01 - I've faith in you

11 2 0
                                    

--DEFEAT SILENTLY--

"Peran sosiologi pada tingkat masyarakat adalah mengkaji berbagai hal publik seperti kejahatan dan hukum, kemiskinan dan kekayaan, sekolah dan pendidikan, komunitas perkotaan, dan juga gerakan sosial."

"Seperti Teori Konflik dan Alienasi, Karl Marx, melalui Teori Konflik-nya, Karl Marx menjelaskan tentang bagaimana peran konflik dalam memicu terjadinya suatu perubahan. Konflik-konflik ini yang muncul secara konsisten selama masa revolusi sosial akibat dari adanya “antagonisme kelas”. Teori ini menjadi lebih menarik melalui konsep Borjuis dan Proletar yang dikemukakan oleh Marx. Munculnya teori ini akibat dari adanya konsep kaum Borjuis yang melakukan penindasan terhadap kaum proletar. Kaum borjuis dianggap sebagai kaum revolusioner yang mewakili perubahan radikal pada struktur masyarakat. Kaum borjuis ini menggunakan kekuasaannya dalam berbagai hal yang dapat berdampak pada perilaku diktator dengan mengeksploitasi kaum-kaum proletar. Kemudian, selain teori konflik, Marx juga mengemukakan tentang teori Alienasi. Dalam Teori Alinenasi dijelaskan tentang hilangnya kendali seseorang akan hidupnya. Hal tersebut akibat dari kontrol yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kuasa."

Semua kalimat yang di ucapkan Joseph beberapa menit lalu terngiang di kepala Orion, remaja itu terus mengagumi guru barunya itu, bagaimana caranya menyampaikan pelajaran, semuanya sangat mudah di mengerti hingga membuatnya terkagum. tetapi, ada satu hal aneh yang membuat Orion bingung.

...

Pria berusia  45 tahun itu menutup buku tebalnya, ia berdiri lalu bergerak menuju jendela yang terbuka, udara segar menerpa wajah senjanya begitu saja, sungguh sejuk dan menenangkan. tetapi, baginya ini hanya tipuan dunia, bahwa sebenarnya dunia ini kelam dan tak seindah itu. bahkan tak sebaik kelihatannya.

Saat baru memasuki kelas XI-4, suasana yang pertama kali ia rasakan adalah, ketenangan. ntah kenapa kelas ini begitu sunyi dan tenang, tak seperti yang ia bayangkan. lantas mengapa guru mereka memilih meninggalkan ruang kelas ini?

Joseph sepertinya salah menilai. semua murid dikelas ini, baik. dan tau tata tertib serta etika.

Namun ia tak banyak bicara, cukup menjelaskan materi, dan tak ada lagi yang ia bicarakan selebihnya.

Saat ia kembali kekursinya, ada seseorang yang menyorot perhatiannya. dia duduk di paling belakang dan sibuk dengan gumpalan-gumpalan kertas di mejanya.

Namun ia tak terlalu memperdulikan itu, dirinya disini hanya untuk mengajar. selebihnya, tak ada.

Ia tak mau terlalu ambil rumit dengan semua yang ia jalani sekarang, rasanya dunia hanya sebuah panggung yang sebentar lagi akan selesai. tak ada yang perlu dipermasalahkan, hanya jalani semua dengan santai, apapun yang terjadi. sudah tak ada harapan lagi, terlebih bagi seorang manusia kolot sepertinya.

Seorang siswa mengangkat tangannya, dan bersamaan dengan Joseph yang menatap ke arahnya, bel telah berbunyi, menandakan tugasnya sudah selesai dan baginya, tak ada lagi yang perlu diurus.

Melihat Joseph sudah merapikan barang-barangnya, remaja itu menurunkan tangannya dengan kecewa.

Mungkin lain kali saja.

...

"Tuan Narrow!"

Seseorang memanggil pria dengan pundak sedikit bungkuk itu, dirinya menoleh, ah, ternyata itu adalah si wanita berkacamata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEFEAT SILENTLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang