pencet vote nggak harus pake tutor kok!
------
Hari ini adalah hari yang benar-benar Tania tidak pernah bayangkan dan tidak pernah ia harapkan.
Tapi jawaban yang telah Lea sarankan semalam semoga dapat menyelamatkannya hari ini.
Dengan menganggukkan kepala untuk mencoba meyakinkan diri, langkah berat Tania seakan menjadi pertanda bahwasannya ia tidak siap untuk memberikan jawaban itu untuk Aries.
Detak jantungnya berpacu lebih cepat lagi saat didepan gerbang rumahnya terlihat mobil berwarna merah mengkilap oleh sinar matahari pagi, jelas itu adalah mobil milik Aries Aurelius Florentino.
Tania dengan tangan bergetar saat membuka gerbang rumahnya, tapi ia tidak boleh takut dengan Aries, justru ia harus berani.
Belum sampai Tania membalikkan badan setelah menutup gerbang, ternyata Aries sudah berada tepat dibelakangnya hingga membuat gadis itu kaget saat berbalik badan.
"Jawaban lo," ucap Aries langsung pada intinya.
"Aku gak mau!"
"Kalo lo gak mau, itu artinya lo mau."
"Berarti kalo aku bilang mau itu artinya aku gak mau," ujar Tania setelah berpikir sejenak.
"Ya udah, aku mau."
Aries menganggukkan kepala merasa puas oleh jawaban Tania, rupanya gadis itu gampang sekali ditipu.
"Oke, berarti sekarang lo adalah cewek gue." Aries berjalan menuju mobilnya, saat cowok itu hendak masuk kedalam mobil tapi Tania justru masih berdiri ditempat.
"Masuk mobil, lo gak mau sekolah?"
"Bukain pintunya lah, masa iya aku suruh buka pintu sendiri sih. Kan katanya pacar."
Aries memutar bola matanya malas, dengan malas ia terpaksa melangkah kembali untuk membukakan pintu mobil untuk Tania.
"Nah gitu dong, makasih pacar," ucap Tania menaik-turunkan alisnya.
"Gue bukan sopir lo."
Mendengar perkataan Aries membuat Tania mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam mobil, gadis itu menatap manik mata tajam Aries.
"Pacar sekaligus sopir wle." Tania berkata dengan menjulurkan lidahnya.
• • •
Saat tiba disekolah mereka disambut dengan kehebohan siswi-siswi, ada yang membawa sebuket bunga, satu kotak sarapan pagi dan lainnya. Seperti biasa mencuri perhatian seorang Aries sudah menjadi sarapan pagi bagi mereka.
Aries turun dari mobilnya, laki-laki itu melangkah dan membukakan pintu mobil untuk perempuan yang beberapa menit lalu menjadi pacar nya.
Semua bungkam seketika saat Tania keluar dari mobil Aries, gadis itu menunduk saat semua mata menyorot tajam kearahnya.
Menyadari jika pacarnya tengah menahan takut. Aries lantas membuka suara. "Kenapa lo?"
"Takut," cicit Tania.
"Kenapa takut?"
"Siapa yang gak takut, kalo mereka tau gimana? Mereka ngehujat aku gimana? Kalo mereka marah karena aku jadi pacar kamu gimana? Aku enggak mau ya!"
"Maksud lo, jadi pacar gue itu suatu kesalahan?" tanya Aries, sebelum mendengar jawaban dari Tania. Cowok itu terlebih dulu menggandeng tangan kekasihnya untuk meninggalkan parkiran sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIESTANIA
Teen Fiction[ON GOING] Hanya karena gengsi, Aries harus menjadikan Tania sebagai pacarnya. Sebab ulah Tania yang berhasil mempermalukan dirinya didepan banyak siswa-siswi, membuat ia malu dan mau tidak mau, jalan yang harus ia ambil saat ini hanyalah menjadikan...