5.flashback 2 tahun lalu (part2)

24 7 2
                                    

"Sorry mer Ngerepotin, oh ya uang yang tadi kamu buat bayar bakso besok aku bayar tapi nyicil ya mer?".

"Apaansi.. Gak usah ay lagian kan gue tadi makan banyakkk banget jadi gue yang bayar lah, gak usah dipikirin gue ikhlas kok bye!!"

Mobil limusin yang ditumpangi oleh Merlin pun pergi,aku hanya bisa terdiam dan melambai lambai kearah mobil limusin itu.

Selang beberapa detik setelah mobil limusin itu sudah terlihat cukup jauh, aku lalu memasuki rumah untuk beristirahat.

"Assalamu'alaikum bun.. Nia pulang!" Ucapku memasuki kedalam rumah.

Aku melihat sekeliling rumah yang berantakan, sepertinya aku tahu siapa pelakunya. Kemudian aku berlari mencari keberadaan bunda.

Aku berlari dan berlari menyusuri setiap ruangan yang ada di rumah, dan berhenti tepat di dapur yang melihat bunda sekarang sedang membereskan pecahan kaca.

"E.. Anak bunda sudah pulang, ayo makan dulu nak kalau gak gitu ganti pakaian dahulu!" ucap bundaku bergetar, aku tahu bundaku pasti habis menangis.

"Tangan bunda berdarah!" Aku melihat tangan dan jarinya mengeluarkan banyak darah. Saat aku ingin membawa bunda kedepan, bunda dengan lembut menolak dan berkata.

"Gapapa nak, kamu sana ganti baju terus makan!"

"Gak! Ayo nia obatin didepan itu biar nanti nia yang beresin" Ucapku dengan menyeret bunda kedepan untuk mengobati luka bunda, dan bunda yang pasrah untuk ku obati.

"Ayah kenapa lagi bund?" Tanyaku pelan pelan.

"Gapapa, yang penting kamu jangan bilang dika ya kalau bunda sama ayah habis berantem!? Kamu tahu sendiri kan adikmu dika kalau marah?" ya.. Minggu lalu saat dika tau bahwa ayah mengambil uang bunda untuk berjudi, dika hampir membuat ayah masuk rumah sakit.

Untung saja yang menyaksikan kejadian ini hanya aku, kalau saja itu dika bisa bisa dia membunuh ayah? Ngeriii..

Saat ini dika masih ada pertandingan basket di SD nya. kalau nizam? Masih ada di tk nanti sore baru akan pulang.

Beberapa menit kemudian setelah membersihkan luka bunda dan menyuruhnya untuk istirahat walaupun sempat menolak, aku membersihkan seisi rumah yang tadi sangat berantakan seperti kapal pecah agar tidak diketahui oleh dika.

Tadi saat aku menanyai bunda tentang kenapa ayah berantem dengan dia, bunda hanya menjawab :

"biasa nak" Jawabannya membuat ku langsung memikirkan kalau dia 'ayah' begitu karna tidak diberi uang oleh bunda.

Rasanya sekarang aku ingin mengumpati ayahku ini tapi aku takut durhaka pada orang tua dan diubah menjadi baru seperti 'malin kundang'.
_______

Selesai membersihkan seluruh kerusakan tadi aku pun merebahkan tubuhku kekasur kesayanganku.

"Ugh.. Waktunya bermalas malasan hehe.."

Setelah aku menidurkan badanku ke kasur, tiba tiba handphone yang ku taruh dibalas samping kasur bergetar dan menampilkan notifikasi chatan nomor yang tidak ku kenal.

"Hmm? Siapa si?". Aku mengambil handphone ku lalu membuka isi chattan tersebut.

"Siapa sih yang ngasih nomorku ke dia mana gak minta izin dulu sama aku ishh!"

"Mending main pou aja,lebih seru"

'Ting ting ting' baru saja aku membuka aplikasi pou, si fina malah mengechatku.

"Ck.. Ada apa lagi sii?"

Aku menutup ponselku lalu menaruhnya lagi di nakas karena 'aku sudah tak nafsu lagi untuk membukanya' capek rasanya membalas satu persatu chat. Jadi aku tidur deh untuk berusaha melupakan kejadian yang terjadi tadi.
________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Biru putih masa remaja [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang