AUF-11

28 6 0
                                    

Sunghoon berdiri di balkon menyambut matahari yang sudah terbit. Pagi ini suasananya sungguh menenangkan bagi Sunghoon. Jujur saja, ada aura berbeda saat berada di rumah ini. Bagi Sunghoon, dia seperti berada di rumahnya yang seharusnya.

Jay yang baru selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk mendatangi Sunghoon.

"Kau menyayanginya, benar?" Celetuknya tiba tiba.

Sunghoon yang paham arah pembicaraan Jay itu pun langsung menyahut.

"Tentu saja Jay. Dia adikku juga, kau jangan posesif seperti itu." Protes Sunghoon.

"Posesif? Tidak.. aku hanya bertanya." Jawab Jay tenang. Hanya wajahnya saja yang tenang, tapi hatinya gelisah.

Keheningan kembali menyapa keduanya. Hingga Jay kembali berbicara.

"Tapi apa kau yakin kau menyayanginya sebagai adik, bukan sebagai seorang gadis?"

Sunghoon langsung menatap Jay, seakan bertanya apa maksud dari pertanyaannya barusan. Tapi dia kemudian sadar dan menghela nafas pasrah.

"Aku tidak tau Jay." Ucapnya lalu mengalihkan pandangannya pada matahari yang sudah terbit. "Tapi aku tidak peduli aku menganggapnya adik atau sebagai seorang gadis. Yang pasti adalah aku ingin menjaganya dan melindunginya."

Jay pun mengangguk paham.

"Lalu bagaimana dengan mu?" Tanya Sunghoon. "Kau sepertinya sangat... mengkhawatirkan dirinya." Sunghoon terkekeh ringan.

"Aku? Aku baru berpisah dengan Giselle, bagaimana bisa aku langsung jatuh cinta pada gadis lain." Sanggah Jay sambil tertawa kecil. "Kau ini aneh-aneh saja!" Jay terkekeh geli.

"Oh, ya?" Nada bicara Sunghoon tiba-tiba berubah dingin. "Kau pikir aku buta hingga tidak bisa melihat bagaimana kau memperlakukan Nanda?"

Jay terdiam. Ada apa ini? Kenapa suasananya berubah tegang begini? Niatnya kan tadi hanya untuk menggoda Sunghoon, kenapa dia malah terpojok?!

Sunghoon menatap mata Jay, mencoba menelisik apa yang dipikirkan pria bermata elang itu.

Sunghoon berdecih kecil, lalu mengalihkan pandangannya. "Kurasa Giselle benar, kau sudah jatuh cinta pada adikmu sendiri." Ucap Sunghoon lalu pergi.

Tapi tiba-tiba dia berhenti di ambang balkon.

"Kau bodoh!"

Jay yang kesal mendorong Sunghoon ke dinding dan mengunci pergerakannya.

"Yak! Apa maksudmu dengan mengatakan aku bodoh?!"

"Karena kau memang bodoh! Bagaimana bisa kau tidak tau isi hatimu sendiri?! Yang di mana sebenarnya itu adalah penyebab kau berpisah dengan Giselle?!"

"Itu tidak benar! Giselle lah yang memang bersalah! Tidak ada hubungannya dengan Nanda!"

Jake yang sedang berada di kamar mandi, buru buru keluar setelah mendengar keributan itu.

"Apa yang terjadi pada kalian?!" Ucap Jake setelah memisahkan keduanya.

Sunghoon yang awalnya memasang wajah dingin, sekarang malah tertawa terbahak bahak. Butuh waktu beberapa saat agar Sunghoon dapat mengendalikan diri.

"Tidak ada Jake..." Jawabnya. "Aku hanya menguji mu Jay. Kita bersaing secara sehat, ya!" Ucapnya lalu pergi ke luar kamar, sambil masih tertawa.

Jay terdiam.

"Ngomong apa sih si Sunghoon?"

Jay kemudian mendelik menatap Jake.

"Untuk apa memikirkan Sunghoon?! Pikirkan saja baju mu yang belum kau pakai!" Teriak Jay kesal.

Ana Uhibbuki FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang