.
.
.
Suara merdu mengalun memenuhi atmosfir, membuat siapapun yang mendengarnya akan merasakan apa yang sang penyanyi rasakan. Petikan gitar oleh jari-jari Januar seakan menjadi pelengkap yang sempurna. Januar tidak bohong, dia memang berbakat. Dibalik sosok ceplas-ceplosnya ternyata dia menyimpan sosok yang terlampau jauh dari sosok Januar yang aslinya. Siapa sangka jika Januar yang suka bertingkah absurd kini duduk gagah memangku gitar dengan jari-jari yang menari diatasnya. Mengalun mengikuti irama lagu yang dinyanyikan oleh gadis cantik disampingnya. Bukan hanya itu, Januar juga sesekali bernyanyi mengikuti lirik-lirik lagu yang dinyanyikan oleh teman kolaborasinya itu. Suaranya begitu merdu, membuat para penonton tidak luput pandangannya pada dirinya.
Begitu juga dengan Wina, duduk disamping Januar menyanyikan setiap lirik dari lagu yang sudah ia siapkan. Sebuah lagu yang begitu related dengannya. Suaranya mengalun indah, parasnya yang cantik juga membuatnya menjadi pusat perhatian para penonton. Keduanya sempurna, Wina dan Januar mampu menyajikan kolaborasi yang begitu harmonis.
Just give me a reason, just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent, and we can learn to love again
It's in the stars, it's been written in the scars on our hearts
That we're not broken just bent, and we can learn to love againWina berharap laki-laki yang tengah menatapnya itu bisa mencerna tiap bait lagu yang ia nyanyikan.
Yasmin berusaha untuk tidak menjambak gadis itu sekarang juga. Shela terus menerus menempel pada Aji. Memang, Yasmin tidak ada hak untuk cemburu seperti ini— lagipula dia bukan siapa-siapa Aji. Tapi entah kenapa rasanya Yasmin begitu panas tiap melihat Shela dan Aji yang selalu berdekatan.
Kini ketiganya masih berdiri pada koridor kelas 11 Ips 3 itu. Sekelilingnya sepi karena semua murid tengah asik menonton penampilan-penampilan diatas panggung festival. Ada beberapa murid sebenarnya, namun mereka berada didalam kelas menunggu pameran kelas mereka.
"Gue duluan" Yasmin melenggang pergi meninggalkan dua insan yang tengah bergandengan itu.
Yasmin kembali ke lapangan untuk melihat penampilan sahabatnya, diluar dugaannya ternyata Januar begitu sangat memukau hari ini. Sampai-sampai Yasmin tidak bisa menyangka bahwa yang tengah tampil itu adalah sahabatnya sendiri. Yasmin berniat mengajak Reyna untuk bersorak untuk Wina dan Januar, namun ia urungkan karena Reyna disampingnya tengah sibuk merekam penampilan mereka.
Penampilan selesai, Wina dan Januar kompak membungkuk tanda mengakhiri penampilan mereka yang disusul oleh riuh tepukan tangan ratusan penonton. Pujian-pujian mereka layangkan untuk dua sejoli itu, penampilannya memukau yang sepertinya akan menjadi topik hangat beberapa hari kedepan. Membuat Januar yang sepertinya akan semakin dikenal warga sekolah, dan bisa saja membuatnya digilai oleh para siswi-siswi sekolah ini— menyaingi popularitas Haris. Sedangkan Wina, semua orang juga tahu bahwasanya gadis ini adalah primadona sekolah— membuat para siswa-siswa semakin menaruh hati padanya.
Yasmin, Reyna, Wina, Januar, Diki, dan Aji kini tengah berkumpul bersama dibackstage— begitu pula dengan Shela. Pujian-pujian terus menerus Januar terima, membuat wajahnya sedikit memerah akibat malu. Teman-temannya benar-benar merasa terpukau atas apa yang telah ia lakukan dipanggung festival tadi, begitu pula dengan Wina yang selalu memujinya sebagai teman duet paling sempurna.
"Gue ga nyangka lo bisa nyanyi Jan, gue bangga sama lo" Secara dramatis Aji merengkuh Januar kedalam pelukannya membuat seisi ruangan tergelak.
Sedangkan Januar susah payah untuk melepaskan diri dari rengkuhan tangan Aji, namun nihil tenaganya kalah jauh dari Aji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Festival and Us
FanficFestival seni tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah dan mewajibkan seluruh siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Bagaimana kisah Aji dan Yasmin yang saling menyukai gara-gara mengurus persiapan festival? Start 27 june 2022 End 14 novemb...