Tidak ada yang membuka suara lagi, banyak pertanyaan yang ingin Gesya tanyakan, tapi ia belum mengenal pria itu, apa aku harus bertanya siapa namanya?aku bahkan jarang sekali berinteraksi dengan manusia, aku berinteraksi hanya saat bertransaksi saja, apa yang harus aku lakukan?
Mereka pun sampai di desa, Gesya mengemas semua barang yang di beli tadi, pria itu pun sama, ia tidak banyak bicara.
pria itu mulai mengerjakan pekerjaannya,membangun pondasi rumah dari kayu dan papan, Gesya kembali ke pekerjaannya semula, mengurus kebun, beberapa lama kemudian, hari mulai gelap, Gesya mulai bergegas kembali, karna dia tidak berani berkeliaran malam, walaupun kebunnya di depan rumahnya sendiri, saat hendak kembali kerumahnya, Gesya memperhatikan pria itu yang sedang memasang atap dari jerami, pria itu sangat hebat, membangun rumah hanya dengan waktu setengah hari, rumahnya kecil, namun mana mungkin manusia bisa membuat rumah sendirian dalam waktu yang singkat.
Pria itu menyadari jika dari tadi Gesya memperhatikannya, iapun tersenyum, wajahnya di penuhi keringan, baju yang ia pakai juga basah kuyup akibat keringat.
"akhirnya selesai juga" pria itu menghampiri Gesya sambil tersenyum
Gesya yang menyadari itu langsung memalingkan wajahnya seolah-olah tidak melihat pria itu.
"aku ingin menginap di rumahmu satu hari lagi, rumahku belum selesai, aku belum membersihkan dalamnya"ujar pria tersenyum sambil mengelap keringatnya
Gesya menyetujuinya lalu meninggalkan pria itu.Waktu semakin gelap, semakin hening pula keadaannya, suara jangkrik mulai terdengar seperti alunan musik pembawa tidur, Gesya mulai menatap tungku api dihadapannya,pria itu duduk di sebelah Gesya sambil meminum teh hangat, perlahan-lahan Gesya memikirkan buku yang ia temukan, masih menjadi misteri, siapakah penulis buku itu?
"ekhem" pria itu membuyarkan lamunan Gesya lalu menatapnya
"maafkan aku, aku tidak sopan, seharusnya aku memperkenalkan namaku di awal, pasti kamu bertanya-tanya siapa namaku, di mana aku tinggal, dan mengapa aku harus tinggal disini" pria itu menatap Gesya yang menatapnya kembali, Gesya hanya mengedipkan matanya tanda penasaran
"aku, Ryuga Albern, aku tinggal di desa terpencil juga, tidak ada yang tau dimana desaku sangking terpencil nya, aku menjadi kepala desa termuda di sana, orang-orang di desaku perlahan-lahan menghilang, tidak pernah kembali, aku mencari informasi terkait kejadian itu, hingga sampainya di desamu, aku mendengar teriakan di tengah malam, aku melihat warga ku di kejar sosok yang menyeramkan, ia seperti menerkamnya, lalu mencabik-cabik badannya, aku hanya memiliki satu jari korban itu, menurut buku yang ku baca, aku harus mendapatkan buku yang hilang, di dalam buku itu terdapat misteri tentang iblis yang mengerikan itu, aku harus mendapatkan buku itu untuk membunuh iblis kejam itu" jelas Ryuga sambil menatap Gesya, tidak lama setelah Ryuga menceritakan tentang iblis itu, atap rumah Gesya seperti kejatuhan sesuatu, seperti ada seseorang yang duduk di atas, mengasah pedang
"Hahahaha, ceritamu sangat bagus, apa perlu aku memberikan hadiah untukmu?"seseorang tertawa di atas, tidak lama kemudian orang itu merusak atap rumah Gesya lalu melemparkan jari manusia.Gesya yang melihat itu sangat terkejut, iblis yang ia baca di buku memang ada, ia melihat sosok yang menakutkan di atas sambil menyeringai membawa pedang panjang yang di lumuri darah, mahluk itu memiliki tanduk, rambut berwarna merah dan gagah
"tunggu sampai ajal mu datang, sekarang bukan waktunya untukmu mati"iblis itu menunjuk Ryuga dengan pedangnya tanda ancaman
"berhentilah membunuh penduduk di desaku, atau aku yang akan membunuhmu"Ryuga mengepalkan tangannya sambil matanya memerah
iblis itu tiba-tiba menghilang lalu muncul kembali di belakang Gesya
"berhati-hatilah"iblis itu memegang pundak Gesya sambil berbisik, lalu menghilang kembali entah kemana
Ryuga mengambil jari yang di lempar iblis itu sambil menggenggamnya erat, matanya mulai memerah
"akhirnya muncul juga" gumam Ryuga
Gesya masih mematung tidak begitu yakin dengan apa yang dilihatnyaAku semakin penasaran dengan isi buku itu, aku harus rajin membacanya agar pertanyaan ku terjawab semua!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The devil
Fantasywanita yang mencari jawaban atas kejadian aneh yang menimpanya, mencari asal usul dirinya, dan di mana kedua orang tuanya. Dia tinggal sendiri di sebuah desa yang sepi, seperti tidak berpenghuni. Apakah dia bisa mendapatkan jawabannya? Apakah dia bi...