Back Again pt.2

96 9 4
                                    

.

.

.

Seungyoun melihat Eunsang berdiri membelakanginya, dengan segera Seungyoun meraih pundak Eunsang untuk melihat keadaan Pangeran termuda itu. Seungyoun mengerutkan dahi nya. Keadaan Eunsang terlihat baik-baik saja, tidak ada luka atau bekas darah di tubuh dan bajunya.

"Pangeran kau tidak apa-apa? Mana yang terluka?" Ujar Seungyoun sambil membolak-balikan tubuh Eunsang mengecek keadaannya.

Dengan raut bingung Eunsang mengangkat jari telunjuknya yang terlihat mengeluarkan darah sedikit, tergores pisau. Seungyoun merengut bingung lalu langsung mengalihkan pandangannya ke arah pengawal Eunsang yang hanya meringis pelan sambil menggaruk belakang lehernya.

"Kukheon Hyung sudah kubilang tidak usah memanggil Dokter Cho ini hanya luka kecil" omel Eunsang pada pengawalnya itu, setelah tau pengawalnya yang membuat Dokter didepannya datang dengan raut sangat khawatir yang ditujukan kepadanya

"Maaf Pangeran, tapi anda terlihat sangat kesakitan tadi" ujar Kukheon mencari pembelaan tapi tetap dengan raut muka yang terlihat merasa bersalah kepada Seungyoun

"Maafkan saya Dokter Cho" ucap maaf Kukheon pada Seungyoun. Seungyoun hanya menggelengkan kepalanya pelan dan bernapas pelan karna lega yang dia pikirkan tadi tidak benar-benar terjadi.

Seungyoun menggiring Eunsang kearah wastafel yang ada disitu lalu mulai membersihkan luka Pangeran Eunsang yang terlihat sudah mulai mengering bekas darahnya.

"Kukheon-ssi tolong carikan salep luka dan plester luka" suruh Seungyoun sambil mengeringkan luka Eunsang dengan tissue bersih

"Ini Dokter Cho" kata Kukhoen sambil menyodorkan kotak p3k berwarna putih kehadapan Seungyoun. Seungyoun menerimanya setelah mengucapkan terimakasih.

.

Sekarang mereka bertiga Seungyoun, Eunsang dan satu pengawalnya, Kim Kukheon berada di kamar milik Pangeran Seungwoo menikmatik Teh hangat dan juga berbagai macam cemilan yang tadi di minta Eunsang pada pelayan yang tidak sengaja lewat, omong-omong tadi Eunsang melukai jarinya di dapur kecil yang disediakan diarea antara kamar Pangerang Seungwoo dan Pangeran Eunsang makanya tidak ada pelayan dapur disitu.

"Omong-omong bukankah pangeran tadi bilang ada kursus? kenapa malah ada di dapur?" Tanya Seungyoun

"Aku sudah melesaikan khursusku Dokter Cho dan tadi tiba-tiba ingin memakan buah jadi tadi aku sedang memotong apel tapi ternyata aku tidak berhati-hati makanya ini terjadi" jawab Eunsang sambil mengacungkan jari telunjuknya yang sudah diberi plester dengan rapi oleh Seungyoun

"Kenapa tak meminta pelayan saja?" tanya Seungyoun lagi, heran juga memiliki banyak pelayan harusnya di manfaatkan bukan? makan gaji buta pikir Seungyoun

"Tadi juga sudah saya tawarkan seperti itu Dokter Cho atau saya saja yang potongkan buahnya, tapi Pangeran Eunsang menolaknya" adu Kukheon pada Seungyoun

" Aku hanya tidak ingin merepotkan pelayan didapur utama, pasti mereka sedang sibuk sekali sekarang..." kata Eunsang

"Dan aku tidak akan aku membiarkan Kukheon hyung memotong buah, dia bahkan tidak bisa memegang pisau dapur dengan benar. Bisa-bisa buahku akan tercacah tidak berbentuk seperti dulu" lanjut Eunsang, memberikan alasannya serta mengingatkan Kukheon tentang kejadian Kukheon yang pernah mencacah buah karna menggunakan pisau dapur seperti menggunakan pisau senjata untuk menindungi diri.

"Maafkan saya Pangeran" mohon Kukheon, lalu mereka bertiga tertawa bersama.

"Pangeran Eunsang, bukankah sudah biasa pelayan dapur sibuk? kan itu memang tugas mereka" Kata Seungyoun masih tidak terima bagaimana pelayan kerajaan memakan gaji buta. Kalau dipikir-pikir kenapa juga Seungyoun sangat tidak terima dengan itu, sebenarnya Seungyoun tidak menemukan bahan pembicaraan lagi hanya itu yang terbesit dipikirannya jadi ya dia keluarkan saja. Lucu juga Seungyoun ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Heirs | Seungwoo X Seungyoun [Seungzz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang