1. LUKA YANG MEMBEKAS

0 1 0
                                    

Kamu ga harus mengerti semua urusan orang lain. Ada saatnya kamu masa bodo dan tetap mementingkan dirimu sendiri.

🎧 Rumah singgah - Fabio Asher 🍒


🍍🧡🍍🧡🍍🧡


"Morning ayangku" Ucap Jeyya sembari tersenyum manis pada Zeva yang sedang membaca novel dan mendengarkan lagu pada earphone

"Morning too"

Kiara menghampiri  sahabatnya yang kini sedang asik mengobrol satu sama lain "Oii, nanti sepulang sekolah kalian ada acara nggak?. " Tanya Kiara

"Nggak ada sih kalau gw" Sahut Sheva

"Ngga ada" Ucap mereka serempak

"Gimana kalau kita nonton ke arena balapan?. " Tawar Kiara sembari tersenyum

"Ngapain?. " Tanya Zeva sembari melepas earphone nya

"Cuci mata gitu"

"Hm"

"Jdi Lo ikut ga Ze?. " Tanya Jea

"Ikut aja"

"Eh guys guys, gw denger-denger di kelas kita bakalan ada murid baru loh" Celetuk Sheva sembari berlari kecil kearah mereka

"Cowo atau cewe?. " Tanya Jeyya

"5 cowo"

"Ga salah Lo?. "

"Nggak"

Lima menit setelahnya, Bu guru memasuki kelas sembari diikuti oleh 5 murid cowo yang biasanya dijuluki sebagai Most wanted, ya mungkin setelah ini mereka akan menjadi most wanted sekolah itu.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,  selamat pagi anak-anak"

"Walaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi juga Bu" Jawab siswa-siswi serempak

"Baiklah, kalian silahkan perkenalkan diri" Ucap Bu Silvia

"Salken gw Skala Devano Zernlionard, panggil aja skala" Ucap cowo berbadan tinggi, beralis tebal, dengan tatapan tajam nya

'ganteng banget, jadi pacar aku yuk'

'Sisain cowo kayak dia satu bisa ga ya'

'ayanggg'

'gantengan juga gw'

"Hai gw Jeano Gafkar Alister, panggil aja Jean or Jeano" Sahut cowo disamping Skala

"Gw Anggara Pradipta, panggil aja gara"

"Gw Alshaka Narendra, panggil Sakha"

"Hai cantik gw Briano Geraldo, panggil aja Brian"

"Baiklah, kalian silahkan duduk di bangku yang masih kosong ya" Celetuk Bu Silvia sembari meletakkan buku nya

"Hai cantik gw duduk disini boleh?. " Tanya Shaka pada Zeva, namun sebelum Zeva sempat menjawabnya, tempat duduk itu sudah terlebih dahulu diduduki oleh Skala

"Gw duluan" Ucap Skala

"Iya deh si bos mah" Celetuk Shaka lalu beralih tempat duduk

Zeva memilih untuk diam saja saat pelajaran, Skala melirik gadis itu yang sedang membaca novel nya.

Bel istirahat berbunyi

'Skala, boleh fotbar ga?. '

'ihh kak ska ganteng banget, hwaa jadi pengen milikin'

'kak jadi pacar aku aja yok'

'eh btw kak skala cocok deh sama kak Clara, iya ga?'

'sama kak Zeva cocoknya'

'dahlah cocoknya sama gw'

"Hai Ska, pulang sekolah ada acara ga?. " Tanya Clara sembari genit ke skala, Zeva memutar bola matanya malas

"Ga"

"Jalan sama aku yuk?. "

"Ga bisa"

"Kenapa? Aku kurang cantik? Ntar aku make up lagi deh biar bisa jadi cantiknya kamu" Ucap Clara masih di posisi nya tadi

Zeva menghembuskan nafasnya lalu melangkah keluar dari kelas menuju tempat favorit nya yaitu perpustakaan

"Ga peduli"

"Ish ska, aku kurang apa sih ? Cantik iya? Kaya iya"

"Lo ga penting" Jawab Skala ketus sembari melangkah keluar kelas menyusul Zeva menuju perpustakaan

Zeva kini sedang memilih-milih buku novel di perpustakaan itu, karena stock novel nya sendiri dirumah sudah menipis belum beli lagi

Kini perpustakaan sedang sepi karena berbagai siswa-siswi jarang mengunjungi perpustakaan, padahal seharusnya mereka rajin ke perpustakaan supaya mendapat wawasan yang luas

"Sayang" panggil Skala sembari memeluk Zeva dari belakang

Zeva menepis tangan Skala, lalu menoleh pada cowo itu "Kenapa? Katanya gamau publik hubungan kita? Kenapa sekarang manggil sayang?. "

"Kan cuma di sekolah, lagipula ini sepi sayang"

"Sama aja, Lo kenapa disini? Kenapa gak sama Clara aja?. " Tanya Zeva cuek sembari melanjutkan aktivitas nya mencari buku novel

"Oh cewe cantik tadi namanya Clara, ish sayang kok pakai Lo-gue" Protes Skala sembari mengikuti Zeva dari belakang

"Terserah gw"

"Ayang cemburu?. " Tanya skala mulai jahil pada Zeva

"Ga"

"Kalau aku iyain ajakan cewe tadi jalan gimana ay?. "

Zeva memutar bola matanya malas "Ya terserah Lo"

"Kok gitu"

"Ya trus gimana lagi?. "

Skala memegang pergelangan tangan Zeva membuat gadis itu berhenti di tempat nya "Ay nanti pulang sekolah kita bareng, nanti sekalian aku beliin ice cream, mau kan?. "

"Beneran?. " Tanya Zeva berbalik ke Skala dengan pipi nya yang chubby membuat nya terlihat menggemaskan

"Iya sayang, udah jangan cemburu-cemburu lagi, aku gaakan tertarik sama cewe modelan kayak gitu, gada yang lain, cuma kamu" Ucap Skala sembari mengecup pipi chubby milik Zeva

Zeva menyodorkan jari telunjuk nya pada Skala "Okay janji?. "

"Iya janji sayangnya Skala" Jawab Skala sembari mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking kekasihnya

To be continued

Ada yang tau konflik di part selanjutnya?

Romantis dulu biar asik ya, wkwkwk

Jangan lupa tinggalin jejak berupa follow, vote, and comment

See u

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SACRIFICE OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang