"Mas, Rena minta maaf, tapi emang ini gak bisa..."
"Mas bisa nunggu kamu dek, mas janji bakal setia"
"Tapi mas, Rena yang gak bisa di sini.. Mas pasti bakal bosen nunggu Rena.. Dan gak menutup kemungkinan juga Rena bakal selingkuh kalo gak deket sama mas.. ". Renata menarik nafas pelan " maaf mas, kita sampai disini aja, thanks for 3 years". Renata tersenyum lalu pergi meniggalkan caffe.
Menyisakan Marksel yang tampak masih tak bisa mencerna apa yang terjadi barusan. Padahal dirinya sudah mempersiapkan buket bunga yang ia buat dengan bantuan Hana selama satu minggu untuk aniversary 3 tahun mereka. Tapi apa yang dia dapat.
"Mark". Tepukan di bahunya membuatnya tersadar dari lamunannya.
"You okay?"
Marksel mengangguk, menatap mata Hana dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Han.."
"Kenapa Mark? Ada apa, kamu gak papa kan?"
"Hmm. Gpp, kamu pulang sendiri aja.. Aku masih ada urusan"
"Ihh kok gitu sih.. Aku gak bawa mobil tau".
Marksel mendelik sebal
"Manja banget kamu, grab kan bisa.. Contoh tu Rena mandiri gak menye-menye"Hana menunduk sambil terkekeh miris, ahh padahal sering di bandingkan. Tapi kok perasaannya bukan terbiasa malah semakin sesak.
"Aku berangkat duluan, kalau gak mau grab disini aja selamanya"
Hana memegang dadanya, sial penyakit sialan!!
"Huhu.. God, Hana gak kuat.. "
GLIMPSE OF US
"Kamu terlalu capek sama sering stress Han, jangan mikir yang macem-macem dulu untuk saat ini". Kun menghela nafas sebentar. " Kamu mau yah kemo, walau udah masuk pertengahan stadium seenggaknya kamu coba lawan".
Kun tampak memijat kening ketika melihat hasil laporan tes Hana, ini sudah semakin parah. Dan sialnya dia baru tau di bulan ini.
"Gak.. Gak usah, nanti banyak yang tau kak, Hana gak mau bikin orang-orang khawatir terkhusus mama" (karena Daddy gak mungkin khawatirin aku).
"Tapi kamu bikin kakak khawatir.. "
Hana berdehem kecil, akhir-akhir ini memang jantungnya sering berdetak lebih cepat dari biasanya, bahkan sering sesak nafas saat dirinya lelah.
"Kamu jangan magang dulu.. Kakak bantu kamu semaksimal mungkin.."
"Tapi kak ak-"
"Gak ada tawar-menawar apa lagi penolakan suster Hana"
Hana mendengus, dokter muda ini kalo udah manggil dia dengan embel-embel suster berarti keputusannya tidak bisa di ganggu gugat.
Ting ting ting!!
"Iya Mark, kenapa?"
"Maaf mbak, ini Jenoval.. Mas Mark sakit nih demam kayaknya, terus ngigau terus manggil-mangil mbak Renata, mana bubu sama yayah gak ada di rumah.. Noval bingung harus gimana"
"APA!!! YAUDAH MBAK SEGERA KESANA!! "
Kun terkejut saat Hana udah beres-beres dengan sangat terburu-buru.
"Kenapa Han, keliatan buru-buru kamu"
"Iyah kak, adek nya Mark tiba-tiba nelfon, katanya sakit".
Kun menghela nafas kecil, Hana ini kapan sadarnya.
"Mau di anterin?"
"Gak usah kak, kakak istirahat aja.. Hana duluan yah"
..
"Mbak udah sampe? "
"Iyah val, mas mu di kamar kan.. Mbak langsung ke atas yah.."
Noval mengangguk gak heran kalau Hana udah tau letak kamar Marksel.
Ceklsk..
Hana menghampiri Marksel yang terlihat pucat dalam keadaan tidur terlentang dan selimut sebatas perut.
Hatinya seperti di cubit melihat keadaan Mark seperti ini.Hana mengusap pelan kepala Mark
"Kamu kenapa bisa sampe sakit.. Jangan sakit Mark" lirih Hana"Renata.. Jangan tinggalin aku"
"Aku bakal setia"
"Rena.. " Gumam Mark sambil menangis dalam tidurnyaHana tersenyum miris, lalu menenangkan mark.
"Iyaa.. Sembuh dulu makanya, terus kita temuin mbak Renata yah"."Tapi Renata gak mau ketemu lagi, dia benci sama marksel"
"Ihh siapa yang bilang, Renata sayang banget tau sama Marksel, jadi Marksel harus sembuh dulu supaya bisa temuin mbak Rena nya yah". Lirih Hana
Mark terdidur lagi. Tangisannya dan ngigauannya sudah berhenti. Membuat Hana memandang kamar lelaki yang di cintainya ini.
Nyeri di dadanya karena buru-buru tadi semakin terasa kala di rasa Marksel tidak membutuhkannya.
"Harusnya kita sahabatan aja yah kakkayak kata kamu, aku bodoh banget maksa kamu buat lupain dia". Lirih Hana
DADDYPulang sekarang!!
Iya Dad.
Hana mencium pelan kening Marksel lalu segera bergegas keluar kamar.
" Loh mbak, udah mau pulang.. Ini Noval bikinin Jus".
"Iyah val, mbak ada urusan. Mas mu udah sedikit tenang kok. Kalau ada apa- apa telfon mbak aja yah"
Noval menggangguk.
Hana sudah masuk kediamnya, ketika baru menutup rumah..
Plakk!!
"ANAK GAK TAU DIRI!! SINI KAMU!!"
"Am.. Ampun Dad.. "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc bestiee🙊
SEONWA YADISAN JONI
CEO
DADDY 2 CHILD
KAMU SEDANG MEMBACA
Glimpse Of Us (Markhyuck)
RomanceMarksel yang selalu menuntut Hana menjadi seperti mantan kekasihnya.