1

643 63 0
                                    


.
.
.

۝



Aji meninggalkan ruangan kelasnya setelah membuat agenda kegiatan untuk acara festival sekolahnya selesai. Kini ia membawa kakinya berjalan menuju parkiran, karena ada banyak masalah hari ini Aji ingin segera meninggalkan tempat ini dan bergegas untuk pulang ke rumah lantas merebahkan dirinya pada kasurnya yang empuk.

Namun semua angan-angannya tentang kasur empuk itu langsung hancur ketika melihat sosok perempuan yang sedang menatap sinis kearahnya dari ujung koridor. Matanya seakan menyala diantara gelapnya lorong, tangannya berkacak pinggang, Aji melihatnya ngeri. Seakan perempuan itu akan menerkamnya sebentar lagi.

"buset masalah nih" batinnya.

Enggan untuk berpapasan dengan perempuan tersebut Aji memilih untuk memutar balik tubuhnya dan sudah berancang-ancang untuk lari jika sewaktu-waktu perempuan tersebut mengejarnya.

Namun telat, perempuan itu lebih dulu berteriak. Suaranya menggelegar diantara ruangan-ruangan kelas. Sekolahan yang memang sudah sepi membuat teriakannya menggema mengisi seluruh gedung.

"AJIIIIII SINI LO, AJIIIII"

Aji berdecak, ia akhirnya pasrah. Membalikkan badannya lagi dan berjalan menuju arah perempuan tersebut.

Kini ia berdiri tepat didepannya, Aji hanya diam saja enggan memulai pembicaraan.

"Ji ada yang mau gue omongin" Perempuan itu yang memulai pembicaraan.

"Yas, bisa ga kita ngobrolnya di chat aja? Gue lagi capek banget serius. Lagian mau ngomongin apa lagi si? Agenda udah gue bikin kok, tenang aja"

"Bukan masalah itu, ji"

"Tuhkan, udah ah kita ngobrolnya di chat aja bye Yasmin". Aji melambaikan tangannya dan meninggalkan Yasmin.

Yasmin berdecak kesal karena selalu seperti ini jika ia ingin berbicara dengan Aji, sebenarnya tidak masalah jika memang mereka harus berbicara lewat chatting tapi sifat Aji yang suka meng-hide bubble chat dari orang lain yang membuatnya kesal. Terkadang jika ada hal yang ingin dibicarakan dengannya lewat chat tapi dia tidak juga membalasnya, Yasmin akan bulak balik sosial media untuk mengirimi pesan pada Aji lewat sosmednya. Yasmin tidak pernah berani untuk menelepon, karena takut mengganggu. Bukan hanya kepada Aji, tapi juga semua orang.


۝

Ajinata ketu
Mau ngomongin apa Yas?

Wina ngebatalin buat tampil di
festival nanti

Lo serius?
Kenapa baru ngomong sekarang?

Kan lo yang minta buat ngobrol
dichat aja bego
lo tau ga kenapa gue tadi keliatan marah banget?
ya karna itu.


Ko bisa sampe ngebatalin?
Ada apa emangnya?

Lo harus tau, Wina ngebatalin
karna si Haris mantannya bakal
tampil collab sama pacar barunya
itu loh si Alana
gimana ga pusing gue:(


Cuma gara-gara itu doang?
Sumpah ya Wina kalo sekarang
ada disamping gue udah gue
geprek
Katanya seleb, ko goblok karna cinta

lo bukan seleb juga goblok ji

anjweng
dahlah pusing tar gue tanyain lagi
ke si Wina

Yasmin menghela nafasnya mengingat akan festival yang akan dilaksanakan kurang lebih 1 minggu lagi. Festival seni yang akan diikuti oleh seluruh warga sekolah dimana setiap kelas setidaknya harus menampilkan 3 penampilan. Kedudukannya sebagai sekretaris di kelasnya, Aji sebagai ketua kelas menyuruhnya untuk mencari siapa yang akan tampil diantara teman-teman sekelasnya. Awalnya tidak ada yang mau untuk tampil karna alasan malu katanya. Tapi setelah dibujuk dan dirayu akhirnya ada beberapa murid yang akan menjadi perwakilan kelas 12 mipa 1.

Semua teman sekelasnya sepakat untuk memilih Winasya aulia, selebgram dengan 50k followers. Bukan hanya sekedar tenar, Wina juga memang berbakat. Dia salah satu vokalis band sekolahnya. Maka dari itu tidak heran jika seluruh teman sekelasnya memilih dia.

Awalnya Yasmin sangat berterimakasih padanya karena mau untuk mewakili kelasnya, tapi setelah tadi siang Wina berbicara padanya Yasmin jadi kesal.

"Yas, kayaknya gue ga bisa deh. Lo tau kan Haris mau tampil juga mana collab lagi, suara Alana lebih bagus daripada gue jadi gue insecure".

Yasmin sempat membujuknya untuk tetap tampil tapi Wina tetap pada pendiriannya untuk mengurungkan niatnya tampil di festival nanti.

"Ga usah insecure Win, kan lo vokalis band juga dan semua orang juga tau suara lo bagus"

"gue takut gue cemburu Yas, gue belum bisa move on"

Yasmin menyimpan ponselnya diatas meja, lalu merebahkan tubuhnya dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Hari ini berat, tidak tau apakah besok lebih baik atau malah lebih buruk. Yasmin mengistirahatkan tubuhnya setelah seharian mengurus masalah festival.

۝
.
.
.

Don't forget to follow and vote for more update, see u!!

Festival and UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang