Part 5

298 28 5
                                    

"Chika!" Teriak seseorang yang membuat Chika langsung menoleh ke sumber suara itu.

"Ih Ashel, lo bikin kaget gue tau nggak?" Chika menghampiri Ashel dengan wajah kesal.

"Nggak, yok kita kumpul di lapangan." Ajak Ashel tak memperdulikan ucapan Chika.

Karna Chika hanya berteman dengan Ashel, ia pun mengikuti perkataan Ashel yang menariknya menuju lapangan untuk mengikuti acara penutupan MOS.

"Shel, kok nggak ada guru ya? Cuma ada senior." Tanya Chika bingung kepada Ashel.

Ashel juga kebingungan dan tak menjawab Chika sama sekali.

"Ashel.. kenapa diem? Gue nanya loh Asheliaaa." Tanya Chika sekali lagi mendekati telinga Ashel.

"Duuh, telinga gue sakit Chika!! Kalo gue diem berarti gue nggak tau nyeet.." Jawab Ashel kesal.

"Iya iya maap." Jawab Chika melas.

"Selamat pagi semua, hari ini adalah hari terakhir MOS. Setiap tahun, di hari terakhir MOS kami selalu membuat acara yang mana bertujuan untuk membuat junior dan senior menjadi dekat. Tapi jika junior salah cara mendekatkan diri dengan senior, acara ini akan menjadi kebalikannya. Tidak ada yang boleh bertanya, kalian ikuti instruksi yang di berikan nanti."

Terdengar sebuah pengumuman yang di sampaikan oleh seorang senior perempuan dengan wajah seperti ingin melahap orang hidup - hidup.

"Ashel, perasaan gue nggak enak." Ucap Chika berbisik kepada Ashel.

"Ssttt, kita ikutin aja daripada kena masalah." Jawab Ashel.

Tiba - tiba Chika teringat Vyon, karna biasanya hanya dia yang selalu berkoar - koar untuk MOS ini. Chika terus memperhatikan setiap sudut sekolahnya yang luas itu untuk memastikan apakah Vyon benar - benar tidak ada.

"Lo kenapa sih? Nyari siapa?" Tanya Ashel bingung melihat tingkah Chika.

"Nggak ada, gue cuma mau menghafal gedung sekolah kita aja. Biar nggak nyasar." Jawab Chika terbata - bata.

"Alesan aje lo nyet." Ashel menoyor kepala Chika lembut.

"Shel, gue ke toilet bentar ya." Tanpa menunggu jawaban Ashel, Chika berlari menuju toilet dan meninggalkan Ashel.

"Jangan lama - lama!" Ucap Ashel yang di angguki Chika.

Saat Chika berlari menuju toilet, ada seseorang yang menarik tangan Chika dan menutup mulut nya agar Chika tidak teriak.

"Ssstt, jangan berisik."

"Vyon? Ngapain sih? Gue kaget." Ucap Chika kesal dan memukul tangan Vyon.

"Sakit Chika!" Ringis Vyon.

"Ya lagian lo ngapain sih? Di lapangan nggak ada, tiba - tiba aja nongol disini." Ucap Chika.

"Ciee.. nyariin ya neng?" Rayu Vyon kepada Chika.

"Ih najis, gue heran aja biasanya kan lo yang bacot di depan sana, trus tadi lo nya nggak ada kan aneh." Jawab Chika.

"Karna itu gue narik lo kesini. Gue nggak suka senioritas, ntar gue jelasin. Sekarang lo ikut gue." Vyon menarik tangan Chika.

"Woi, lo mau bawa gue kamana sih?" Tanya Chika kesal.

"Sst diam, lo ikut aja gausah bacot." Jawab Vyon.

Chika hanya bisa pasrah jika sudah berurusan dengan Vyon, hingga akhirnya Vyon membawa Chika pergi ke taman yang tak jauh dari sekolah mereka.

"Sini duduk!" Ajak Vyon kepada Chika yang terlihat kebingungan.

"Ngapain kesini? Kaya gaada tempat lain aja." Tanya Chika.

"Makanya duduk dulu, biar gue ceritain." Ajak Vyon sekali lagi.

"Apa? Cerita cepet."

"Galak amat, gue nggak bakalan macem - macem kali." Kesal Vyon kepada Chika.

Vyon yang melihat wajah gelisah Chika, langsung saja menjelaskan mengapa ia membawa Chika kesini dan bolos hari terakhir MOS.

"Disekolah kita ada kebiasaan buruk para senior, mereka selalu meminta waktu kepada kepala sekolah dengan embel - embel ingin mendekatkan diri kepada junior biar mereka nggak canggung saat bertemu senior. Saat itulah muncul masalah, mereka memanfaatkan kepercayaan kepsek untuk menindas junior yang menurut mereka mencolok di sekolah, ya kaya lo ini." Jelas Vyon panjang lebar.

"Kenapa gue?" Tanya Chika heran.

"Ya karna lo ngeselin dan mami sama papi gue suka banget sama lo, dan gara - gara itu kita harus barengan sekarang." Jawab Vyon.

"Gue juga nggak mau kali, gue belum pernah pacaran. Masa lo pacar pertama gue, ogah banget." Jawab Chika geli.

"Yaelah, siapa yang mau macarin lo? Kepedean banget ni bocah." Ucap Vyon geli.

"Canda.." Jawab Chika cengengesan.

"Dasar bocil.. tunggu sini bentar, gue mau beli minuman." Ucap Vyon.

"Iya."

Chika duduk sendiri di taman, memperhatikan punggung Vyon yang perlahan menghilang. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Mereka berdua.

"Lapor non, Vyon bersama seorang gadis di taman yang tidak jauh dari sekolahnya."

"Oke, kamu perhatikan terus gerak gerik mereka."

Vyon datang menghampiri Chika dengan membawa 2 buah minuman dan 1 es krim.

"Nih, minum." Vyon memberikan nya kepada Chika.

"Yeay, ada es krim. Makasih kak Vyon." Chika yang sangat senang menunjukan gummy smile nya.

Vyon memperhatikan Chika yang begitu bahagia dibelikan es krim.

"Cantik." Ucap Vyon halus dengan sedikit senyuman.

"Apa? Tadi kakak ngomong apa?" Tanya Chika bingung karna tidak mendengar perkataan Vyon.

"Nggak ada, gue nggak ngomong apa - apa." Ucap Vyon yang memudarkan senyumannya.

Vyon terkejut saat Chika tiba - tiba bersandar di bahunya.

"Aku capek, pinjem bahunya sebentar." Ucap Chika yang perlahan menutup matanya.

Vyon hanya bisa pasrah, ia tidak bisa menolak gadis itu karna saat Chika meminjam bahu Vyon ia berkata sangat lembut yang membuat Vyon susah untuk menolaknya.

Hari sudah mulai panas, wajah Chika mulai terkena terik matahari siang. Vyon pun mencoba membangunkan Chika perlahan.

"Chika.. Bangun Chik. Kita ke mobil aja yok." Ajak Vyon sambil menepuk lembut bahu Chika.

"Aaa.. aku masik ngantuk." Jawab Chika yang masih menutup matanya.

"Yaudah sini aku gendong."  Ajak Vyon yang di angguki Chika.

Vyon menggendong Chika di punggungnya, Chika tersandar di bahu Vyon dan melanjutkan tidurnya.

Saat sampai di dalam mobil, Vyon memasangkan sabuk pengaman Chika dan tidak sengaja berpapasan wajah yang lumayan dekat dengan wajah Chika. Vyon tersenyum nelihat wajah cantik Chika dan mengelus pipinya.

Jantung Vyon terasa berdegub begitu kencang.

"Jangan bilang gue suka sama ni bocah, nggak nggak mungkin." Gumam Vyon di dalam hati.

Dengan tergesa, Vyon segera melajukan mobilnya menuju rumah Chika.

"Non, Vyon sepertinya sangat dekat dengan gadis itu. Apa yang harus saya lakukan?"

"Kamu cari tahu semua tentang gadis itu, kirim semua berkasnya kepada saya malam ini juga."


Terimakasih udah support cerita ini, mon maap saya upload nya rada lama, karna ada kesibukan daftar ulang ke kampus✌🏻

Jangan lupa komen dan vote🫶🏻🫶🏻

Cerita Chika (Yessica Tamara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang