Part 3A

330 68 7
                                    


" Yeobseo" dengan berat hati Myungsoo mengangkat panggilan dari Sam

Managernya itu pasti akan menanyainya dimana sekarang, kapan dia akan pulang ke Seoul dan mengerjakan semua jadwalnya yang sudah diatur oleh agensi.

"Kapan kau akan pulang? kau tau kan? minggu depan ada acara talk show, aku sudah mengirim semua jadwalmu bulan ini ke email. Sebaiknya kau cek emailmu"

Prediksinya benarkan?

"apa kau ingin aku menjemputmu? kirim alamat rumah temanmu itu sekarang" Sam kembali menanyai Myungsoo

" Aku ingin cuti"

" Mwo? kenapa mendadak sekali? Agensi sudah tanda tangan kontrak dengan brand dan produser acaranya" Myungsoo memijit pelipisnya. Suara Sam membuat kepalanya pening

" Aku akan bayar denda kontraknya"

"Astaga! Oh Tuhan apa salahku..." Myungsoo ikut prihatin pada Sam, tapi bagaimana lagi? Urusannya disini belum selesai. Dia belum bicara baik-baik dengan Suzy, hubungannya dengan ayahnya juga belum membaik.

"Alasan apa yang harus kupakai agar kau bisa cuti mendadak eoh? " Myungsoo bisa mendengar helaan nafas berat Sam yang terdengar putus asa

" Apapun, pakai alasan apapun" Myungsoo tersenyum kecil ketika Jaebom memberinya isyarat untuk masuk ke toko bunga milik pria paruh baya tersebut.

" Hyung... aku minta maaf karena terus merepotkanmu. Kututup" Myungsoo mengakhiri panggilannya dengan Sam dan segera menghampiri ayahnya.

" Kau jaga kasir" Myungsoo tersenyum lebar lalu mengangguk mengerti.

Sementara Jaebom mulai merangkai bunga untuk pesanan, ia melirik Myungsoo yang tampak mengamati segala peralatan yang ada di kasir.

" Aboji, kapan kau membuka toko ini lagi?" Myungsoo bertanya sembari mengamati Jaebom.

Dulu ibunya seorang florist dan toko ini ditutup sejak ibunya meninggal.

" Setelah pensiun" Myungsoo mengangguk mengerti.

" Anyeonghaseyo" Pandangan Myungsoo beralih ke pintu masuk dan mendapati Minju dan Hyemi disana.

Myungsoo memperhatikan baik-baik gadis kecil bernama Hyemi itu, dia datang bersama dengan istri Hyunsung alih-alih bersama dengan Suzy.

" Eo! Hyemi-ah" Jaebom langsung menghampiri Hyemi

" Haraeboji, eotte? apa bunga irisnya sudah siap?" Hyemi bertanya dengan semangat membuat Jaebom tersenyum lebar.

" Gaerom, kau bilang bunganya untuk Heechan, kan?" Jaebom menepuk pelan puncak kepala Hyemi.

" Ne, eomma bilang bunga iris lambang persahabatan. Hyemi akan jadi sahabat Heechan dan menjaganya" Jawab Hyemi dengan wajah cerianya.

Myungsoo tersenyum samar melihatnya. Hyemi gadis yang ceria sama dengan Suzy.

" Ibumu tak ikut ?" Jaebom bertanya dan menyerahkan bunga pesanan Hyemi.

" Aniyo, eomma masih dirumah" Hyemi tersenyum ketika menerima bunganya

" Hyemi menginap ditempatku" Ujar Minju, Jaebom mengangguk mengerti

" Eo! Samchon yang di pemakaman" Kedua mata Hyemi membulat, lalu beberapa detik kemudian ia tersenyum ramah ketika melihat Myungsoo tersenyum padanya

" Ne, kau benar" Ujar Myungsoo

" Samchon, iraemi mwoeyo?" Hyemi bertanya, kedua matanya terus menatap Myungsoo tanpa berkedip.

" Kim Myungsoo" Myungsoo menjulurkan tangan kanannya pada Hyemi

Apologize (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang