Part 5

7.9K 748 22
                                    

7 tahun telah berlalu

Semenjak kejadian beberapa tahun silam ,Jeno benar benar menjadi pribadi yang sangat tertutup dan pendiam tidak ada lagi Jeno yang selalu ceria di setiap hari nya ,setelah Apo pergi Jeno tidak pernah lagi mendapatkan kasih sayang dari Daddy nya karena sang Daddy sibuk dengan pacar baru nya ,sampai sampai Jeno ingin membunuh laki laki yang sering datang kerumah ini ,umur Jeno sekarang sudah 12 tahun ,terakhir dia mendapatkan kasih sayang 5 tahun lalu waktu Apo yang selalu mengurus nya

Terkadang Jeno melamun di atas balkon kamar nya , memikirkan papa nya yang tidak tau pergi kemana sampai sekarang tidak pernah ada kabar lagi darinya ,Jeno yang suka menangis dalam diam karena masih teringat kenangan nya bersama sang papa ,Jeno gak butuh harta yang Jeno butuhkan adalah kasih sayang yang dulu dia rasakan

"Paaaaa...." Panggil Dew dengan kalimat panjang nya

"Apa bocil ,mau apa kamu " Ujar Apo melihat ke arah sang anak yang dari tadi sibuk dengan alat alat komputer di depan nya

Dew menuruni sifat Mile dan Apo , percampuran otak cerdas mereka berdua benar benar menurun pada Dew ,Apo yang sekarang menjalankan kegiatan nya sebagai FBI dan Dew yang suka merentas akun orang orang tertentu membuat nya jadi kesenangan tersendiri

"Kapan kita bertemu dengan Daddy " Tanya Dew mengalihkan pandangan nya dari layar komputer sekarang melihat ke arah Apo

"Tidak ada Daddy ,mungkin suatu saat ,jangan bahas orang yang gak penting,masih bersyukur kamu masih hidup " Ujar Apo yang memang selalu mengeluarkan kata kata yang tidak enak tapi ada alasan tersendiri ,Dew tidak boleh lemah di mata orang lain

"Selalu saja tidak boleh ,padahal kan Dew mau bertemu dengan P'Jeno ,huh menyebalkan" Ujar Dew yang membuat Apo tiba tiba kangen pada sosok Jeno anak asuhnya yang selalu ceria dan bagaimana nasib nya sekarang dia tidak tau

"Kapan kapan kita kesana ,untuk membunuh Daddy mu juga ,sudah lama papa ingin membunuhnya" Ujar Apo sambil memainkan hp nya

"Gak boleh punya dendam pa ,nanti dosa masuk neraka ,mau papa masuk neraka " Ujar Dew

"Tau apa kamu tentang dosa anak kecil,sudah lah ,berdebat dengan mu tidak akan pernah ada ujung nya " Ujar Apo yang pusing sendiri meladeni Dew

"Paaaaaaaaaa..." Panggil Dew lagi dengan nada panjang nya

"Apa lagi anak kecil " Ujar Apo kembali menatap ke arah Dew

"Dew lapar mau makan " Ujar Dew turun dari kursi yang dia duduki dari tadi mengajak Apo untuk makan

"Ayo kita makan ,biar papa masakin untuk mu " Ujar Apo

"Makan diluar saja ,Dew bosan dirumah terus ,libur sekolah tidak menyenangkan" Ujar Dew yang selalu mengeluh jika libur sekolah

"Papa dulu sering bolos sekolah ,kamu malah rajin banget mau sekolah " Ujar Apo

"Yakan papa sama Dew beda ,papa dulu nakal sampe main sama om om terus lahir deh Dew nya " Ujar Dew kalau bicara gak pernah di filter dulu

"Matamu om om,gitu gitu juga duda ,ganteng,gagah,siapa yang gak mau sama dia " Ujar Apo tanpa sadar

"Cie papa merindukan Daddy ya,bilang aja kalau rindu ,nanti kita temuin mereka dirumah nya " Goda Dew

"Kenapa kita jadi bahas orang lain,ayo jadi makan atau enggak " Ujar Apo menahan salting nya di depan sang anak

"Ayo pa jadi " Ujar Dew yang terkikik geli melihat wajah papa nya memerah karena malu

.

1 jam kemudian mereka sampai di cafe yang tidak terlalu luas tapi nyaman untuk di singgahi

"Katanya mau makan tapi kenapa malah ke cafe ,mau makan apa kamu disini " Tanya Apo

"Dew gak mau makan pa ,hehehe,tadi cuman alasan aja ,Dew mau pesan minum aja ,samain sama papa ya " Ujar Dew yang di anggukin oleh Apo

10 menit kemudian Apo datang dengan membawa 2 minuman yang sama tapi sangat kaget ketika ada Jeno di hadapan nya sekarang

"Papa ,Jeno kangen " Ujar Jeno langsung mengeratkan pelukan nya di badan Apo ,Apo mati matian menahan tangis nya agar tidak dilihat orang lain

"Akhirnya kalian bertemu juga ,yeay rencana ku berhasil " Ujar Dew yang sudah merencanakan nya dari tadi siang ,Dew dan Jeno saling membalas pesan satu sama lain di waktu lalu ,membuat hati Jeno senang mendengarnya jika dia punya adik yang amat sangat pintar , keberuntungan ada di pihak Jeno mulai sekarang

"Apa anak nakal ini yang sudah melacak keberadaan mu hm " Ujar Apo menatap wajah Jeno yang baru sadar ternyata ada memar di pinggir sudut bibir nya

"Iya pa ,Dew yang memberikan ku pesan terlebih dahulu" Ujar Jeno dengan senyum nya

"Kenapa dengan bibir mu nak " Tanya Apo

"Daddy yang sudah melakukan ini pada ku pa " Ujar Jeno

"Phi di tampar oleh Daddy karena membela laki laki yang salah,padahal phi tidak salah tapi papa salah paham ,malah percaya pada laki laki kesayangan nya itu " Ujar Dew yang sudah tau semua cerita nya

"Kenapa tidak bilang pada papa Dew " Ujar Apo menjitak pelan kepala Dew

"Ya nanti papa gak percaya sama Dew ,yang penting sudah tau kan hari ini " Ujar Dew

"Ayo kita bicarakan ini di mobil,tidak enak jika ada orang lain yang mendengarnya" Ujar Apo membawa kedua anak nya kedalam mobil

Di dalam mobil

"Jeno gak mau pulang kerumah ,Jeno mau tinggal sama papa aja ,Jeno benar benar udah nyerah pa ,gak sanggup lagi sama kelakuan Daddy yang sekarang,semenjak Oma meninggal ,semua nya berubah drastis " Ujar Jeno mulai menangis ,dia benar benar putus asa sekarang tidak ada lagi tempat untuk mengadu ,hanya pelayan yang mau mendengarkan semua curhatan Jeno

"Jeno harus pulang nak ,kapan kapan papa akan bertamu kerumah mu ,hanya untuk mu ingat itu " Ujar Apo mengusap lembut kepala Jeno

"Kasihan P'Jeno pa ,apa Dew retas aja ya semua datanya biar tau rasa " Ujar Dew

"Jangan nong,Daddy bisa melacak mu dan kamu akan mati di tangan nya ,data sangat penting untuk hidup nya sekarang " Ujar Jeno yang sudah melihat betapa kejam nya sang Daddy jika sudah marah ,orang akan mati di hari itu juga

"Dew tidak akan mati dengan mudah ,karena papa selalu melindungi ku phi" Ujar Dew dengan senyum nya

"Minumlah dulu ,redakan tangis mu,mulai sekarang papa yang akan mendengarkan semua curhatan mu ,jika pulang sekolah mampir lah kerumah papa ,tapi ingat jangan mengajak siapapun " Peringat  Apo sambil memberikan minuman yang dia beli tadi ke arah Jeno

"Iya pa ,Jeno akan ingat kata kata papa ,makasih sudah mempertemukan phi dengan papa ,nong ku memang yang terbaik " Ujar Jeno dengan senyum nya

"Sama sama phi ,pa ayo kita antarkan phi pulang ,ini sudah hampir jam 9 malam ,nanti kalau Daddy pulang duluan melihat phi tidak ada dirumah bisa bisa kenak marah lagi " Ujar Dew

"Sejahat itukah dia sekarang nak " Tanya Apo

"Daddy jahat karena penyesalan nya terhadap papa ,Jeno juga pernah mendengar Daddy menangis memanggil nama papa " Ujar Jeno

"Penyesalan memang selalu datang di akhir " Ujar Apo membuat kedua anak nya mengangguk dengan kompak

2 jam telah berlalu ,sekarang mobil Apo berada tidak jauh dari rumah keluarga Romsaithong

"Kalau ada apa apa langsung hubungi papa nak,sungguh ketika mendengar cerita mu tadi ,pikiran papa jadi melayang kemana mana " Ujar Apo

"Aman pa ,nanti Jeno bakal ngehubungi papa ,kalau gitu Jeno pulang dulu ,kalian berdua hati hati di jalan ,sampai jumpa besok siang " Ujar Jeno keluar dari mobil sambil melambaikan tangan nya

















.
















.
















.

















.


















Next ?
Jangan lupa Vote dan Komen

Babysitter ( MileApo ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang