Clara di telinga Lyla kemudian melanjutkan untuk memakan kembali bekalnya. "Mereka berempat pasti merupakan teman kecil yang sangat akrab." Kata Lyla tiba-tiba membuat Clara menghentikan makanya. "Karena mereka selalu bersama bahkan bekerja pun mereka berada di tempat yang sama". Lanjutnya sambil memakan bekalnya. Clara yang sepertinya paham apa yang di ucapkan oleh Lyla mulai berbicara. "Kita tidak bisa menyamakan hubungan kita bertiga dengan mereka berempat. Si kurang ajar itu, sudah memutuskan untuk tidak berhubungan dengan kita lagi." Ucap Clara dengan nada agak tinggi. "Apa maksudmu, Nona Millia?." Ucap seorang lelaki dibelakang mereka. Mengagetkan Lyla dan Clara. "Ah. Andrew apa kabar?." Sapa Lyla. Namun Clara berdiri dan memaki-maki Lelaki tersebut. "Dengar, ya. Tuan Daniel Andrew. Berhenti bersikap seolah-olah kau sudah dewasa. Dan berhentilah bersikap asing pada Lyla. Kau dengar itu." Kata Clara membentak Daniel. Namun, Daniel tidak bergeming dan tetap diam. "Nona Stellar, aku harap kau bisa menjaga kelakuan temanmu ini. Terima kasih". Ucap Daniel tenang dan meninggalkan mereka berdua. Clara yang benar-benar sudah tidak tahan dengan ucapan Daniel segera berlari menuju Daniel dan menamparnya. Hal ini jelas membuat Lyla kaget sekaligus cemas. "Menampar ketua OSIS tanpa sebab bisa membuatmu mendapat peringatan, Nona Millia." Kara Daniel tetap tenang. "Jangan gunakan jabatanmu untuk menggertakku. Aku tidak takut." Clara yang emosinya sudah memuncak berusaha memukul Daniel. Namun dia berhasil dihentikan oleh Lyla. "Clara aku mohon sudah cukup. Hentikan semua ini." Ucap Lyla Masih memegang tangan Clara. Menahan Clara yang berusaha untuk menghajar Daniel. "Tapi..." Sebelum Clara mengeluarkan Protes, Lyla segera menarik Clara menjauh dari Daniel. Daniel kemudian berdiri dan mengusap bekas tamparan yang dilayangkan oleh sahabat kecilnya. Bukan. Mantan sahabat kecilnya.

lyla and stars knightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang