"Neng pokonya nggak boleh pergi ke ultah nya neng Ana."Sembari mengambil nasi ke piring dan lauk pauk untuk di hidangkan kepada Salina.
"Yah,tapi itu temen sekelas aku mak."Dengan raut wajah memelas
"Nggak boleh pokok nya,neng makan dulu."Sembari meletakan makanan di depan Salina di meja makan.Mereka pun duduk saling berhadapan.
"Neng tau hukum nya merayakan ulang tahun dalam islam?."Salina pun menggelengkan kepala nya dengan keadaan mulut tengah mengunyah.
"Dalam islam nggak ada yang nama nya merayakan ulang tahun itu nama nya tasyabuh."
"Tasyabuh,itu apaan mak?"Tanya nya penuh keheranan dan menghentikan makan nya sejenak.
"Tasyabuh itu suatu perbuatan yang menyerupai kaum kafir,seperti ultah tadi,kalau neng pergi berarti neng mendukung aktivitas tasyabuh yang dilakukan temen neng."
"Ya udah deh ,Salina nggak bakal dateng."Dengan kondisi wajah sedikit cemberut.
"Eleh..eleh neng kok cemberut,mak merasa bersalah kalau neng seperti ini,kan mak lakuin ini untuk kebaikan si eneng."Ujar mak Limah dengan nada teratur dan logat sunda nya.
"Iya,Sal bercanda kok.Nih Sal senyum."Dengan senyum semeringai.
***
Aktivitas sekolah kembali berjalan normal setelah libur akhir pekan usai.Hari senin dimana hari ini pelaksanaan upacara bendera yang telah menjadi rutinitas setiap hari nya.Seluruh siswa -siswi dan para guru-guru melaksanakan upacara bendera.
"Saya mau mengumumkan karena masa jabatan ketua osis di sekolah ini sudah hampir habis. Jadi,kita akan melakukan pergantian ketua osis baru dan merekrut anggota osis baru juga.Yang dimana telah ada dua pasang calon ketua dan wakil osis baru.Bapak akan bacakan pasangan calon osis baru yang pertama yaitu Arya dari kelas xii bahasa 1 dan Alfian kelas xii bahasa 1.Dan untuk pasangan nomor dua yaitu Diki dari kelas x ipa 1 dan Hendra xi ipa 1."Ujar kepala sekolah dalam pemberian amanat upacara.
"Diki ikut juga.?"Bisik Salina pada Dila yang bediri di samping nya dengan kedua tangan di belakang.
"Iya Sal,gue juga baru tau.Yang pasti nya gue bakalan bingung mau pilih Diki temen kelas kita atau kak Alfian."Ujar Dila.
Setelah setengah jam mengikuti upacara bendera akhir nya telah usai.Pemimpin upacara pun membubarkan barisan upacara.Para siswa-siswi pun kembali ke kelas nya masing-masing.
"Dik,good luck ya?"Ujar Dila saat hendak berjumpa Diki teman sekelas nya yang termasuk orang tercerdas kedua di kelas setelah Salina.
"Siapp."
Mereka pun duduk di bangku nya masing-masing.
"Sal ,Dil kenapa nggak dateng ke ultah gue?"Tanya Ana dengan raut wajah super cemberut.
"I...i..iya maaf An,gue ketiduran terus hujan."Jawab Salina dengan sedikit terbata.
"I..iya An,karena hujan nya lebet banget jadi nggak bisa dateng."Sambung Dila lagi.
"Kan mobil kalian ada."Tukas Ana dengan raut wajah tetap kesal.
"Maafin kita ya An,gue janji gue dan Dila bakal kasih kado spesial buat lho."
"Guee nggak ngarep kado Dil,gue ngarep kehadiran kalian karena gue mau kenalin kalian sama orangtua gue."
"Maafin kita ya An,tolong jangan marah."Salina pun memeluk Ana dan di ikuti oleh Dila.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYISAKAN RINDU
SpiritualeAtas insiden yang menimpa Salina malam itu. Semua cerita sekejab menjadi berubah,tak lagi sama.Semua tinggal goresan masa,semua tinggal haluan belaka,dan semua telah menjadi kenangan terindah Salina.Siswi kebanggaan guru-guru itu telah menjadi sisw...