Kita pernah ketemu, walaupun hanya sebatas tatap yang singkat.
Raziq Fatih
****
Khaula POV.
Pernah dengar istilah tak kenal maka tak sayang? Pasti kalian pernah merasakan 'sayang' pada seseorang walaupun belum kenal.
Tapi, apa kalian pernah merasa memiliki perasaan lebih pada orang yang bahkan belum pernah kamu lihat secara langsung?
Hanya sebatas tahu namanya.Perkenalkan, namaku Khaula Cinta. Seperti apa yang aku bilang di awal, tak kenal maka tak sayang. Walaupun belum kenalan, tapi aku sayang kok, hehehe.
Oh iya, aku seorang penulis. Alhamdulillah, sudah beberapa cerita aku terbitkan. Awalnya hanya iseng, tapi lama-lama jadi 'candu' buat ilustrasi.
Seperti saat ini aku sedang menikmati secangkir matcha dingin di sebuah cafe yang kata anak-anak muda zaman now menyebutnya cafe estetik.
Sendiri. Iya sendiri.
Aku sering berkencan berdua hanya dengan laptop kesayangan ku selama hampir 3 tahun menemani hari-hariku.
"Permisi?"
Aku mengangkat kepalaku mendengar sapaan seseorang. Alisku mengernyit bingung, tak mengenali wajah asing orang ini.
"Ekhem" dia berdehem. Membuatku kikuk dan menggaruk jidat yang tak selebar lapangan bola.
"Iya?" aku hanya menjawab itu.
"Boleh saya duduk di sini?" dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru cafe. "Mejanya penuh semua, terus saya melihat meja anda masih ada satu kursi yang kosong,"
Aku ikut melihat sekeliling, dan benar aku baru menyadari betapa ramainya cafe sore ini.
"Iya, silahkan."
Aku kembali sibuk dengan pacarku. Oh maksudnya laptopku.
Beberapa menit berlalu tapi aku tidak mendengar ada suara di depanku. Lalu aku berinisiatif untuk melihat kedepan, apakah orang itu masih ada atau sudah pergi, hilang, dan tak kembali? Astaghfirullah, kenapa jadi lirik lagu.
Astaghfirullah, kenapa dia melihat aku seperti orang yang sedang mengintimidasi?
"Ekhem. Perkenalkan, nama saya Raziq Fatih," dia mengulurkan tangan dan tatapan itu berubah menjadi ramah.
Aku masih loading. Jarang ada lelaki yang dengan terang-terangan mengenalkan diri secara langsung begini padaku. Seringnya juga virtual.
"Khaula Cinta. Nama saya Khaula Cinta."
Aku menangkupkan kedua telapak tanganku di depan dada. Dia menarik tangannya kembali dan tersenyum maklum.
"Oh maaf, apakah anda masih kuliah?" Tanyanya.
Aku menggeleng dan tersenyum. "Saya tidak kuliah, tetapi bekerja."
Dia mengangguk tanda mengerti. Lalu tatapannya berubah menjadi serius. Aku yang di tatap demikian mendadak menjadi gugup.
Dia meletakkan kedua lengannya di atas meja dan sedikit mencondongkan badannya ke arahku.
Aku refleks memundurkan kepala.
"Boleh minta alamat rumahmu?"
Oh ya Allah. Aku kira dia akan mengatakan sesuatu yang membuatku takut. Ternyata hanya menanyakan alamat? Apa?! Alamat?! For what?!
"U-untuk apa ya?" Aku bertanya dengan gugup.
Dia tersenyum sangat manis di depan wajahku.
"Untuk meminta restu kedua orang tuamu."
Hah?! Yang benar saja! Kita bahkan baru bertemu pertama kali ini.
"Jangan sembarangan ya, Mas! Kita bahkan baru bertemu. Sepertinya anda terlihat sangat menyedihkan, mengajak seorang yang tidak di kenal untuk menjalin hubungan sakral secara mendadak. Dan secara tidak langsung anda menunjukkan sifat asli seorang lelaki. Memandang fisik!"
Entah keberanian dari mana aku nyrocos tiada henti di hadapan lelaki. Oh sialnya aku memaki pria tampan.
Aku buru-buru membereskan barang-barang bawaanku kedalam tas ransel maroonku. Sebelum aku beranjak dari duduk, dia menarik tali ransel milikku.
Aku melotot ke arahnya. Kurang ajar emang!
"Eh mba! Bukan maksud saya begitu. Kita pernah bertemu, walaupun hanya sekedar tatap yang singkat." Dia berkata dengan raut wajah serius.
Aku tahu, perkataan ku terlalu berlebihan padanya tadi. Sebenarnya aku juga tidak tega mengatakan hal demikian. Tapi aku terlalu takut.
"Kita pernah bertemu. Dan kita saling kenal," ucapan Raziq yang kali ini membuatku menegang.
Apakah Allah telah menggariskan kita untuk bertemu sekarang? Virtual mood ku?
****
@frdsuna.
21-06-22
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan cerita Cinta
SpiritualBintangmu tidak selalu menampakkan wujudnya setiap malam. Tapi dia selalu ada di situ, bahkan tidak berpindah tempat. Walaupun tak terlihat, tapi yakinlah bahwa dia selalu ada. ~Khaula Cinta Jangan bandingkan aku dengan senja, karena aku tak seindah...