🌼 " KEMBALI KE SEKOLAH " 🌼

5 0 0
                                    

"Mbok maafkan perlakuan saya kemarin,kemarin saya benar-benar syok saat pulang kerumah mendapati keadaan Salina seperti itu."Jelas Ferdi yang duduk di sofa dengan wajah kesedihan.

"Iya tuan,mbok paham.?"Sembari berdiri di hadapan Ferdi.

"Iya mbok,soal nya Salina belum benar-benar sembuh ia masih perlu istirahat yang banyak dirumah."

"Iya ,mbok dan Dila juga minta maaf sama Tuan karena tanpa si izin tuan kami melakukan itu."

"Oh iya Dila gimana pasti dia takut sama saya karena saya bentak."

"Tidak tuan dia tidak mempermasalahkan itu."

"Saya sebenarnya tidak mengapa baik mbok maupun Dila melakukan apapun untuk memulihkan kesadaran nya.Tapi untuk sekarang jangan dulu,karena otak Salina tidak begitu kuat untuk menampung banyak ingatan dan menyuruh mengingat memori nya."Terdiam sejenak.
"Sebenarnya saya berat untuk mengatakan ini."Menghembus nafas kecil dan dalam.Limah semakin penasaran dan sedikit cemas.
"Dengan berat hati hari ini adalah hari terkahir mbok Limah bekerja dengan kami."
Spontan mendengar hal itu membuat mak Limah terkejut bukan kepalang.

"Apa salah mbok tuan,apa karena kesalahan kami kepada Salina.?"Tebak nya.

"Mbok nggak salah, dan bukan karena hal kemarin.Dan seperti nya saya harus jujur sama mbok Limah."Dengan wajah sedikit sedih dengan mengerutkan dahi nya.

"Kenapa tuan.?"Semakin pensaran

"Saya sudah di pecat di perusahaan,dan rumah ini akan segera disita oleh bank.Dan sebenarnya saya juatru sangat berat untuk melepaskan mbok.Tapi saya tidak punya pilihan karena saya tidak akan mampu lagi untuk memberi gaji mbok."Jelas nya dengan penuh kesedihan sambil menunduk."

"MasyaAllah karena hal itu.Tuan nuhun gaji atau tidak di gaji mbok mah akan selalu bersama keluarga tuan.Mbok akan selalu jaga non Salina sampai akhir hayat mbok."Sembari memandang Ferdi dengan wajah keyakinan.

"Tapi mbok,gimana dengan Dimas anak mbok di kampung.?"Mengangkat wajahnya dan memandang mak Limah.

"Alhamdulillah sekarang Dimas anak mbok sudah bekerja di PT PLN persero jawa barat."

"MasyaAllah.Ternyata Dimas sudah sukses."

"Itu juga berkat bantuan Tuan dan keluarga."

"Tidak mbok itu semua berkat kerja keras mbok dan Dimas."

"Jadi apapun yang terjadi mbok akan selalu bekerja dengan tuan."Dengan nada serius.

"Makasih ya mbok."Ferdi pun spontan melangkahkan kaki nya dan segera memeluk Limah yang telah ia anggap seperti ibunya sendiri.

"Tuan juga sudah mbok anggap jadi anak mbok sendiri."

"Makasih mbok.?"Dengan memeluk Limah semakin erat.

***

Suasana pagi pertama di sekolah sudah mulai ramai.Setelah tiga pekan warga sekolah tak mengunjugi sekolah.Hari pertama di ruang kelas baru.

"Assalamualaikum."Sapa Ana dan Jeki bersamaan kepada seluruh manusia yang berada diruang kelas XI IPA 1.Kecuali Dila tak menanggapi kehadiran mereka.Melihat tingkah Dila aneh.Mereka pun langsung menghampiri nya.

"Dil kenapa?kok nggak bareng sama Salina.Kalian berantem ya.?"Tanya Ana sembari duduk di samping Dila.

"Kalian berantem ya,oh iya kenapa ya gue chat dan bahkan nelpon Salina berpuluh kali nggak pernah masuk lagi?Sambung Jeki penuh keheranan yang tepat di belakang mereka berdua.

Dila menghembus nafas kecil dan mengarahkan wajah nya di hadapan mereka.

"Nggak kok.Kita nggak pernah berantem.Cuma gue sedih aja Salina belum balik dari luar negeri."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENYISAKAN RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang